Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Operasi Caching ? (Bagian-2)

Sesudah caching, Mari kita berikan tas kepada pustakawan biar ia nanti sanggup menyimpan 10 buku (dalam konteks komputer, pustakawan kini memiliki cache 10- buku). Dalam tas itu, ia akan menaruh buku yang dikembalikan para pembaca, hingga maksimum 10. Mari kita lihat lagi tumpuan sebelumnya, tetapi kini dengan pustakawan yang telah di-cache.

Jam kerja dimulai. Tas pustakawan masih kosong. Pembaca pertama tiba dan meminta Harry Potter. Tidak ada sulap di sini � pustakawan harus pergi ke daerah penyimpanan dan mengambil buku tersebut. Ia memberikannya kepada pembaca pertama. Kemudian, pembaca tersebut tiba lagi dan mengembalikan buku kepada pustakawan.

Daripada ia ke daerah penyimpanan untuk mengembalikannya, pustakawan tersebut memasukkan buku ke dalam tas dan bangkit (untuk melihat apakah tasnya penuh � lebih lanjut perihal ini nanti). Pembaca lain tiba dan meminta Harry Potter. Sebelum pergi ke daerah penyimpanan, pustakawan mengecek apakah judul itu ada dalam tasnya. Ternyata ada! Yang perlu ia lakukan yaitu mengambil buku dari dalam tas dan memberikannya kepada pembaca.

Ia tidak perlu pergi ke daerah penyimpanan sehingga pembaca sanggup dilayani lebih efisien. Bagaimana kalau pembaca itu meminta buku yang tidak ada dalam cache (tas)? Dalam hal ini, pustakawan dengan cache sedikit tidak efisien dibanding pustakawan tanpa cache, alasannya yaitu pustakawan terlebih dulu butuh waktu untuk mencari buku dalam tasnya.

Salah satu tantangan pembuatan cache yaitu untuk meminimalisir efek pencarian cache, dan hardware modern telah mengurangi waktu delay ini menjadi nol. Bahkan dengan tumpuan pustakawan kita, waktu latency (waktu tunggu) pencarian cache sangat kecil dibanding waktu pergi ke daerah penyimpanan. Cache-nya kecil (10 buku) dan waktu yang diperlukan untuk mencarinya hanya sebagian kecil dari waktu perjalanan ke daerah perjalanan.


Posting Komentar untuk "Bagaimana Operasi Caching ? (Bagian-2)"