Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjelaskan Kekerasan Pada Anak

Akibat paparan informasi dan isu perihal kekerasan yang makin gencar, dalam bermacam-macam media sehingga tak bisa dihindari lagi oleh anak Anda, melesat masuklah ke telinganya kata-kata yang identik dengan isu kekerasan. Dan ketika ia bertanya arti kata-kata itu pada Anda, Anda seringkali speechless, tak bisa menjawab.


Menurut psikolog Anna Surti Ariyani, M.Si, ketika anak mengajukan ‘pertanyaan berat’, beri tanggapan secara garis besar saja, tak perlu detil. Tak perlu klarifikasi lebih lanjut, dan jikalau bertanya lagi, alihkan perhatiannya.


Lakukan ini ketika menjelaskan pada anak:


1. Perkosaan.  “Dipaksa buka baju oleh orang lain kemudian disakiti.”

Tak perlu klarifikasi detil sebab diadaptasi dengan konteks kata yang dipahami balita.


2. Penculikan.  “Ada anak yang diajak pergi tapi tidak minta izin bunda dan ayahnya. Biasanya yang mengajak pergi sambil menunjukkan permen, masakan atau mau diajak ke mal.”


3. Mutilasi.  “Ada orang jahat yang memotong orang lain yang sudah mati.”

Bila anak bertanya lagi, jelaskan bahwa orang yang melaksanakan itu jahat sebab yang biasa dipotong ialah ayam, daging atau kue. Bukan orang. Mendengar arti kata ‘mutilasi’ tidak duduk perkara untuk balita, asalkan cegah ia memikirkannya terus menerus. Karena itu sesudah Anda pertanda kata ini, segera alihkan perhatiannya dengan acara lain.


4. Perampokan. “Mengambil barang bukan miliknya dengan paksa yang dilakukan oleh orang jahat.”


5. Tawuran.  “Berantem ramai-ramai, sebab tidak sengaja terdorong atau berebutan uang.”  Jelaskan dengan kata-kata yang sederhana menyerupai ‘berebut uang’ yang gampang dipahami balita.


5. Sodomi.  “Dipaksa buka celana, kemudian pantatnya ditusuk.”

Menjelaskan kata yang dianggap garang memang harus dilakukan orangtua, sebab orangtua dihentikan bohong


sumber: Majalah Ayah Bunda



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Menjelaskan Kekerasan Pada Anak"