Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis-Jenis Resistor

Melengkapi goresan pena sebelumnya perihal Mengenal Resistor, berikut ini dikemukakan macam-macam jenis resistor beserta ulasan singkat tentangnya.
Di antara jenis-jenis resistor itu yaitu :

Melengkapi goresan pena sebelumnya perihal Mengenal Resistor Jenis-Jenis Resistor

Resistor tetap
Potentiometer
Trimpot (Trimmer Potentiometer)
LDR (Light Demission Resistor)
NTC (Negative Thermal Coeficient)
PTC (Positive Thermal Coeficient)
VDR (Voltage Demission Resistor)

Resistor tetap
Yaitu resistor yang nilai resistansinya yaitu tetap, tidak berubah lantaran adanya perubahan tertentu.  Resistor ini yaitu yang paling banyak digunakan di aneka macam rangkaian elektronik.  Tentang resistor tetap telah dibahas secara detil dalam goresan pena sebelumnya, yaitu : Mengenal Resistor.

Potentiometer dan trimpot
Kedua jenis resistor ini sering disebut “variable-resistor”.
Potentiometer yaitu resistor yang nilai resistansinya sanggup diubah-ubah.  Ada dua macam potentiometer, yaitu potentiometer putar dan potentiometer geser.
Pada potentiometer putar pengubahan nilai resistansi dilakukan dengan cara diputar, dan pada potentiometer geser pengubahan nilai resistansi dilakukan dengan cara menggeser-geser tuas pengatur.
Nilai resistansi potentiometer sanggup berkisar antara 500Ω sampai beberapa MΩ.
Potentiometer dibentuk untuk pengubahan nilai resistansi yang terus-menerus dikala diperlukan.   Ia banyak digunakan sebagai pengatur volume, pengatur bass atau treble dalam rangkaian audio-amplifier, sebagai pengatur level tegangan pada power supply teregulasi, dan lain-lain.
Potentiometer memiliki tiga sambungan.  Dua sambungan yang berada di bab sisi yaitu sambungan potentiometer yang memiliki resistansi secara tetap yang merupakan nilai resistansi resistor maksimal. Sedangkan sambungan yang berada di bab tengah yaitu sambungan yang memiliki resistansi variabel sesuai dengan pengaturan potentiometer.
Potentiometer stereo yaitu dua unit potentiometer di dalam satu tuas pengubah bersama, dan memiliki enam sambungan.

Pada potentiometer juga terdapat istilah loginer dan linier.
Potentiometer loginer yaitu potentiometer yang dikala pengaturnya diputar (atau digeser) perubahan resistansi terjadi secara logaritmik.  Potentiometer yang menyerupai ini sering digunakan untuk keperluan pengatur volume pada audio-amplifier, konon dengan memakai potentiometer ini perubahan level bunyi lebih sesuai dengan contoh penangkapan indera pendengaran manusia, alasannya yaitu insan menanggapi perubahan-perubahan bunyi secara logaritmik.
Pada tubuh potentiometer loginer biasanya tertulis abjad : A.  Contoh : A50k atau 50kA.
Potentiometer linier yaitu potentiometer yang dikala pengaturnya diputar perubahan resistansi terjadi secara linier.  Potentiometer yang menyerupai ini biasa digunakan untuk pengatur bass dan treble pada audio-amplifier ataupun untuk fungsi-fungsi yang lain selain daripada pengatur level volume.
Pada tubuh potentiometer linier diberi tanda dengan abjad B.  Contoh : B50k atau 50kB.

Trimpot yaitu resistor yang nilai resistansinya juga sanggup diubah-ubah sebagaimana potentiometer, namun trimpot dibentuk hanya untuk penyetelan (setting) sesekali saja dan bukan untuk digunakan terus menerus dikala diperlukan.

LDR (Light Demission Resistor)
Adalah resistor yang peka cahaya.  Nilai resistansinya berubah mengecil dikala terkena cahaya.
LDR banyak digunakan pada rangkaian-rangkaian yang bekerjasama dengan sensor cahaya menyerupai iluminansi-meter, switch peka cahaya, pengontrol penerangan otomatis pada kamera dan lain-lain.

NTC (Negative Temperature Coeficient)
Adalah resistor yang peka suhu.  Nilai resistansinya berubah mengecil dikala terkena suhu yang semakin panas.
Resistor jenis ini banyak digunakan pada rangkaian-rangkaian yang bekerjasama dengan sensor suhu menyerupai thermometer elektronik, switch peka suhu, pengontrol panas otomatis pada thermostat, pengontrol tegangan bias untuk transistor-transistor simpulan pada penguat audio dan lain-lain.

PTC (Positive Temperature Coeficient)
Adalah resistor peka suhu yang nilai resistansinya akan berubah membesar kalau terkena suhu yang semakin panas.  Resistor ini sering digunakan pada rangkaian-rangkaian power-supply komputer, televisi, printer dan lain-lain.
PTC terpasang pada jalur masukan tegangan suplai AC 220V.  Ketika perangkat elektronik semakin usang digunakan dan semakin memiliki kecenderungan mengkonsumsi arus yang semakin besar, maka PTC akan mendeteksi panas ruang dan panas yang ada pada dirinya sendiri (karena dilalui arus) dan kemudian nilai resistansinya membesar sesuai dengan derajat panas yang ada.

VDR (Voltage Dependent Resistor)
Adalah resistor yang peka terhadap tinggi rendahnya tegangan.  Nilai resistansinya berubah sesuai dengan tinggi tegangan yang diberikan kepadanya.  Semakin tinggi tegangan akan semakin besar nilai resistansinya.
VDR terdapat pada power-supply televisi dan monitor komputer sistem CRT (Cathode Ray Tube).

Meskipun jenis-jenis resistor yang telah dikemukakan itu berbeda-beda cara kerjanya, akan tetapi semuanya tetap tergolong ke dalam keluarga resistor yang fungsi dasarnya yaitu untuk menahan/menghambat arus listrik.  Karena itu satuan besarannya tetaplah Ohm dan aturan Ohm tetap berlaku.

Tulisan sebelumnya : Mengenal Resistor .

Happy learning!


Posting Komentar untuk "Jenis-Jenis Resistor"