Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Biar Gak Salah! Ini Pilihan dan Tips Investasi Pertama untuk Pemula Menurut Pakar

Investasi merupakan modal utama yang dapat menjamin masa depanmu jadi lebih lebih baik. Namun, untuk pemula yang ingin berinvestasi untuk pertama kali, tentu ada beberapa pertanyaan seputar langkah yang ingin dilakukan.

Kamu tentu gak mau kan terus menerus kerja dari muda hingga tua hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?

Tentu penginnya saat tua nanti, santai di rumah, liburan bersama istri dan anak-anak tercinta serta melakukan hobi yang saat muda tertunda karena sibuk mengais rezeki.

Kamu bisa kok mewujudkan impianmu itu dengan cara mudah. Yaitu, berinvestasi sejak muda. Apalagi, kini udah banyak sekali instrumen investasi yang bisa jadi pilihan meski penghasilanmu pas-pasan.

So, hilangkan mindset investasi hanya ditujukan untuk mereka yang berduit. Cukup dengan modal ratusan ribu, kamu bisa mendapatkan keuntungan hingga jutaan rupiah.

Nah, buat kamu para pemula yang ingin mulai berinvestasi tapi takut salah dan bikin kantong kebobolan, simak tips investasi pertama pemula serta pemilihan instrumennya yang tepat menurut Ayyi Achmad Hidayah, selaku Personal Finance Advisor.

Berikut, pemaparannya seperti dirangkum MoneySmart:

Instrumen pertama apa yang cocok untuk pemula?

Investasi untuk pemula
Investasi untuk pemula

Dari sekian banyak instrumen  yang ada, Ayyi menyarankan, investor pemula yang baru pertama kali terjun ke investasi mengalokasikan uangnya ke reksadana.

Ada beberapa alasan mengapa reksadana menjadi pilihan tepat, yaitu:

1. Risiko rendah

Reksadana dikenal dengan risikonya yang rendah di bandingkan instrumen investasi lain. Salah satunya, investasi saham langsung.

Pasalnya, dana yang kamu berikan ke manajer investasi tidak semuanya dialokasikan ke satu jenis instrumen, tapi disebar ke beberapa investasi.

Contohnya, reksadana pendapatan tetap yang mayoritas dananya akan dialokasikan ke obligasi milik pemerintah dan juga swasta. Nah, sisa dananya itu kemudian akan dialihkan ke instrumen pasar uang, jadi pergerakannya relatif lebih stabil.

2. Ada manajer yang mengelola dana kamu

“Reksadana itu dananya akan dikelola oleh manajer investasi. Jadi kamu gak perlu repot memantau pergerakan harga saham setiap saham layaknya investasi saham langsung,” ungkap Ayyi.

Sehingga, dana yang kamu gelontorkan akan dikelola manajer investasi yang memang udah ahli di bidangnya. Kamu tinggal duduk manis aja di rumah, dan menunggu rekeningmu terus bertambah.

3. Return lebih besar

Selain risikonya rendah, return atau keuntungan yang diberikan reksadana juga lebih besar di bandingkan instrumen lain seperti deposito atau obligasi.

4. Minimum investasi kecil

Besarnya minat banyak orang pada reksadana membuat banyak perusahaan manajer investasi menawarkan minimum investasi dengan modal sangat kecil.

“Kalau sebelumnya minimum investasi reksadana itu sebesar Rp 50 ribu. Kini udah banyak yang menawarkan modal reksadana dengan modal hanya Rp 10 ribu aja,” imbuh Ayyi.

Jadi, dengan modal yang hanya puluhan ribu rupiah, kamu bisa membuat uangmu terus bertambah hingga jutaan rupiah. Asalkan, konsisten dan jangka waktunya juga panjang.

5. Variasi produknya beragam

Reksadana juga memiliki produk beragam yang bisa disesuaikan dengan profil risiko calon investor.

Sekadar diketahui, ada empat reksadana yang sangat populer yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran dan juga reksadana saham.

Baca juga:

Niat Untung Jadi Buntung! 5 Selebriti Ini Lakukan Kesalahan Berinvestasi

Lalu, apa tips untuk para pemula yang baru ingin berinvestasi?

Investasi untuk pemula
Investasi untuk pemula

Ada enam poin penting yang harus dilakukan para pemula yang ingin meraup pundi-pundi rupiah dari investasi reksadana, yaitu:

Baca juga:

Butuh Uang Beberapa Tahun Mendatang? Coba 4 Investasi Jangka Pendek Ini

1. Profil risiko

Calon investor harus mengetahui profil risikonya terlebih dahulu sebelum memutuskan berinvestasi.

Yang dimaksud di sini adalah, kamu harus tahu toleransi atau batasan risiko yang bisa diterima.

Kalau kamu gak berani menanggung risiko besar, sebaiknya pilih reksadana pasar uang di bandingkan reksadana saham yang memang memiliki risiko yang cukup besar.

2. Jangka waktu investasi

Setelah itu kamu juga harus menentukan jangka waktu, apakah untuk jangka pendek (di bawah satu tahun), jangka menengah (satu hingga lima tahun), dan jangka panjang (di atas lima tahun).

“Kalau reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap itu cocok buat mereka yang ingin investasi jangka pendek. Untuk yang jangka menengah bisa memilih reksadana campuran dan reksadana saham untuk investasi jangka panjang,” kata Ayyi.

3. Tujuan investasi

Setelah itu, yang menjadi poin penting dalam menentukan instrumen apa yang tepat buat kamu adalah tujuan investasi.

“Untuk masa depan seperti dana pensiun, sebaiknya pilih instrumen investasi jangka panjang. Sedangkan kalau untuk berlibur keluar negeri di dua tahun mendatang, kamu bisa memilih reksadana jangka pendek atau menengah,” ungkap Ayyi.

4. Dana yang dimiliki

Ayyi mengimbau, buat kamu yang ingin terjun investasi untuk menggelontorkan danamu sebesar 10 persen dari total penghasilan dan hal itu harus dilakukan secara rutin setiap bulan untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Jadi, saat gaji kamu naik, berarti nominal uang yang kamu investasikan juga harus meningkat.

5. Pantau secara berkala

Seperti yang sudah disebutkan di atas, saat kamu investasi kamu harus memiliki tujuan investasi.

Nah, agar target kamu itu tercapai, kamu harus memantau pergerakan investasimu secara berkala seperti enam bulan atau satu tahun sekali.

“Misalnya, target kamu dalam tiga tahun mendapat keuntungan sebesar 100 persen dari modal. Nah, dengan memantau kamu jadi mengetahui sudah berapa keuntungan yang kamu dapatkan. Kalau masih jauh dari target, kamu bisa ancang-ancang untuk mencari instrumen lainnya yang bisa kasih keuntungan lebih besar,” imbuh Ayyi.

6. Mulai sedini mungkin

Yang terpenting adalah, harus dilakukan sedini mungkin. Pasalnya, investasi yang kasih keuntungan besar itu merupakan jangka panjang. Jadi, semakin lama berinvestasi, maka akan semakin besar pula keuntungan yang kamu dapat.

Itu dia tips memilih instrumen investasi pertama untuk para pemula yang tepat biar dapat meraup keuntungan dengan maksimal. Yuk, mulai dari sekarang! (Editor: Chaerunnisa)

Posting Komentar untuk "Biar Gak Salah! Ini Pilihan dan Tips Investasi Pertama untuk Pemula Menurut Pakar"