Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Beberapa Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Suksesnya Eka Tjipta Widjaja

Salah satu orang terkaya di Indonesia, Eka Tjipta Widjaja, dikabarkan wafat pada usia 98 tahun. Konglomerat pendiri Sinar Mas ini tutup usia pada 29 Januari 2019 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.

Beritanya, Eka Tjipta Widjaja meninggal karena faktor usia dan kesehatan. Jenazahnya pun disemayamkan di rumah duka RSPAD dan rencananya dimakamkan di Karawang, Jawa Barat.

Sebagai konglomerat Indonesia yang namanya tercatat di Forbes, Eka Tjipta Widjaja memang sosok yang inspiratif. Banyak pelajaran berharga yang bisa didapat dari sosok yang membesarkan Sinar Mas Group ini, seperti yang diulas MoneySmart berikut ini.

Baca juga: Jadi Salah Satu Orang Terkaya di RI, Begini Cara Eka Tjipta Bagi-Bagi Duit

1. Walau terlahir di keluarga miskin, Eka Tjipta Widjaja gak pernah nyerah buat berusaha

Pengusaha, Eka Tjipta Widjaja, di kantornya, Jakarta, 1991. (Tempo/ Robin Ong)
Pengusaha, Eka Tjipta Widjaja, di kantornya, Jakarta, 1991. (Tempo/ Robin Ong)

Eka Tjipta Widjaja emang terlahir dari keluarga miskin. Namun, fakta sejarah tersebut gak jadi alasannya buat menyerah.

Dulunya ia mesti menjalani hidup yang berat. Mengikuti jejak orang tuanya, ia merantau dari Cina ke Indonesia. Eka Tjipta sendiri lahir di Kota Quanzhou, Cina dengan nama Mandarin Oei Ek Tjhong dan datang ke Indonesia pada tahun 1932.

Bermodalkan uang US$ 5, Eka Tjipta pergi berlayar ke Indonesia dan tiba di Makassar. Sesampainya di sana, ia mau gak mau berutang US$ 150 demi bisa makan.

Eka pun akhirnya bekerja di toko ayahnya yang lebih dulu berada di Makassar. Dari pekerjaanya itulah, ia akhirnya bisa melunasi utangnya.

Baca juga: Selain Eka Tjipta Widjaja, Ini 5 Pengusaha Sukses yang Dulunya Imigran

2. Mulai merintis usaha begitu tamat Sekolah Dasar

Eka Tjipta Widjaja (Tempo).
Eka Tjipta Widjaja (Tempo).

Eka Tjipta Widjaja sempat mengenyam pendidikan. Ia pun harus puas hanya tamatan sekolah dasar. Pendidikannya gak berlanjut karena terkendala biaya.

Karena gak bisa melanjutkan pendidikan, Eka pun memutuskan buat merintis usaha. Ia memilih berjualan biskuit sebagai pilihan bisnis pertamanya.

Eka mendagangkan biskuitnya tersebut dari rumah ke rumah dengan bersepeda. Saat itu usianya sekitar 11 tahun. Bahkan, demi bisa menjalankan usaha jualan biskuitnya tersebut, Eka menjaminkan ijazah SD-nya ke produsen.

Hasilnya, usaha jualan biskuitnya pun berjalan lancar dan omzetnya pun meningkat. Hasil penjualannya tersebut digunakan buat beli sepeda hingga becak bekas.

Selain itu, ia bisa membiayai pendidikannya dengan mendatangkan guru dan memperbaiki rumah orang tuanya dengan dana dari hasil berjualan biskuit.

Baca juga: 6 Orang Indonesia Ini Jadi Tajir Berkat Usaha Sawit, Ini Kisahnya

3. Gak kehabisan akal

Eka Tjipta Widjaja (Forbes)
Eka Tjipta Widjaja (Forbes)

Kedatangan Jepang sebagai penjajah di Indonesia berimbas pada usahanya. Ia pun harus menerima kenyataan bahwa usahanya harus tutup.

Gak mau menyerah gitu aja, Eka Tjipta Widjaja berkeliling Kota Makassar hingga menelusuri wilayah-wilayah pinggiran kota tersebut. Dari perjalanannya tersebut, ia melihat truk-truk tentara membawa banyak muatan, seperti besi, kayu, karung-karung terigu, semen, hingga seng.

Dari penglihatannya tersebut, muncul ide di kepala Eka buat merintis usaha baru. Ia mendirikan kedai kopi di sekitar lokasi terparkirnya truk-truk tentara tersebut. Usahanya tersebut laris manis dan mendatangkan banyak untung buat Eka.

4. Pernah bangkrut, tapi tetap terus jalankan usaha

Eka Tjipta Widjaja. (Tempo/Nanang Baso)
Eka Tjipta Widjaja. (Tempo/Nanang Baso)

Gak selamanya usaha yang dijalankan Eka berbuah kesuksesan. Gak cuma sekali ia mengalami kebangkrutan, melainkan beberapa kali usahanya pernah jatuh.

Eka Tjipta Widjaja pernah gagal menjalankan usaha jualan minyak goreng hingga gagal berjualan roti. Berkali-kali ia bangkrut, berkali-kali juga ia terus memulai usahanya kembali.

Sampai akhirnya ia mulai menjalankan usaha dengan memasok logistik buat tentara Jepang. Dari situlah, ia mulai akrab dengan tentara. Eka pun dinilai tentara sebagai sosok yang berjasa. Karena itu, Eka diperbolehkan menggunakan kapal perang buat mengangkut kebutuhan logistik.

Singkat cerita, dengan disiplin menjalankan nilai-nilai tersebut, Eka Tjipta Widjaja kemudian sukses membangun Sinar Mas. Sampai akhirnya, Sinar Mas menjadi perusahaan besar dan terkemuka di Indonesia.

Berkat usahanya tersebut, Eka pun menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan hingga US$ 8,6 miliar atau Rp 121 triliun.

Intisari dari kisah perjalanan Eka adalah jangan pernah nyerah dan kehabisan akal deh buat menjadi pengusaha. Dengan berpegang pada nilai-nilai tersebut, gak menutup kemungkinan kamu bakal sesukses Eka Tjipta Widjaja. (Editor: Ruben Setiawan)

Posting Komentar untuk "Beberapa Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Suksesnya Eka Tjipta Widjaja"