Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Beli Rumah Over Kredit Bisa Untung, Asal…

Pernah dengar rumah over kredit lebih menguntungkan dari KPR biasa? Pernah dengar jugakatanya metode pembelian tersebut gak aman dan berisiko? Mana yang benar yah?

Dua-duanya bisa benar. Tapi, keduanya juga bisa salah.

Lah, jadi gimana?

Bagi yang belum tahu, beli rumah over kredit adalah metode pembelian rumah dengan memindahkan kredit dari debitur lama (pemilik awal) kepada debitur baru (pembeli).

Misalnya nih Ahmad KPR rumah di Jakarta dengan tenor 10 tahun. Eh, baru jalan tiga tahun, dia  dipindahtugaskan ke Makassar dalam waktu yang lama. Ahmad pikir daripada dia nyicil tiap bulan buat rumah yang gak bakal dia huni, mending dia jual dengan cara over kredit, lalu KPR rumah lain di Makassar.  

Gak disangka-sangka, Budi teman lamanya Ahmad berminat buat beli. Jadi, setelah proses take over beres dan bayar sejumlah cash yang disepakati, Budi pun melanjutkan cicilan KPR Ahmad yang tinggal tujuh tahun lagi.

Bagi Budi beli rumah over kredit itu bikin untung karena dia bisa mendapatkan manfaatnya ini.

Keuntungan

rumah over kredit
(Image: michaelmonahansolicitor)

1. Harga rumah jadi lebih terjangkau

Pada pembelian rumah over kredit, umumnya penjual gak banyak mengambil untung.

Biasanya perhitungan uang tunai yang diminta pemilik adalah besar biaya DP, cicilan yang udah dibayar, dan biaya tambahan lain yang keluar saat pengajuan KPR dulu.

Artinya, besarannya menggunakan nilai beberapa tahun lalu. Padahal properti, apalagi di kota besar, harganya terus mengalami peningkatan. Akibatnya, biaya yang kamu keluarkan jadi lebih hemat dibanding mengajukan KPR baru.

Walau gitu, hal ini gak mutlak sifatnya. Kamu tetap disarankan menganalisa harga pasaran rumah-rumah di lokasi tersebut biar tahu perkembangan nilai rumah.

2. Rumah udah siap dihuni

Umumnya, take over baru dilakukan setelah KPR berjalan beberapa tahun. Artinya, rumah yang kamu beli udah siap huni karena udah lama ditempati. Jadi, kamu gak perlu lagi menunggu proses pembangunan yang makan waktu.

Walau gitu, tetap ada risiko beli rumah over kredit . Berikut di antaranya.

Kerugian

rumah over kredit
(Image: Getty Image)

1. Proses rumit dan butuh biaya alih kredit

Ada dua cara take over kredit, yaitu melalui bank dan melalui notaris. Nah, buat tahu detail perbedaannya kamu bisa simak di sini.

Kalau lewat notaris, proses beli rumah over kredit lebih cepat dan lebih mudah. Biayanya juga relatif lebih murah daripada melalui bank.

Tapi cara pengalihan menggunakan akta notaris gak direkomendasikan.

Sebabnya, terdapat risiko sertifikat rumah masih atas nama penjual dan pembeli pun mengangsur cicilan atas nama penjual. Di sisi lain, jika pihak bank gak tahu mengenai rumah over kredit ini lalu penjual menghilang, bukan gak mungkin kamu jadi gak bisa mengambil sertifikat meski sisa kredit udah lunas.

Oleh sebab itu, sebaiknya lakukan over kredit melalui bank. Prosedurnya emang lebih rumit dan butuh biaya cukup besar. Bank juga bakal tetap melakukan analisa kredit sehingga ada kemungkinan pengajuan kamu ditolak.  

Meski gitu, inilah cara teraman baik bagi pembeli maupun penjual.

2. Biaya renovasi

Rumah over kredit yang udah dihuni juga punya kemungkinan bikin kamu rugi. Dibanding rumah yang baru jadi, rumah ini mungkin aja udah rusak di sana-sini. Alhasil kamu harus siapkan dana buat renovasi.

Buat mengatasinya, jangan lupa mengecek kondisi rumah dan menghitung perkiraan biaya renovasi. Jadi, kamu punya alasan kuat buat negosiasi harga.

 

So, beli rumah over kredit emang bisa menguntungkan kok, asal kamu analisa dulu harga pasaran rumah yang pengin dibeli. Biar gak rugi, hitung semua perkiraan biaya yang bakal dikeluarkan, termasuk biaya alih kredit dan kemungkinan biaya renovasi.

Selain itu, kurangi risiko dengan melakukan proses take over melalui bank. Gak apa keluar biaya lebih besar dan proses lebih rumit. Daripada ratusan juta melayang buat beli rumah over kredit tanpa jaminan. Ya gak?

Posting Komentar untuk "Beli Rumah Over Kredit Bisa Untung, Asal…"