Memperbaiki Raket Nyamuk

Ada orang yang berfikir bahwa raket nyamuk dibeli untuk tidak rusak. Ketika ia rusak, maka hingga di situlah harganya, padahal bergotong-royong tidak demikian. Rangkaian elektronik raket nyamuk relatif gampang diperbaiki kalau mau.

Prinsip kerja raket nyamuk.
Di dalam raket nyamuk, terdapat rangkaian osilator penghasil tegangan tinggi.
Rangkaian osilator ini disuplai oleh sebuah baterai isi-ulang 2,4V.
Tegangan tinggi yang dihasilkan oleh osilator ini kemudian disearahkan sambil digandakan tegangannya beberapa kali, kemudian disalurkan kepada 3 kawat kasa yang saling berdekatan dengan jarak kritis. Kawat kasa cuilan dalam/tengah diberi potential positif, sedang 2 di cuilan luar (kiri dan kanan) diberi potential negatif.
Apabila ada nyamuk masuk ke area di antara 2 kawat kasa (bagian luar dan tengah), maka badan nyamuk akan menjadi penghantar-perantara bagi tegangan tinggi yang terdapat di antara 2 kawat kasa tersebut. Akibatnya akan terjadi loncatan tegangan dari kawat kasa yang satu kepada kawat kasa lainnya melalui badan nyamuk. Nyamuk pun akan mati lantaran ia telah disambar “petir” dalam skala miniatur.

Rangkaian elektronik raket nyamuk.
Ada banyak beredar merek dan tipe raket nyamuk, salah satunya yaitu yang rangkaiannya ibarat berikut ini :



Perhatikanlah bahwa T1, resistor 1k5 dan transformator (berinti ferit) membentuk sebuah rangkaian osilator yang sangat sederhana. Keluaran dari osilator yang terdapat di antara pin 1 dan pin 2 transformator kemudian disearahkan sambil digandakan tegangannya hingga beberapa kali.
Hasilnya yaitu tegangan DC dengan level cukup tinggi, diumpankan ke kawat-kawat kasa cuilan luar dan dalam.
Rangkaian osilator ini akan bekerja apabila diberi suplai tegangan dari baterai dengan ditekannya tombol pengaktif.

Kerusakan umum raket nyamuk.
Beberapa kerusakan yang paling sering terjadi pada raket nyamuk yaitu :
1.Tidak bisa membunuh nyamuk (tidak ada loncatan api listrik) dan indikator aktifnya tidak menyala saat tombol pengaktif ditekan.
2.Tidak bisa membunuh nyamuk (tidak ada loncatan api listrik), padahal indikator aktifnya menyala saat tombol pengaktif ditekan.
3.Baterai tidak tahan usang atau tidak bisa terisi penuh.
4.Mati total.

Langkah perbaikan.
1.Kerusakan pada poin pertama paling sering disebabkan oleh rusaknya tombol tekan pengaktif.
Tombol ini sangat sering rusak lantaran harus bekerja di luar kemampuannya.
Kerusakan tombol pengaktif sanggup diketahui dengan melaksanakan pengecekan tegangan baterai yang ternyata normal dan switch on-off pun tidak rusak. Lampu senter (jika ada) juga sanggup dinyalakan.
Dengan mengganti tombol pengaktif ini biasanya keadaan akan kembali normal.

2.Kerusakan pada poin kedua sanggup disebabkan oleh adanya cuilan kawat kasa luar yang melekat dengan kawat kasa dalam. Satu utas ujung kawat saja yang melekat akan sanggup menyebabkan dilema ini.

Kemungkinan lainnya yaitu adanya solderan “open” di area rangkaian osilator. Melakukan penyolderan ulang pada setiap titik di area rangkaian osilator biasanya sanggup mengatasi dilema solderan open ini.
Kemungkinan lainnya juga bisa terjadi, yaitu adanya komponen rusak di rangkaian osilator . Transistor T1 yaitu komponen yang paling sering dicurigai rusak. Bagi yang masih belajar, silakan lihat cara pengetesan transistor di : Pengetesan transistor NPN .

3.Kerusakan poin ketiga paling sering disebabkan oleh kondisi baterai yang sudah kurang bagus.

4.Untuk mengetahui penyebab kerusakan mati total, pertama ukurlah tegangan yang ada pada baterai. Jika ada, curigailah switch on-off, mungkin rusak.
Jika tegangan baterai tidak ada (nol Volt), periksa rangkaian charger. Kondensator C1 perlu diperiksa lantaran ada kemungkinan rusak. Bagi yang masih belajar, lihat cara pengetesannya dengan berkunjung ke goresan pena di sini : Pengetesan kondensator .

Jika kondensator tersebut tidak rusak, cabut baterai dan cobalah ganti.
Belum teratasi juga?
Silakan tanyakan melalui kolom komentar.
Tidak usah buru-buru bosan.

Keep happy repairing!

Berbagi :