Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tunanetra Dan Literasi Digital

Tidak sanggup dipungkiri, masyarakat Indonesia yakni masyarakat yang yaaa, sanggup dibilang latah. Misalnya, bila ada satu topik yang lagi booming di sosial media, semua orang akan ikut membahasnya. Saya kasih pola yang faktual deh ya, literasi. Beberapa tahun ini, topik wacana literasi menjadi viral dimana-mana. Ngga di sosmed, komunitas-komunitas, bahkan di kampus aja masih ada baca buku sebelum perkuliahan dimulai.

Tapi pemahaman kita wacana literasi masih sebatas pemahaman di jaman bahula deh. Banyak orang yang masih memahami literasi yakni kegiatan baca buku hard file yang tidak mengecewakan tebal. Bagaimana dengan tunanetra, apakah baca bukunya dibacakan ? terus karenanya siapa yang baca kalau kayak gitu ?

Literasi digital menjadi salah satu solusi yang sanggup diterapkan. Dengan adanya screen reader di komputer, laptop, dan smart phone, kekurangan pada penglihatantidak sanggup dijadikan alasan tunanetra untuk bolos dari aktivitas literasi yang dicanangkan Pemerintah. Dengan perkembangan teknologi ketika ini, tunanetra sanggup berkontribusi dalam aktivitas leterasi alasannya yakni dengan adanya terusan terhadap internet, terusan buku-buku digital menjadi tak terbatas.

Dalam dunia pendidikan msalnya, bila materi-materi yang diberikan sudah dalam bentuk e-book, maka proses berguru tunanetra di kampus ataupun di sekolah regular 80% akan lebih mudah.

Jadi, sudah saatnya kita mewujudkan Indonesia yang inklusi dengan tunanetra yang sanggup bangun diatas kaki sendiri melalui literasi digital.

“Saya yakin bahwa internet yakni masa depan

untuk para difabel. Oleh alasannya yakni itu aku ikut Lomba Menulis Esai #12KartunetBerkarya. Yuk ikut partisipasi untuk dapatkan hadiah Smartphone Android terbaru,

dan nantikan Kursus Online Internet Marketing (I’M BRAVE) yang akan segera diadakan oleh Kartunet bekerja sama dengan CSR PermataBank.”



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Tunanetra Dan Literasi Digital"