Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mencoba Berbohong Saat Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah? Ini Konsekuensinya

Artikel Ini dipersembahkan oleh Mitra Perencana Keuangan

Kami,Finansialku.com

 

logo finansialku

 

 

Solusi Membeli Rumah Idaman dengan KPR

Siapa sih yang gak mengidamkan sebuah rumah milik sendiri yang nyaman? Pasti semua orang termasuk kamu dong. Keinginan semacam ini merupakan hal yang sah-sah saja.

 

Namun, kendala utama yang dihadapi oleh kebanyakan masyarakat kelas menengah Indonesia adalah, bagaimana cara membeli rumah? Di satu sisi kita semua tahu, kondisi pendapatan dan di sisi lain harga rumah cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya.

 

[Baca: Gaji di Bawah 4 Juta Bisa Punya Rumah Lewat KPR Sejahtera Tapak Gimana Caranya]

 

 

Nah, itulah mengapa bank memberi solusi melalui program Kredit Pemilikan Rumah atau KPR. Banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapat, jika membeli rumah melalui KPR loh. Salah satu keuntungannya adalah kita dapat menghuni rumah tersebut, meskipun cicilan rumah belum lunas.

 

Akan tetapi sayangnya banyak oknum yang gak bertanggung jawab, sering kali berbohong atau mencoba mengelabui pihak bank saat mengajukan KPR. Ya tentu saja tujuannya agar aplikasi kreditnya disetujui bank.

 

Kesalahan Besar Jika Seseorang Berusaha Menipu Bank

Memangnya ada ya oknum yang mencoba melakukan kecurangan pada program KPR ini? Kalau gak percaya mari kita bahas akal-akalan yang sering dilakukan oleh oknum gak bertanggung jawab saat mengajukan KPR.

 

1. Menipu Jumlah Penghasilan

Salah satu triknya adalah dengan menipu jumlah penghasilan. Semisal, sebut saja Deni memiliki penghasilan bulanan sekitar Rp 10 juta per bulan. Saat ini jumlah cicilan kendaraan dan elektronik Deni sebesar Rp 2 juta per bulan.

 

kredit pemilikan rumah

Duit emang sensi kayak cewek kalau lagi PMS ya, jadi hati-hati deh!

 

 

Ketika akan mengajukan KPR, Deni mengaku bahwa dia gak memiliki cicilan lain. Lalu apa yang mungkin terjadi, jika terjadi penipuan seperti tersebut?

 

Sebenarnya modus penipuan seperti itu, agak sulit dilakukan, karena bank akan melakukan pengecekan melalui database. Menurut peraturan jumlah cicilan maksimum seseorang adalah 30% dari pendapatan. Nah, jika saat ini penghasilan Deni adalah Rp 10 juta, maka seharusnya cicilan maksimum sebesar Rp 3 juta.

 

[Baca: Kesalahan Jokomi Ini Bisa Jadi Pelajaran Agar Pengajuan KPR disetujui Bank]

 

Bagaimana kalau Deni sudah menggunakan cicilan sebesar Rp 2 juta? Ya otomatis Deni hanya boleh mencicil KPR yang cicilan maksimal Rp 1 juta per bulannya. Jika Pak Deni bekerja sama dengan oknum pemasaran, sebenarnya Deni dapat membahayakan kondisi keuangan keluarganya.

 

Jika cicilan seseorang melebihi 30% pendapatan, biasanya orang tersebut akan makin kesulitan melunasinya dan ujung-ujungnya bisa jadi kredit macet.

 

2. Menipu Persyaratan

Sementara untuk kasus kedua, bisa saja seseorang mencoba mengakali persyaratan-persyaratan kredit. Contoh, status sudah menikah, namun mengaku masih single. Nah, kasus seperti itu bisa saja terjadi.

 

Namun harus hati-hati, jika bank sampai mengetahui hal tersebut, bank dapat mengajukan tuntutan hukum terhadap orang yang menipu. Risiko terbesar adalah rumah disita atau terjadi penalty

.

kredit pemilikan rumah

Mengaku bujangan, kepada setiap wanita, ternyata cucunya segudang, wow!

 

 

Jangan Pernah Menipu atau Curang dengan Proses KPR

So, gimana? Masih berpikir untuk melakukan tipu-tipu atau akal-akalan saat mengajukan KPR? Lebih baik jangan pernah melakukan kecurangan atau penipuan dengan proses KPR. Orang yang melakukan kecurangan, biasanya gak bisa hidup tenang.

 

Emangnya mau hidup serba was-was dan gak tenang selama masa mencicil KPR yang bisa mulai dari 10 – 15 tahun?

 

[Baca: Jangka Waktu KPR Jadi 30 Tahun Bikin Untung atau Buntung]

 

 

Jadi jangan pernah menipu atau curang dengan proses KPR. Jujur lebih baik kok, siapa tahu bank bisa memberi keringanan. Plus ketika kita mau mengajukan KPR, selalu lakukan perbandingan produk-produk KPR. Sesuaikan kemampuan kita dan penuhi persyaratannya.

 

 

 

Image Credit:

  • http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/kaca-pembesar-_110729091140-870.jpg
  • http://equator.co.id/wp-content/uploads/2016/01/075348_559876_donjuan-696×466.jpg

 

 

Posting Komentar untuk "Mencoba Berbohong Saat Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah? Ini Konsekuensinya"