Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komponen Opto-Electronic, Apakah Itu?

Istilah komponen 'opto-electronic' lazim dipakai untuk penyebutan bagi komponen-komponen/parts elektronik yang sanggup menghasilkan cahaya, atau yang sanggup bereaksi atas keberadaan cahaya dan intensitasnya.
Komponen aktif elektronik yang sanggup menghasilkan cahaya ialah LED (Light Emitting Diode) dan komponen elektronik yang sanggup bereaksi atas cahaya (peka cahaya) ialah : LDR (Light Dependant Resistor), Photo-dioda, dan photo-transistor. Khusus bagi komponen peka cahaya ibarat LDR, photo-dioda dan photo-transistor disebut juga sebagai komponen 'photo-electronic'.

LED.
LED bahwasanya ialah sebuah dioda. Karena itu ia memiliki sifat-sifat khas dari dioda ibarat sifat menghantarkan tegangan hanya ke satu arah, dan memiliki besar FVD (Forward Voltage Drop) yang tetap. Akan tetapi dari semenjak awal LED tidak dibentuk untuk difungsikan sebagai sebuah dioda, tetapi lebih sebagai komponen penghasil cahaya untuk indikator. Namun demikian ada kalanya LED dimanfaatkan juga sebagai dioda dan sekaligus sebagai indikator.

LED sanggup menghasilkan emisi cahaya sebab adanya pedoman listrik yang mengalir pada dua materi semikonduktor bercampuran khusus yang membentuknya. Dengan berkembangnya LED hingga ditemukan pembuatan LED dengan materi organik, belakangan penggunaan LED meluas hingga sebagai lampu penerangan dan penghasil cahaya infra merah. Pada kelanjutannya dikembangkan juga jenis dioda lain yang similar dengan LED untuk menghasilkan sinar yang dipompakan lebih kuat, yaitu laser-diode (LD).
LED sebagai lampu penerangan dengan intensitas cahaya yang cukup berpengaruh telah banyak dipakai untuk keperluan umum. Kini telah banyak beredar lampu-lampu LED untuk penerangan rumah, lampu kendaraan, lampu darurat, hingga penerang latar pada layar datar LCD.
LED infra merah (IR-LED) dipakai pada remote-control, sedangkan LD dipakai pada optic CD/DVD-player, mainan bawah umur dan lain-lain.

Seven-segment.
Seven-segment ialah display yang terdiri dari tujuh segmen yang sanggup membentuk angka dari 0 hingga dengan 9. Sebagian seven-segment dibentuk dari monochrome LCD (Liquid Crystal Display) dan sebagian lagi disusun dari tujuh LED dengan penampang dan posisi sedemikian rupa.
Seven-segment yang disusun dari tujuh LED sanggup digambarkan sebagai berikut :

 lazim dipakai untuk penyebutan bagi komponen Komponen Opto-Electronic, Apakah Itu?

Pada gambar (a) diperlihatkan satu unit seven-segment dengan suplemen LED indikator dan pada gambar (b) diperlihatkan bagan rangkaiannya.
Apabila pada pin 1 diberikan tegangan maka LED1 (indikator berbentuk titik) akan menyala.
Apabila tegangan diberikan kepada pin 2, pin 4, pin 5, pin 6, pin 7 dan pin 9 maka setiap LED yang terhubung dengan pin-pin tersebut akan menyala, display pun akan menawarkan angka 0.
Apabila tegangan diberikan kepada pin 2 dan pin 6 maka display akan menawarkan angka 1.
Apabila tegangan diberikan kepada pin 4, pin 5, pin 6, pin 7 dan pin 10 maka display akan menawarkan angka 2.
Demikianlah seterusnya, kombinasi santunan tegangan pada LED yang lainnya akan membentuk tampilan angka yang lain pula.

KOMPONEN PHOTO-ELECTRONIC.
Beberapa komponen photo-electronic yang telah disebutkan di dalam goresan pena ini telah disinggung secara singkat di dalam beberapa goresan pena ibarat : Jenis-jenis resistor, Jenis-jenis dioda, dan Jenis-jenis transistor.
Silahkan lihat dalam label : Pengenalan Komponen / parts elektronik .

Dalam perkembangannya penerapan komponen photo-electronic menjadi semakin meluas pula hingga muncullah parts gres di dalam dunia elektronik ibarat IR-sensor (sensor infra merah) dan opto-coupler.

IR-sensor (sensor infra merah).
Ini ialah komponen yang peka terhadap cahaya infra merah. IR-sensor (sering juga disebut dengan sensor-remote) ialah unit di mana di dalamnya terdapat komponen photo-electronic ibarat photo-dioda atau photo-transistor yang dirangkai dengan sebuah sirkit buffer (penyangga). Ia menangkap bentuk perubahan-perubahan cahaya infra merah yang dipancarkan oleh dioda infra merah dari sebuah remote-control yang diarahkan kepadanya. Keluaran IR-sensor berupa sinyal analog atau digital yang mengandung informasi sebagaimana perubahan-perubahan cahaya infra merah yang telah ditangkapnya.

IR-sensor umumnya memiliki 3 pin elektroda, yaitu : pin +, pin out dan pin gnd.
Pin + ialah pin untuk santunan tegangan supply, besarnya tegangan supply bervariasi (tergantung jenis/model IR-sensor yang bersangkutan) biasanya antara 3V – 5V.
Pin out ialah pin keluaran (output) dan pin gnd ialah sambungan untuk ground.
Berikut ini ialah beberapa bentuk fisik IR-sensor beserta susunan pin-nya yang banyak beredar :

 lazim dipakai untuk penyebutan bagi komponen Komponen Opto-Electronic, Apakah Itu?

Gambar (1) ialah untuk IR-sensor ibarat PNA4602, IS1U60, TSOP382, TSOP4840, TK1836, SFH5110-38 dan lain-lain.
Gambar (2) ialah untuk IR-sensor ibarat PIC12043S
Gambar (3) ialah untuk IR-sensor ibarat SFH505A
Gambar (4) ialah untuk IR-sensor ibarat TSOP31236, TSOP31138, TSOP1736, TFMS5360, SFH506 dan lain-lain.

Opto coupler.
Opto coupler ialah komponen photo-electronic khusus di mana di dalamnya terdapat LED dan komponen peka cahaya serta (biasanya) dilengkapi pula dengan sirkit fungsionalnya. Karena itu opto coupler digolongkan juga sebagai IC. Susunan pin pada opto coupler tidak ubahnya sebagai susunan pin pada IC.
Untuk ini silahkan lihat : Mengenal IC .

Opto coupler mengkopel sinyal antara dua sirkit yang “tersekat” secara sambungan elektrikal. Pengkopelan sinyal dilakukan dengan memasukkan tegangan sinyal kepada sebuah LED sehingga emisi cahaya LED akan bervariasi mengikuti bentuk variasi tegangan sinyal. Di bersahabat LED terdapat komponen peka cahaya (LDR, photo-dioda atau photo-transistor) yang akan menangkap variasi emisi cahaya LED menjadi variasi hantaran pada komponen peka cahaya tersebut. LED dan komponen peka cahaya berada dalam satu casing tertutup sehingga bebas terhadap imbas cahaya dari luar. Dalam hal ini LED di dalam opto coupler disebut sebagai “emitter” (penghasil emisi) dan komponen peka cahaya disebut sebagai “detector” (pendeteksi).
Variasi hantaran komponen peka cahaya lalu dirubah oleh sebuah sirkit di dalam opto coupler menjadi variasi dalam bentuk lain, sesuai dengan fungsi opto coupler yang bersangkutan. Berikut ini beberapa referensi di antaranya :

 lazim dipakai untuk penyebutan bagi komponen Komponen Opto-Electronic, Apakah Itu?

Pada gambar (1) diperlihatkan opto coupler dengan LED sebagai emitter dan photo-transistor sebagai detector. Yang termasuk opto coupler jenis ini contohnya : PC817, PS2501-1, TLP621, 4N25, dan lain-lain
Pada gambar (2) diperlihatkan opto-coupler dengan LDR sebagai detector. Contoh opto coupler jenis ini ialah : VTL5C.
Pada gambar (3) tampak empat unit opto coupler dengan phopto transistor sebagai detector dalam satu casing. Contoh opto coupler jenis ini ialah : PS2501-4, SDT1600.
Pada gambar (4) tampak opto coupler dengan photo-transistor sebagai detector namun ada perlengkapan untuk sambungan basis tersendiri pada transistor detector. Contoh : CNY17, 4N35.
Pada gambar (5) diperlihatkan opto coupler dengan dua susunan FET, referensi untuk ini ialah : PVG612.
Pada gambar (6) tampak opto coupler dengan detector yang mengendalikan SCR. Contoh : MCS2.
Gambar (7) ialah opto coupler dengan detector transistor darlington (transistor berpenguatan tinggi). Contoh : SFH612A.
Gambar (8) ialah opto coupler dengan detector diac. Contoh : TLP3051.

Selain dari yang telah dikemukakan itu masih banyak jenis atau model opto coupler yang telah dibentuk orang. Sebagaimana halnya IC, opto coupler kemungkinan juga akan terus berkembang seiring berjalannya waktu.

Happy learning!

Posting Komentar untuk "Komponen Opto-Electronic, Apakah Itu?"