Suku Bunga KPR 2016 Turun Nih, Apa Iya Tetap Menguntungkan?

Asikk, tahun ini Bank Indonesia bakal menurunkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR). Berita bagus dong buat yang punya cicilan atau yang hendak mengajukan KPR.

Kabarnya nih, bank pelat merah BTN bakal menurunkan lagi suku bunga KPR-nya pada level satu dijit. Sekedar info nih, suku bunga KPR saat ini ada di kisaran 7% – 8%.

Kalau suku bunga KPR 2016 turun, otomatis cicilan per bulan juga bakal turun. Hmm, tapi tunggu dulu. Perkara KPR gak cuma soal cicilan per bulan saja loh.

Jangan mentang-mentang suku bunga turun, lantas bisa asal mengajukan. Memang sih, jargon untuk beli rumah adalah ‘beli sekarang sebelum harga naik’, tapi tetap saja kesiapan finansial adalah yang utama.

[Baca: Kesalahan Jokomi Ini Bisa Jadi Pelajaran Agar Pengajuan KPR Disetujui Bank]

Alasan Kenapa Jangan Buru-buru Ambil KPR…

Katakanlah kamu sudah memiliki incaran lokasi dan rumah idaman. Sebelum mengajukan KPR kamu juga harus menyiapkan uang muka yang bisa mencapai 20% dari harga jual.

Ok, mungkin kamu sudah memiliki uang muka sebesar 20%. Tapi jangan cuma fokus ke uang muka saja. Coba cek nih, daftar pertimbangan yang harus kamu perhatikan sebelum mengajukan KPR.

Gaji bulananmu

Uang muka KPR mungkin sudah siap, tapi kalkulasikan lagi gaji bulananmu. Ingat, KPR itu membutuhkan komitmen karena tenor yang bisa mencapai puluhan tahun.

Realistislah dengan gajimu. Agak nekat jika gaji Rp 6 juta per bulan tapi mengincar rumah seharga Rp 600 jutaan.

Kalkulasikan lagi semua pengeluaranmu, setelah itu baru bikin bujet

Gaya hidupmu

Mengecek pengeluaran itu sangat penting. Apakah selama ini gajimu cuma habis buat kebutuhan hidup? Kalau gaji aja pas-pasan, gimana bisa membayar cicilan KPR?

Mungkin kamu bakal berpikir, seiring waktu gaji dan karir bakal naik. Tapi tunggu dulu, gaji naik apa gaya hidup juga gak naik? Yang terpenting adalah mengatur gaya hidup. Bikin dan taati bujetmu sampai detil-detilnya.

Biaya-biaya rumah

Uang muka gak masalah, gaji juga cukup buat cicilan. Tapi sudahkah kamu menghitung biaya-biaya yang bakal timbul saat memiliki rumah? Contoh saja biaya keamanan, biaya lingkungan, pembelian furnitur dan peralatan rumah tangga.

Gak mungkin dong, rumah dibiarin kosong melompong gak ada perabotan. Ok, bisa sih membeli furnitur secara mencicil, tapi pengeluaran bulananmu jadi bertambah kan?

Pajak

Setiap tahun kamu wajib membayar yang namanya Pajak Bumi dan Bangunan. PBB ditagih tiap tahun dan kamu harus melunasinya sebelum jatuh tempo 31 Agustus. Lewat tanggal itu, siap-siap kena denda 2 persen tiap bulan.

[Baca: Begini Cara Bayar PBB Online, Biar Gak Pada Males Lagi]

Renovasi

Yang ini juga gak bakal lepas dari pertimbangan. Apalagi sekarang banyak ditemukan rumah dengan spesifikasi bahan bangunan berkualitas rendah. Kalau kamu gak jeli, bukan gak mungkin rumah yang kamu tempati menuntut renovasi kurang dari 5 tahun.

Yang penting itu seimbang, kalau suku bunga turun tapi gaya hidupmu naik ya sama saja bohong

Cicilan utang lain

Secara teori, cicilan utang yang sehat itu gak lebih dari 30%. Nah, lihat lagi apakah cicilan KPR-mu sudah menggerus 30% dari gaji? Kalau gaya hidupmu tergolong tinggi dan cicilan utangmu mencapai lebih dari proporsi tersebut, siap-siap saja gagal bayar. Bukannya menakut-nakuti sih, tapi lebih baik pertimbangkan lagi untuk pemborosan dan pengambilan utang-utang konsumtif.

Pada akhirnya, suku bunga KPR yang turun pun gak bakal berpengaruh kalau kamu salah dalam mengelola keuangan dan alpa terhadap pertimbangan-pertimbangan di atas.

Saat yang tepat buat membeli rumah itu gak datang dari turunnya suku bunga KPR, tapi lebih pada kesiapan keuangan dan komitmenmu.

[Baca: Jangka Waktu KPR Jadi 30 Tahun, Bikin Untung atau Buntung?]

Image credit:

http://kpghost.filetemp.kaltimpost.co.id/webkp/file/berita/2015/12/25/mau-lancar-membayar-cicilan-kpr-ini-tipsnya.jpg
http://smart-money.co/wp-content/uploads/2015/04/kpr2.jpg