5 Jenis Perdagangan Saham yang Musti Diketahui Para Pemula
Bermain saham mungkin bukan istilah yang tepat. Bagaimana pun menanamkan uang dalam bentuk saham bukanlah main-main. Kenapa? Karena investasi ini mensyaratkan pengetahuan dan pemahaman terlebih dahulu. Tak ada yang namanya hoki-hokian.
Tanpa bekal pengetahuan yang memadai, berinvestasi di pasar modal bakal membuat isi kantong berdarah-darah yang pada akhirnya melahirkan kekecewaan. Ujung-ujungnya menuduh pasar modal itu identik dengan penipuan dan perjudian.
Tak jarang kalau mendengar istilah berinvestasi di pasar modal, rata-rata reaksinya negatif. Banyak yang berusaha menjaga jarak dengan jenis investasi ini. Alasannya pasar modal itu seperti judi, banyak berita yang mengisahkan orang bunuh diri gara-gara hartanya ludes di pasar modal, berinvestasi di saham sarat risiko karena semua harta lenyap dalam sekejab, dan lain sebagainya.
Tapi di saat bersamaan banyak orang yang mencapai kebebasan finansial karena berinvestasi di saham. Sebut saja Warren Baffet yang tercatat jadi orang kaya sejagad lantaran kekayaannya diperoleh dari pasar modal.
Berinvestasi saham mesti memegang parameter yang terukur agar keputusan yang diambil sesuai ekspektasi. Maka itu parameter yang bisa dijadikan patokan dalam memilih saham sebuah perusahaan di antaranya:
- Menjanjikan keuntungan secara kontinu
- Terbukti menguntungkan
- Pengelolaan manajemennya berbasis profesionalitas
- Harga sahamnya di bawah harga pasar
Itulah kenapa penting untuk menghimpun pengetahuan yang memadai sebelum membeli saham sebagai bentuk keikutsertaan dalam perusahaan sebagai pemodal. Pastinya seseorang yang menanamkan dana dalam bentuk saham selalu bertujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Selain itu, berinvestasi saham bermanfaat pula untuk mempertahankan nilai uang dari laju inflasi.
Saham terdiri dari dua jenis yaitu saham biasa dan saham preferen. Saham preferen bakal didahului dalam hal pembagian dividen dibanding pemegang saham biasa. Cuma perlu diingat pemilik saham biasa punya hak suara di perusahaan dan berpotensi mendapat dividen lebih banyak dari pemilik saham preferen jika perusahaan untung besar.
Sedangkan bila ditinjau dari kinerja perdagangan, jenis perdagangan saham dapat dikelompokkan menjadi lima, yakni:
1. BlueChip Stocks
Blue chip stocks merupakan saham biasa (common stock) dari perusahaan yang punya reputasi tinggi. Seringkali perusahaan itu menjadi pemimpin di sebuah bidang industri, pendapatannya stabil, dan selalu konsisten dalam membayar tagihan. Saham-saham ini bisanya nilainya sudah tinggi dan jarang pemilik saham melepas saham yang dimilikinya.
Inilah alasannya kenapa saham blue chips difavoritkan dalam perdagangan di bursa efek. Orang banyak mencari saham ini karena jelas-jelas memberikan keuntungan. Tapi bukan berarti saham blue chips selalu berharga mahal. Apa saja kriterianya:
- Ditransaksikan di harga yang wajar
- Pergerakan harga saham di pasaran relatif stabil
- Jumlah saham yang beredar di masyarakat tinggi sehingga likuiditasnya tinggi
2. Income Stocks
Income stocks adalah saham dari suatu emiten (penerbit saham) yang sanggup membayarkan dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun-tahun sebelumnya. Pemilik saham ini akan mendapatkan deviden yang meningkat terus ke depannya.
3. Growth Stocks – terdiri dari well-known dan lesser-known
Growth stocks adalah saham yang diprediksi di masa datang berpotensi memberikan kenaikan dalam pembagian dividen. Saham jenis ini dikenal ada dua macam yakni well-known dan lesser-known. Growth stock well-Known yaitu saham yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi mengingat menjadi pemimpin di sebuah bidang industri dan bereputasi tinggi.
Sementara growth stock Lesser–Known merupakan saham dari perusahaan yang bukan pemimpin dalam industri, namun punya ciri growth stock.
4. Speculative Stock
Speculative Stock adalah saham yang diprediksi di masa mendatang menawarkan penghasilan yang tinggi. Cuma perlu digarisbawahi keuntungan itu sifatnya belum pasti. Pendek kata, belum ada jaminan di masa depan perusahaan itu akan untung besar. Inilah alasannya kenapa disebut speculative stock karena mengedepankan spekulasi.
5. Counter Cyclical Stockss
Counter Cyclical Stockss adalah saham yang tak terpengaruh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Meski pun kondisi ekonomi suatu negara lagi seret tapi harga saham ini tetap tinggi dan tetap menjanjikan deviden.
Itulah kenapa sebelum memutuskan berinvestasi di saham sebaiknya mengenal aturan main, berhati-hati, tak emosional. Jangan semata memandang investasi saham menjanjikan keuntungan yang berlipat-lipat saja tapi juga mengenal lebih dalam risikonya.
Image credit:
- https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_Nge5_rweZTGaISY2s_2QJFj2t_BkKef3cfSd6v3fR8m6wIrWx_26uz0lmiZbSsprhn7rF_3Kmekdl4cwZPrzN-FcCPRBAFC8wOtdmdkx8fpRQID3QXQ5iwF7dHGsZdptzYjhte82mSE/s1600/data-bei.jpg
- http://financialpitfalls.com/wp-content/uploads/2012/06/Growth-Stock-Investing.png
Posting Komentar untuk "5 Jenis Perdagangan Saham yang Musti Diketahui Para Pemula"