Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengetesan Transistor Npn Dengan Avo-Meter

Transistor sanggup ditest apakah masih baik ataukah sudah rusak dengan memakai AVO-meter. Pengetesan transistor ini dilakukan dengan menaruh pengatur/selektor AVO-meter pada posisi Ohm, sanggup Ohm X1, atau Ohm X10, atau Ohm X100.

Transistor sanggup ditest apakah masih baik ataukah sudah rusak dengan memakai AVO Pengetesan Transistor NPN Dengan AVO-meter
Ketika sebuah transistor (bipolar) ditest dengan Ohm-meter, ia seolah memiliki sambungan sebagai dua dioda yang disusun sedemikian rupa (lihat gambar), sehingga pengetesan yang dilakukan yakni sama menyerupai dikala melaksanakan pengetesan terhadap dioda-dioda, namun dioda-dioda itu berada dalam susunan sambungan sedemikian rupa sebagaimana tampak pada gambar.

Sebelum melaksanakan pengetesan, sebaiknya sudah terang terlebih dahulu wacana susunan kaki-kaki atau pin elektroda transistor, manakah yang basis, manakah yang kolektor dan manakah emitornya.
Tentang hal ini mungkin akan sanggup membantu kalau melihat kepada goresan pena sebelumnya : Mengenal Transistor .

Langkah pengetesan transistor NPN.
Serlektor AVO-meter ditaruh pada posisi (misalnya) Ohm X10. Kemudian perhatikan gambar (A) beserta keterangannya sebagai berikut :

Transistor sanggup ditest apakah masih baik ataukah sudah rusak dengan memakai AVO Pengetesan Transistor NPN Dengan AVO-meter

Pengetesan 1.
Tuas tester hitam ditempelkan terlebih dahulu kepada basis, kemudian tuas tester merah ditempelkan kepada kolektor atau emitor, maka jarum tester akan bergerak mengatakan angka tertentu (yang bukan nol).
Inilah kondisi yang normal, artinya transistor dalam keadaan baik.
Tetapi apabila dikala tuas tester merah ditempelkan kepada kolektor atau emitor (salah-satu atau kedua-duanya) jarum tester tidak bergerak, maka dipastikan transistor telah rusak.
Tidak perlu repot-repot untuk melanjutkan ke langkah pengetesan selanjutnya.

Pengetesan 2.
Jika pada pengetesan 1 transistor tampak baik, maka dilakukan langkah pengetesan selanjutnya sebagai berikut :
Tuas tester merah ditempelkan terlebih dahulu kepada basis, kemudian tuas tester hitam ditempelkan kepada kolektor atau emitor, maka jarum tester tidak akan bergerak. Ini kondisi normal, berarti transistor masih baik.
Tetapi apabila tuas tester hitam ditempelkan kepada kolektor atau emitor (salah-satu atau kedua-duanya) jarum tester bergerak, maka dipastikan transistor telah rusak.
Pengetesan berakhir hingga di sini alasannya yakni sudah didapat kepastian wacana kondisi transistor.

Pengetesan 3.
Jika pada pengetesan 1 dan 2 transistor tampak baik, maka dilakukan langkah pengetesan selanjutnya :
Tuas tester hitam ditempelkan pada kolektor dan tuas tester merah ditempelkan kepada emitor, jarum tester tidak bergerak.
Ketika posisi tuas tester dibalik, jarum tester tetap tidak bergerak. Ini yakni kondisi normal, transistor dalam keadaan baik.
Tetapi apabila pada salah satu atau pada kedua posisi tuas tester tersebut jarum tester tarlihat bergerak, maka dipastikan transistor telah rusak.

Pengetesan transistor darlington dan transistor power output-horizontal.
Pada dasarnya pengetesan untuk transistor darlington NPN yakni sama saja menyerupai langkah-langkah yang telah disebutkan di atas, hanya ada sedikit perbedaan dari hasil pengetesan pada langkah pengetesan 1.
Tuas tester hitam ditaruh pada basis kemudian tuas tester merah ditaruh pada kolektor atau emitor, jarum tester akan bergerak mengatakan angka tertentu yang berbeda. Ketika tuas tester merah ditaruh pada emitor, jarum tester mengatakan angka Ohm yang lebih besar daripada dikala tuas tester merah ditaruh pada kolektor. Hal ini yakni wajar, alasannya yakni transistor darlington yakni dua transistor bipolar dengan basis-emitor keduanya tersusun secara seri (lihat gambar (B) di atas).

Pengetesan untuk transistor output horizontal TV juga sama menyerupai langkah-langkah yang telah disebutkan di atas, bedanya yakni dikala melaksanakan pengetesan basis-emitor (langkah pengetesan 2) dan pengetesan kolektor-emitornya (langkah pengetesan 3).
Pada langkah pengetesan 2 dikala tuas tester merah ditaruh pada basis dan tuas tester hitam ditaruh pada emitor, jarum tester akan bergerak mengatakan angka beberapa puluh Ohm. Ini yakni masuk akal alasannya yakni biasanya antara basis-emitor pada transistor output horizontal TV terpasang di dalamnya (built-in) resistor dengan nilai beberapa puluh Ohm.
Kemudian pada langkah pengetesan 3 dikala tuas tester merah ditaruh pada kolektor dan tuas tester hitam ditaruh pada emitor, jarum tester akan bergerak.
Hal ini juga masuk akal alasannya yakni pada transistor output horizontal di antara kolektor emitornya terpasang secara built-in dioda “dumper”. Karena itu untuk pengetesan transistor horizontal secara gampang cukup di-check dengan cara menaruh tuas tester hitam pada kolektor dan tuas tester merah pada emitor, gunakan posisi tester Ohm X1k.
Apabila bergerak sedikit saja maka sudah sanggup dipastikan bahwa transistor tersebut sudah rusak.

Sampai di sini selesailah uraian singkat wacana Pengetesan Transistor NPN.
Berikutnya : Pengetesan Transistor PNP .

Happy learning!

Posting Komentar untuk "Pengetesan Transistor Npn Dengan Avo-Meter"