Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mitos-Mitos Asuransi Jiwa yang Masih Diyakini Banyak Orang

Pentingkah memiliki asuransi jiwa?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, perlu dipahami dulu fungsi asuransi jiwa. Pada dasarnya, asuransi jiwa bertujuan menanggung kerugian finansial akibat kejadian tak terduga seperti kejadian meninggal dunia. Pada kondisi seperti ini, kebutuhan finansial keluarga tertanggung akan dijamin sehingga bisa tetap hidup layak, meski tertanggung telah tiada.

Secara sederhana, asuransi jiwa akan tetap menjamin kelangsungan hidup keluarga yang ditinggalkan. Mulai terbayang dong pentingnya memiliki asuransi ini?

Namun, dilansir dari Okezone, OJK mencatat pengguna asuransi di Indonesia masih sangat rendah, yakni mencapai angka 10 persen. Artinya, masih banyak banget yang belum menyadari pentingnya memiliki asuransi sebagai proteksi diri. Kenapa yah bisa begitu?

Rendahnya pengguna asuransi jiwa di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor. Masih ada yang percaya dengan mitos aneh soal asuransi, juga karena kurangnya pemahaman, juga beredarnya berita miring tentang asuransi.

Nah, biar gak salah kaprah terus, yuk kita luruskan anggapan tentang asuransi dari mitos-mitosnya berikut ini.

“Masih muda dan single gak perlu asuransi”

asuransi jiwa

Kematian adalah hal yang tak terhindarkan. Kematian pasti terjadi, tapi waktunya tak dapat diprediksi. Sekalipun usia masih terbilang muda dan belum berkeluarga, coba cek ada berapa utang yang kamu punya.

Jika hal tak terduga terjadi, kamu tentu tak ingin membebani kedua orangtua kan? Dengan adanya dana asuransi jiwa, keluarga juga dapat melunasi utang yang masih tersisa tanpa merasa kesulitan.  Apalagi jika selama ini kamu turut menyokong finansial kedua orangtua.

Di sisi lain, semakin muda kamu membeli asuransi, semakin murah premi yang perlu dibayar, dan semakin banyak pula akumulasi dana yang dapat dikumpulkan.

“Asuransi jiwa mahal, cuma cocok buat orang kaya”

asuransi jiwa

Mitos ini banyak dipercaya lantaran banyak yang tidak memperhatikan perjanjian pada polis asuransi secara cermat sehingga salah pilih produk asuransi. Padahal, kita dapat menyesuaikan jenis asuransi sesuai dengan kondisi finansial pribadi. Bahkan, ada kok premi asuransi jiwa yang mulai dari Rp 50 ribuan.

Semakin tinggi premi yang perlu dibayar, tentu semakin besar pula tanggungan yang akan kita dapatkan. Umumnya, kita juga bisa memilih pembayaran premi  secara bulanan atau tahunan. Namun perhatikan biaya-biaya tambahan yang menyertai jika pembayaran dilakukan secara bulanan. Sekali lagi, kamu bisa merasa dirugikan jika tak cermat memahami perjanjiannya.

“Ah beli asuransi jiwa rumit banget”

Hal ini mungkin benar adanya pada belasan tahun lalu. Tapi kini, gak ada lagi tuh repot-repot urus asuransi. Kamu bahkan gak perlu jauh-jauh mengunjungi kantor cabang penyedia jasa asuransi. Agen asuransilah yang akan menemuimu sesuai lokasi dan waktu yang disepakati.

Di sisi lain, situs penyedia jasa asuransi juga telah banyak dan cukup memudahkan calon nasabah untuk mengetahui manfaat yang bisa didapat dari tiap produk asuransi. Kamu juga bisa membandingkan berbagai merek asuransi secara online. Jika masih belum jelas, gak perlu ragu membuat janji temu dengan agen asuransi.

“Asuransi dari perusahaan udah cukup kok”

Udah ditanggung sama perusahaan kok, ngapain beli asuransi lagi?

Ada pula perusahaan yang telah memberikan fasilitas asuransi bagi karyawannya. Umumnya, nilainya setara dengan gaji selama satu tahun.

Awalnya, nominal tersebut memang terlihat menggiurkan. Tapi, saat tak lagi bekerja di perusahaan tersebut dan perlu memenuhi kebutuhan keluarga, yakin mengandalkan asuransi dari kantor udah cukup?

“Semua kebijakan asuransi sama aja”

asuransi jiwa

Malas memahami kebijakan asuransi bisa berujung dengan kerugian. Tiap perusahaan atau produk punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh sebab itu, sebagai nasabah yang baik bacalah baik-baik kebijakan yang diberikan agar tidak merasa tertipu belakangan.

“Agen asuransi cuma cari untung”

Memang benar tiap agen akan dapat komisi dari premi yang kita bayar kepada perusahaan asuransi. Namun, bukan berarti upaya yang mereka lakukan hanya untuk mengisi pundi-pundi pribadi. Agen asuransi juga dapat menjadi asisten pribadi yang mengurus asuransi yang kita miliki dari tahap konsultasi hingga pengajuan klaim.

Mereka juga dapat membantu memilihkan produk yang sesuai dengan kebutuhan. Meski begitu, kita pun tetap harus memiliki pemahaman yang baik agar tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum nakal.

Tak kenal maka tak sayang. Kenali dan pahami tiap produk asuransi biar pemahaman yang keliru dapat diluruskan. Ingat, lebih cepat membeli asuransi, lebih ringan premi yang perlu dibayarkan. Pilih produk asuransi yang sesuai untuk melindungi finansial diri dan keluarga.

Posting Komentar untuk "Mitos-Mitos Asuransi Jiwa yang Masih Diyakini Banyak Orang"