Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belanja Saat Sedih Bisa Bikin Boros dan Bokek, Ini Solusinya!

Coba ingat-ingat, kapan terakhir kali kamu belanja dengan boros atau tanpa pikir panjang? Membeli barang tanpa benar-benar kamu butuhkan? Atau jika kamu belanja secara online, pukul berapa biasanya kamu belanja hingga melakukan pembayaran?

Cara kita mengatur keuangan gak cuma dipengaruhi hitungan matematika untung dan rugi, tapi juga ditentukan oleh kondisi emosi. Oleh sebab itu, memahami pengaruh emosi terhadap tiap keputusan yang kita ambil jadi penting banget.

Kesedihan bisa bikin lebih boros

Mengutip ncbi, artikel yang ditulis Cynthia E. Cryder dkk  berjudul Misery is Not Miserly: Sad and Self-Focused Individuals Spend More, mengatakan bahwa kesedihan dapat bikin seseorang menghabiskan uang lebih banyak dari biasanya.

Dalam penelitian tersebut, peneliti secara acak membagi partisipan ke dalam dua kelompok, kelompok yang menonton film atau video menyedihkan dan kelompok yang menonton video tanpa emosi khusus.

Setelahnya, semua partisipan diminta buat membeli beberapa barang. Hasilnya, mereka yang menonton video sedih menghabiskan uang lebih banyak hingga tiga kali lipat atau 300 persen dari kelompok yang satunya lagi.

Penelitian lain yang dilakukan oleh MoneySuperMarket juga menunjukkan hasil yang gak jauh berbeda. Riset yang dilakukan kepada 2.500 pembelanja di Inggris tersebut menunjukan bahwa orang stres, sedih, dan bosan, belanja hingga 14 persen lebih banyak dibanding mereka yang bahagia.

Kenapa hal ini bisa terjadi?

Menurut Cyder dan sejumlah peneliti lain yang terlibat, kesedihan bikin kita berfokus pada diri secara negatif. Kita jadi cenderung menilai barang-barang yang kita miliki–termasuk diri kita sendiri–lebih rendah dari biasanya dan dari semestinya.

Dengan gitu, kita jadi terpicu dan rela boros, alias mengeluarkan uang lebih banyak dengan harapan dapat bikin penilaian terhadap diri menjadi lebih tinggi. Singkatnya: menaikan harga diri. Tujuan akhirnya buat bikin perasaan kita jadi lebih baik.

Jelas pandangan ini bermasalah. Faktanya, harga diri kita gak ditentukan dari barang-barang yang kita miliki. Yang terjadi sebenarnya adalah memiliki barang baru seenggaknya dapat mengalihkan fokus kita dari kesedihan yang sedang dirasakan.

Tapi perasaan “jadi lebih baik” tersebut gak bertahan lama. Ujung-ujungnya malah stres karena duit di dompet jadi makin menipis.

Pernah mengalami hal serupa?

Biar gak mengalaminya, penting buat kita menyadari kondisi emosi saat mengambil keputusan-keputusan penting, termasuk keputusan berbelanja.

Lalu, gimana caranya biar gak terpancing kebiasaan boros belanja lagi? Demi kestabilan kondisi finansialmu, inilah tiga hal yang bisa dilakukan.

Jangan belanja saat sedih

Saat kondisi diri sedang gak stabil, sebaiknya jangan membeli apa pun. Tunggu beberapa saat sampai kondisimu kembali normal. Kondisi “normal” artinya kamu sedang gak sedih, marah, lapar atau lelah.

Batasi uang tunai yang dibawa

Sediakan uang tunai secukupnya di dalam dompet dan tinggalkan kartu kredit di rumah dulu. Dengan gini, sekalipun gatal pengin membeli banyak barang, kamu tetap gak bakal boros.

Alihkan pikiran dari godaan belanja

Alihkan pikiran dari kegiatan berbelanja, seperti menutup aplikasi online shop atau menjauhi pusat perbelanjaan.

Kamu juga bisa mengisi waktu dengan hal yang disukai seperti bertemu teman, baca buku, dan sebagainya.

Pada akhirnya, gimanapun kita emang gak bisa bahagia melulu sepanjang waktu. Namun, jangan sampai kesedihan bikin kamu menciptakan masalah baru: boros belanja. Oleh sebab itu, sadari perasaanmu dan lakukan langkah pencegahan di atas.

Selamat mencoba!

Posting Komentar untuk "Belanja Saat Sedih Bisa Bikin Boros dan Bokek, Ini Solusinya!"