Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tidak Ada Harga Mutlak Terhadap Prilaku Seseorang

TIDAK ADA HARGA MUTLAK TERDAP PRILAKU SESORANG


Guys, dalam kehidupan kita sehari-hari banyak ungkapan yang menggambarkan ketidak sempurnaan atas prilaku dan tindakan manusia. “Tidak ada gading yang tak retak”, “no bodys perfect” dan ungkapan bahwa “manusia merupakan daerah salah dan dosa”. Ungkapan-ungkapan tersebut merupakan bukti ratifikasi kita atas ketidak sempurnaan atas prilaku dan perbuatan kita semagai mahklukyang berjulukan manusia. Dan itu memang merupakan salah satu sifat alamiah kita, namun hendaknya yang kita anggap selama ini prilaku atau perbuatan fitrah kita sebagai insan itu jangan kita jadikan sebuah alasan untuk membenarkan tindakan dan prilaku kita yang salah.


guys, Allah telah menyebabkan segala sesuatu berpasangan, ada malam ada siang, ada pria ada perempuan, ada hitam ada putih dan ada kejahatan dan kebaikan. Dan kepada setiap insan Allah memperlihatkan potensi untuk menjadi pelaku kebaikan atau sebaliknya menjadi pelaku kejahatan. Dan dari dua potensi yang kita miliki tersebut Allah memperlihatkan hak sepenuhnya kepada kita untuk sanggup berdaulat dalam menentukan potensi yang telah Ia beri, pun termasuk dengan konsekuensi dari apa yang telah kita pilih.


Guys, dari dua potensi tersebut diatas yang Allah telah berikan kepada kita, banyak diantara kita yang menentukan untuk menyebabkan potensi kebaikan yang menguasai dan memimpin kehidupan sehingga mereka yang mengambil potensi ini banyak memberi pencerahan atau ide bagi sesama. Dan tidak sedikit pula dari kita yang menyebabkan potensi kejahatan sebagai pemimpin kita sehingga potensi kejahatan atau keburukan itu menguasai jalannya kehidupan kita sehingga prilaku kita hanya akan menjadi keburukan atau kehinaan dan bagi kita dan orang di sekitar kita.


Guys, tidak ada harga mutlak terhadap prilaku seseorang, boleh jadi jikalau ketika ini kita berprilaku sesuai dengan hukum dan tuntunan yang selama ini kita yakini baik (taat Agama) dengan seiring berjalannya waktu, ada kemungkinan kita akan bisa menjelma sebaliknya kita menjadi pelanggar akan nilai-nilai yang kita yakini tersebut. Pun sebaliknya boleh jadi jikalau masa kemudian kita atau prilaku dan perbuatan kita ketika ini merupakan seorang penentang atau pelanggar hukum atau tuntunan yang ada, dengan seiring berjalannya waktu tidak menutup kemungkinan untuk kita sanggup menjelma sebaliknya kita menjadi orang yang taat dan patuh menjalankan hukum serta tuntunan agama. Namun sering kali banyak diantara kita menghakimi atau menilai langsung sesorang dengan prilaku atau perbuatan yang telah dilakukan di masa lalunya. Banyak yang beropini jikalau masa kemudian seseorang kelam, maka orang tersebut tidak akan mempunyai hak atau kemungkinan untuk sanggup memperbaiki kekelaman masalalunya itu. Sehingga kebanyakan dari mereka yang menerima evaluasi menyerupai yang penulis contohkan diatas menciptakan mereka tidak berusaha untuk menjelma lebih baik atas perilakunya atau perbuatannya itu. Bahkan banyak mereka beropini “terlanjur berair mending mandi sekalian”. Sehingga yang masa lalunya atau yang ketika ini mempunyai prilaku jelek akan lebih dan bertambah buruk.


Guys disini penulis ingin mengajak dan mengingatkan kepada khususnya penulis langsung dan bagi siapapun yang mempunyai masalalu atau yang ketika ini berprilaku tidak pada semestinya yang jauh dari nilai-nilai hukum agama untuk sama-sama merenungkan atau men tadaburi sebuah ayat dalam Al-qur’an berikut:

Allah berfirman

“Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alas an) yang benar, dan tidak berzina, dan barang siapa melaksanakan demikian itu, pasti ia menerima eksekusi yang berat,


(Yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan ia akan infinit dalam azab itu, dalam keadaan terhina,


Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan ebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” Qs 25:68-70 (Al-furqaan 68-70)


Guys, dari ayat tersebut diatas sanggup kita ambil pelajaran bahwa gotong royong Allah ialah Thuhan yang Maha pengasih dan penyayang. Ternyata menurut ayat tersebut diatas tidaklah sepenuhnya benar pendapat dari orang-orang bahwa seorang ketika telah berbuat atau berprilaku jelek tidak mempunyai hak ataukesempatan untuk berubah. Dari ayat tersebut di atas terperinci ketika siapapun yang telah berbuat atau berprilaku seburuk apapun, ketika kita bertaubat dan kembali ke jalanNya sebelum simpulan hidup menjemput kita, maka Allah akan mengampuni semua kesalahan kita.


Guys, meski untuk menjadi orang yang baik kita tidak harus terjerumus terlebih dahulu menjadi orang yang tidak baik, di sini penulis ingin mengajak khususnya bagi penulis langsung dan siapapun yang membaca goresan pena ini untuk selalu bertaubat dan selalu berusaha mendekatkan diri dengan Allah Tuhan kita dengan sekuat dan semampu kita. Semoga dengan perjuangan kita tersebut kita menerima kebaikan di epilog kehidupan kita. Amiin


Salam akselerasi!!



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Tidak Ada Harga Mutlak Terhadap Prilaku Seseorang"