Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berawal dari Tanah Abang, Begini Kisah Raja Sapta Oktohari Jadi Bos Properti

Pembukaan Asian Para Games 2018 di Gelora Bung Karno (GBK) pada 6 September yang lalu sukses memukau penonton. Pujian berdatangan dari banyak pihak. Rupanya, kemeriahan dan kemegahan pentas olahraga buat penyandang disabilitas tersebut gak lepas dari peran Raja Sapta Oktohari.

Siapa Raja Sapta Oktohari? Sosok yang satu ini adalah Ketua Umum Indonesia Asian Para Games 2018 Organizing Committee (Inapgoc). Jabatannya bisa dibilang mirip-mirip dengan yang diemban Erick Thohir sewaktu penyelenggaraan Asian Games 2018.

Usut punya usut, ternyata Raja Sapta Oktohari bukan orang sembarangan lho. Bukan karena posisinya saat ini, melainkan karena fakta bahwa ia merupakan anak dari Ketua DPD Oesman Sapta Odang (OSO) yang juga adalah konglomerat Indonesia. Namanya masuk ke dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi Globe Asia.

Hebatnya lagi nih, Raja Sapta Oktohari juga sempat menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dari tahun 2011-2014. Saat itu ia menggantikan Erwin Aksa, Ketua Hipmi sebelumnya.

Di balik kiprahnya saat ini, gak ada salahnya nih mengulas kisah hidupnya dulu sampai bisa seperti sekarang. Seperti apa? Yuk simak ceritanya berikut ini.

Terlahir sebagai anak keempat di keluarga OSO

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Raja Sapta Oktohari (@rajasaptaokto) on


Di keluarga Oesman Sapta Odang (OSO), Raja Sapta Oktohari terlahir sebagai anak keempat. Ia dilahirkan di Jakarta pada 19 Oktober 1975.

Dari penelusuran MoneySmart, gak banyak ulasan mengenai masa kecil Okto, nama panggilan Raja Sapta Oktohari. Namun, dalam suatu wawancara, ia pernah mengungkapkan kalau ia menjalani masa kecil yang bahagia.

Ia juga sangat membanggakan kedua orang tuanya. Sampai-sampai ia menggambarkan dirinya sendiri sebagai perpaduan istimewa dari ayah dan ibunya.

Jalani pendidikan dari Indonesia hingga ke Amerika Serikat

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Raja Sapta Oktohari (@rajasaptaokto) on


Sebagai anak salah satu orang terkaya di Indonesia, Raja Sapta Oktohari mendapat pendidikan yang lebih dari cukup. Lulus dari SMA, ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Padjadjaran Bandung dengan menekuni bidang ekonomi.

Padahal, Okto ini punya cita-cita kepengin menjadi pilot. Namun, entah karena alasan apa, cita-cita tersebut urung diwujudkannya. Ia memilih bidang ekonomi hingga mengejar ilmu ke Amerika Serikat dengan berkuliah di Oklahoma City University.

Selesai kuliah, buka usaha garmen di Tanah Abang

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Raja Sapta Oktohari (@rajasaptaokto) on


Banyak orang yang menyangka orang-orang yang berkuliah di luar negeri pasti memilih berkarier di perusahaan besar dengan posisi yang bagus. Nyatanya, hal ini gak berlaku buat Raja Sapta Oktohari.

Memiliki ayah yang merupakan pengusaha sukses, gak bikin Okto otomatis langsung jadi penerus usaha keluarga. Ayahnya justru membuka jalan buat Okto supaya merintis usahanya sendiri.

Berbekal modal dari ayahnya, Okto membuka usaha garmen di Pasar Tanah Abang pada tahun 1997. Waktu itu usianya udah menginjak 22 tahun. Dari situ ia belajar banyak hal soal menjalankan bisnis.

Di sinilah ia menyadari kalau passion-nya rupanya menjadi pengusaha. Ia merasakan keleluasaan, kemandirian, dan kebebasan menjalin pertemanan dengan siapa aja.

Menjadi bos properti

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Raja Sapta Oktohari (@rajasaptaokto) on


Pengalaman yang didapatnya selama menjalankan usaha membawa dirinya terjun ke dunia properti. Raja Sapta Oktohari pernah menjadi CEO Realindo Sapta Optima (RSO).

Usaha yang dipimpinnya tersebut bergerak di bidang properti. RSO sendiri merupakan bagian dari anak usaha dari OSO Group. Seperti yang diketahui, ayah Okto merupakan pengusaha sukses di Indonesia. Kesuksesan tersebut berkat grup usahanya, OSO Group.

Berhasil dari satu usaha properti, Raja Sapta Oktohari kemudian membangun usaha properti lainnya, yaitu Mahkota Propertindo. Di perusahaan tersebut ia menjabat sebagai managing director.

Suka olahraga dan pernah jadi promotor tinju

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Raja Sapta Oktohari (@rajasaptaokto) on


Di balik kiprahnya sebagai pengusaha, Raja Sapta Oktohari ternyata gemar berolahraga. Suka dengan olahraga sepeda, ia membentuk komunitas Bike to Work di Makassar dan Pontianak.

Udah selayaknya dong, kalau sekarang ia memangku jabatan sebagai Ketua Umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) periode 2015-2019.

Selain olahraga sepeda, Okto juga menyukai olahraga tinju profesional. Bahkan, ia pernah jadi promotor tinju. Pada 2010, ia pernah menjadi promotor dalam pertandingan Chris John melawan Fernando Saucedo.

Kebolehannya menjadi promotor bikin dirinya digelari Asian Promoter of The Year 2011 oleh World Boxing Association (WBA) sekaligus sebagai promotor tinju termuda di dunia.

Itu tadi kisah Raja Sapta Oktohari. Dulunya pengusaha garmen di Tanah Abang, kini Okto menjadi bos properti hingga dipercaya sebagai Ketua Umum Inapgoc.

Baginya, kesuksesan yang direguknya ini bukan lantaran sosok ayahnya semata, melainkan karena dirinya yang gak pernah berhenti berusaha. Sebab, definisi orang sukses adalah orang yang terus berusaha buat mewujudkan apa yang diimpikannya. Salut deh buat Okto!

Posting Komentar untuk "Berawal dari Tanah Abang, Begini Kisah Raja Sapta Oktohari Jadi Bos Properti"