Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mendidik Pendidikan Seks Dan Seksualitas Semenjak Dini

Mendidik anak semenjak dini mengenai seks dan seksualitas itu penting guna menghindari anak mencari tahu dari teman, internet, majalah porno ataupun sumber yang tidak sempurna lainnya yang sanggup membahayakan baik secara fisik maupun psikologis.


Kenapa membahayakan secara fisik? Iya, anak sanggup terkena penyakit kelamin dan parahnya lagi HIV AIDS. Lalu lalu, membahayakan dari psikologis gimana? Hem….anak akan lari dari duduk kasus yang dihadapinya dengan mengharapkan sesuatu yang tidak sanggup digapainya, mencari sesuatu yang hilang dalam dirinya, dan yah sanggup kecanduan seks bebas. Iiiiih serem amaaat.


Pendidikan semenjak dini mengenai seks dan seksualitas sanggup dimulai dari usia satu tahun, dan pendidikan ini diubahsuaikan dengan tahap pekembangannya. Untuk tahap perkembangan anak, sanggup dilihat pada buku-buku Psikologi perkembangan.


Untuk anak usia satu hingga tiga tahun, orang renta sanggup mengajarkan identifikasi dengan menawarkan kebanggaan pada anak berupa perkataan “Ganteng”, atau “Cantik”. Ajarkan pula mengenai toilet training. Namun, ada sedikit aksesori dari saya yaitu ajarkan mengenai etiket dalam membuang air kecil khususnya untuk pria. Jadi, buang air kecil tidaklah di sembarangan daerah pada ketika mendesak sekalipun atau istilahnya yaitu kebelet pipis.


Anak batita juga perlu untuk diajarkan semoga tidak menggunakan baju sembarangan, anak sebaiknya tidak diperkenankan berkeliaran dan bermain di dalam dan di luar rumah hanya dengan menggunakan pakaian dalam. Saya saja melihatnya malu, hiiii.


Okelah saya yang melihatnya malu, namun, namun, bagi yang orang yang mempunyai disabilitas mental yakni pedofilia ini sama saja ibarat seruan undangan “Nikmati Saya yuuuk” makjaaan.


Lalu, disaat anak berumur empat hingga lima tahun,ajarkan mengenai perbedaan gender (jenis kelamin) yang ada dua beserta perbedaan-perbedaannya. DOsen Psikologi Universitas Yarsi menyampaikan “Gunakanlah bahasa yang sederhana dan jikalau diharapkan sanggup dengan proteksi gambar”.


Kemudian, berikanlah pemahaman kepada anak ada bab badan ang milik eksklusif yang harus dijaga dan dihentikan orang lain dibiarkan untuk memegang ataupun merabanya,


Ajarkan anak untuk melaksanakan tidak dengan tegas pada orang yang ingin meraba-raba atau mengeksplotasi tubuhnya.


Di usia tujuh tahun,sebaiknya anak mulai mempunyai kamar tidur sendiri, pisahkan dengan saudaranya baik laki-laki ataupun perempuan, Beri kembali pengingatan mengenai penjagaan badan ibarat yang sudah diuraikan di atas.


Jelaskan pula bahwa yang boleh untuk memeluk dan mencium hanya orang renta dan saudara kandung yang sama jenis kelaminnya.


Orang renta juga sudah harus siap ketika anak usia tujuh tahun bertanya secara kritis dan mengejutkan mengenai kekerabatan seksual. Saya pernah mendengar bahwa orang renta biasa suka menghindari ini dan cenderung suka berbohong.


Padahal, ujar Alfa yang mencoba untuk menawarkan teladan bagaimana menawarkan klarifikasi pada anak, ia menyampaikan “Orang renta sanggup menjelaskan dengan menceritakan, sebelum kau ada, ayah dan ibu menikah. Nah, sehabis itu ada kekerabatan seksual dan lahirlah kamu”.


Orang renta juga wajib memberitahukan bahwasannya kekerabatan seksual hanya diperbolehkan untuk dilakukan sehabis ada dalam ikatan pernikahan.


Ajarkan anak untuk sanggup menjaga diri dari orang bandel yang kurang bertanggung jawab, beri kepercayaan, ajak diskusi (hindarilah berkomunikasi satu arah dengannya).


Lalu, memasuki usia pubertas, sigaplah dalam menyesuaikan cara dalam mengasuhnya. Anak mulai ingin tahu dan mereka suka galau sama perubahan yang ada pada tubuhnya. Dorongan seksual anak usia ini tinggi, namun disini, anak masih belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah, hal ini sanggup diperburuk dengan kekerabatan komunikasi antara anak dan orang renta yang juga tidak baik.


Pada masa pubertas ini, orang renta sanggup menawarkan klarifikasi alat vital manusia, informasikan mengenai perubahan=perubahan yang akan terjadi pada badan anak. Untuk perubahan orang renta sanggup memberitahukan misalnya ibarat ukuran payudara, kondisi alat kelamin, tumbuhnya jakun, perubahan suara, dan lain sebagainya. Dan, ajarilah anak untuk menghormati tubuhnya dan menjaga harga dirinya.


Sumber :

Leisure Suplemen Republika, Selasa, 19 November 2013 siseta halaman 5.


catatan :

Ada penambahan sedikit opini dari saya sebagai penulis

Terima kasih sudah berkenan untuk membaca

Selamat beraktivitas



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Mendidik Pendidikan Seks Dan Seksualitas Semenjak Dini"