Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berkenalan dengan 7 Superhero di Perusahaan Besar Indonesia, Siapa Saja Sih?

Superhero itu ada, dan tanpa disadari, mereka bekerja di perusahaan besar di Indonesia. Eh, tapi ini maksudnya bukan superhero kayak Superman, Batman, dan Spiderman ya.

Superhero-superhero di atas juga bekerja di perusahaan besar, bahkan Batman justru jadi pemilik perusahaan. Tapi pekerjaan mereka yang utama adalah menyelamatkan kotanya dari segala ancaman.

Pembahasan kita kali ini adalah superhero tapi superhero yang berhasil menyelamatkan perusahaannya. Bisa dibilang, kalau mereka semua ini gak bekerja atau memimpin perusahaannya saat ini, perusahaan itu terancam stagnan dalam bisnisnya, gak bisa berinovasi, dan mungkin saja berpotensi bangkrut di kemudian hari.

Ingin tahu, siapa saja superhero perusahaan besar di Indonesia? Yuk cari tahu lebih lanjut di bawah ini.

Baca juga: Wanita Sukses Terlihat dari 7 Ciri-Ciri Ini, Kamu Termasuk Diantaranya?

1. Irwan Hidayat

Irwan Hidayat, Bos Sido Muncul (Infobisnis.id).

Irwan Hidayat adalah Presiden Direktur PT Sido Muncul sekaligus cucu sang pendiri perusahaan ini, Rahkmat Sulistio. Pria yang sering ngelucu saat talkshow ini, adalah penyelamat Sido Muncul yang nyaris bangkrut pada tahun 2004.

Di tahun itu, utang milik PT Sido Muncul dikabarkan sangat besar. Bahkan nominalnya telah melebihi laba dari perusahaan.

Alhasil, Irwan langsung membuat terobosan dengan membuat iklan produk yang berbeda dari sebelumnya. Alih-alih memilih brand ambassador artis tenar, dia justru menunjuk Anna Maria, istri Roy Marten yang sedang terjerat kontroversi.

Munculnya iklan baru itu justru meningkatkan laba perusahaan besar di Indonesia yang bergerak di industri jamu ini. Selain itu, di bawah pimpinan Irwan, Sido Muncul juga kerap melakukan inovasi produk dan menjaga loyalitas konsumen.

2. Hanan Supangkat

Hanan Supangkat (CNBC Indonesia).

Kolektor Ferrari yang satu ini adalah COO dari PT Mulia Knitting Factory, sebuah perusahaan yang memproduksi pakaian dalam merek Rider.

Saat masih menjadi putra mahkota perusahaan, Hanan memutuskan untuk mempelajari semua aspek perusahaan yang didirikan kakeknya sendiri. Mulai dari produksi di pabrik, hingga marketing.

Kala itu, Rider memang kurang berinovasi pada segi desain. Desainnya mirip pakaian dalam orang tua. Namun Hanan mengakui bahwa produk pakaian dalam yang mereka produksi sangatlah berkualitas.

Alhasil, Hanan mulai membuat terobosan baru dengan memperluas segmentasi pasar Rider. Dia meluncurkan pakaian dalam berdesain baru yang memang pas buat berbagai kalangan. Selain itu, dia pun menggelar program promosi yang masif guna meningkatkan brand image Rider.

Di bawah pimpinan pria kelahiran 1981 silam ini, Rider pun makin laris di pasaran. Bisa dibilang, Rider telah menguasai 40 persen pangsa pasar di Indonesia.

Baca juga: Pengin Bisnis Kuliner Kekinian, Coba Money Cake, Bukan Sekedar Kue Ultah Biasa

3. Jaya Suprana

Jaya Suprana (RMOL).

Jaya Suprana merupakan generasi ketiga yang memimpin PT Jamu Jago Grup yang juga melegenda. Saat ini, dia menjabat sebagai komisaris dari perusahaan besar di Indonesia yang bersaing dengan Sido Muncul itu.

Pria yang juga merupakan seorang seniman ini, memang punya kepribadian unik. Namun jangan salah lho, berkat dialah brand Jamu Jago jadi ngetop di mana-mana.

Jayalah yang mendirikan Museum Rekor Indonesia (MURI). Tentu kamu tahu pastinya bahwa gak sedikit pencapaian-pencapaian, catatan rekor, atau prestasi luar biasa orang Indonesia yang masuk ke MURI.

Bisa dibilang, MURI udah kayak lembaga pemerintah yang memberi apresiasi ke warganya. Tapi kalau dipikir-pikir itu adalah buatan swasta alias buatannya Jamu Jago.

Berkat MURI lah, logo ayam jago di Jamu Jago jadi terkenal. Brand awareness dari produk jamu ini juga menguat.

4. Johnny Darmawan

Johnny Darmawan (SWA).

Pria ini sempat menjabat sebagai Presiden Direktur Toyota Astra Motor dari tahun 2002 hingga 2014. Namun saat ini, dia tercatat sebagai anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional, Wakil Ketua KADIN Bidang Otomotif, Wakil Ketua Apindo, dan Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia.

Bisa dibilang, kiprah Johnny di bidang otomotif memang gak ada duanya. Dia pernah dijuluki The Best Salesman in The World, karena berhasil menjual 2,7 juta unit Toyota selama memimpin TAM! Padahal saat dia baru masuk ke Toyota, produsen mobil Jepang ini cuma bisa jualan 82 ribu unit setahun.

Selain bisa jual banyak mobil, Johnny juga membuat Toyota menjadi market leader dengan market share di atas 30 persen.

Peningkatan itu gak lepas dari terobosan yang diciptakan Toyota. Apalagi kalau bukan Avanza dan mobil murah ramah lingkungan (LCGC).

Baca juga: Milenial, Jangan Pernah Lakukan 4 Kesalahan Pengelolaan Uang Ini Kalau Gak Mau Bokek

5. Anthony Salim

Anthony Salim (Tribunnews).

Putra dari Sudono Salim alias Liem Sioe Liong ini juga bisa dikatakan sebagai superhero yang menyelamatkan perusahaan ayahnya.

Sejatinya, sebelum pecahnya tragedi kerusuhan 1998, Sudono Salim menikmati keuntungan yang berlimpah dari bisnisnya. Dia pun mendirikan Bank Central Asia alias BCA, Indofood, Indocement, Indomobil, hingga Indosiar pada saat itu.

Namun, krisis ekonomi membuat bisnis keluarga Lim jadi berguncang. Mereka pun dikabarkan terlilit utang hingga Rp 55 triliun!

Di bawah kepemimpinan Anthoni, perusahaan besar di Indonesia ini akhirnya melepas beberapa anak perusahaannya ke pihak lain. Salah satunya adalah BCA.

Namun, berkat itulah Anthoni bisa membawa Salim Grup ke arah yang lebih baik.

6. Hashim Djojohadikusumo

Hashim Djojohadikusumo (Indopolitika).

Sepulangnya dari Inggris, Hashim menyelamatkan PT Kiani Kertas yang dulu dibeli Prabowo Subianto dari Bob Hasan. Perusahaan itu tengah mengalami kesulitan dalam operasional, lebih tepatnya masalah modal kerja.

Kabarnya, Hashim menyetor dana sekitar US$ 50 juta untuk merestrukturisasi utang PT Kiani Kertas di tahun 2007. Secara otomatis, perusahaan yang bergerak di bidang kertas itupun berada di bawah pimpinan Hashim.

Hashim pun memperluas usaha PT Kiani Kertas dengan membeli lahan hutan 97 hektare di Aceh.

7. Susilo Wonowidjojo

Susilo Wonowidjojo (Forbes).

Pria ini naik tahta menjadi pimpinan PT Gudang Garam Tbk, setelah kakaknya tutup usia. Di bawah kepemimpinannya, pangsa pasar rokok ini bukan lagi di dalam negeri, tapi juga udah sampai ke mancanegara.

Susilo jugalah yang berhasil membuat perusahaan ayahnya sanggup mencetak pendapatan per tahun sampai Rp 70 triliun, terbesar sepanjang perusahaan berdiri.

Sebagai orang terkaya di Indonesia urutan k-3, harta Susilo mencapai US$ 8,8 miliar atau setara Rp 127 triliun. Di Indonesia, cuma ada dua orang aja yang lebih kaya dari dia saat ini: keluarga Hartono (pemilik Djarum), dan Eka Tjipta Widjaja (bos Sinarmas).

Itulah tujuh superhero penyelamat perusahaan besar di Indonesia yang harus kamu ketahui. Kalau dipikir-pikir, sebagian besar dari mereka adalah generasi penerus bisnis keluarga namun mereka gak berpangku tangan gitu aja.

Mereka ikut berjuang demi suksesnya perusahaan yang mereka pimpin. Kira-kira dari tujuh orang di atas, mana yang jadi inspirasimu? (Editor: Winda Destiana Putri).

Posting Komentar untuk "Berkenalan dengan 7 Superhero di Perusahaan Besar Indonesia, Siapa Saja Sih?"