Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Tipe Profesi yang Bakal Miskin Jika Gak Punya Asuransi Kesehatan

Gak dipungkiri bahwa asuransi kesehatan emang penting banget. Tapi pada kenyataannya, gak semua orang emang “membutuhkan” asuransi yang satu ini.

Lho, bukannya asuransi kesehatan bisa menanggung risiko finansial yang disebabkan oleh segala bentuk penyakit ya? Betul banget, tapi emang gak semua orang dianjurkan memiliki produk yang satu ini.

Coba kamu bayangkan, seseorang karyawan kantoran yang udah punya kartu BPJS Kesehatan dan dapat bonus asuransi kesehatan dari kantornya, tentu gak perlu lagi kan punya asuransi kesehatan pribadi? Seandainya dia punya, tiap bulan dia cuma buang-buang duit.

Apalagi kalau ternyata dia orang yang sehat, alias gak jarang sakit. Buat apa harus bayar premi perbulan tahunya mubazir, mending beli asuransi jiwa aja deh yang bakal mengcover penyakit kritis dan memberikan pertanggungan ketika dia meninggal dunia.

Tapi bukan berarti juga produk yang satu ini benar-benar gak berguna ya. Tentunya ada beberapa kriteria masyarakat di Indonesia yang emang membutuhkan asuransi kesehatan swasta tambahan.

Kalau sampai mereka gak punya produk ini, maka jangankan masalah ekonomi. Gak nutup kemungkinan mereka bakal miskin di kemudian hari karena harus menanggung biaya pengobatan yang gak sedikit.

Pengin tahu siapa aja mereka? Yuk simak ulasannya di bawah ini.

1. Pekerja freelance yang sering begadang

Pekerja freelance emang gak terikat kontrak kerja sebagai karyawan oleh perusahaan manapun. Mereka cuma bekerja memenuhi permintaan klien sesuai dengan jangka waktu yang udah ditetapkan.

Nah freelance sendiri bermacam-macam. Ada yang freelance sinematografi, desain, musik, jurnalistik, dan sebagainya hingga mereka yang bekerja di dunia hiburan termasuk artis dan model profesional sekalipun.

Sebagian besar dari mereka yang kerja di bidang sinematografi, desain, musik, atau hiburan tentunya udah paham deh sama ritme kerja yang luar biasa melelahkan. Malam-malam begadang ngedit video, sambil ngemil, ngerokok, atau minum ngopi.

Pola hidup yang gak sehat itu tentu berbahaya di kemudian hari bukan? Lantas apa jadinya kalau orang-orang seperti mereka gak punya asuransi kesehatan?

Mengingat dia bukanlah karyawan tetap sebuah perusahaan, maka gak bakal ada bonus asuransi yang dia dapatkan. Mungkin aja dia punya BPJS Kesehatan, tapi walaupun preminya murah, BPJS Kesehatan membutuhkan rujukan-rujukan buat berobat ke dokter spesialis atau rumah sakit.

Apa hal itu gak memakan waktu?

Itulah sebabnya, mereka yang berprofesi seperti ini membutuhkan asuransi kesehatan. Dan kalau dipikir-pikir, bukan cuma pekerja freelance yang hobi begadang aja yang butuh, pekerja freelance biasa pun butuh.

2. Ibu rumah tangga

Walaupun ibu rumah tangga dinafkahi oleh suaminya sendiri, mereka tetap butuh asuransi kesehatan. Mengapa demikian? Karena ketika sang ibu tiba-tiba jatuh sakit, terutama sakit typus atau demam berdarah tapi gak punya asuransi, maka suaminyalah yang bakal pusing dengan biaya pengobatannya.

Jika suami mereka adalah pekerja kantoran maka biasanya keluarga bakal diberikan bonus asuransi kesehatan pula. Gitu juga dengan anaknya.

Namun gak semua perusahaan bakal memberikan tunjangan seperti itu pada karyawannya. Seandainya perusahaan tempat suaminya bekerja adalah startup yang baru aja berdiri, gak ada jaminan tunjangan seperti itu bakal ada.

Di samping itu, pekerjaan ibu rumah tangga juga menguras energi banget. Bayangin aja, dari pagi hingga malam dia harus mengurus hal-hal yang menyangkut operasional rumah. Belum lagi kalau dia punya anak yang masih kecil.

3. Pengusaha

Terlepas dari di mana mereka berbisnis apakah itu UKM atau bisnis menengah lainnya, mereka tentunya membutuhkan asuransi kesehatan. Bahkan bukan hanya asuransi kesehatan yang mereka harus punya, asuransi bisnis pun harus ada.

Mereka yang memiliki usaha tentu gak bekerja di bawah perusahaan orang lain. Mereka malah bekerja buat diri sendiri.

Bisnis pun sifatnya fluktuatif, kadang bisa untung besar kadang bisa rugi. Apa jadinya kalau pak atau bu bosnya jatuh sakit di saat perusahaannya merugi? Lalu hal itu diiringi juga dengan banyaknya karyawan yang resign?

Tentu hal itu gak cuma mengganggu sektor operasional, hal itu juga bakal mengganggu keuangan pemilik usaha. Kalau keuangan si pemilik usaha kacau, bisa jadi kas usahanya juga berantakan lho.

Coba kalau dia punya asuransi kesehatan, seenggaknya gak bakalan pusing deh jika tiba-tiba jatuh sakit di tengah terpuruknya usaha.

4. Pekerja di dunia olahraga

Buat apa punya asuransi kesehatan? Kan kita kerja di dunia olahraga, badan kita jauh lebih sehat ketimbang orang-orang lain bukan?

Jangan sombong dulu, siapapun bisa jatuh sakit termasuk mereka yang rajin olahraga sekalipun.

Mereka yang bekerja di bidang olahraga malah punya peluang bakal terkena risiko yang berhubungan dengan kesehatan. Terutama buat mereka yang berprofesi sebagai pelatih atau instruktur fitness.

Bayangin aja, pagi hari dia udah ngajar klien. Nanti siang bakal ngajar lagi, dan biasanya di malam hari pun mereka harus ngajar.

Pertanyaannya adalah, kapan waktu dia berolahraga? Kapan waktu dia beristirahat?

Mungkin bisa aja dia olahraga tiap hari buat menjaga bentuk badannya. Tapi hal itu sia-sia seandainya dia gak memiliki waktu yang cukup buat istirahat.

Dan jika istirahat kurang sementara aktivitas fisik berat, yang ada malah sebaliknya yaitu jatuh sakit. Sebagai seorang trainer, tentu mereka gak bakal diberikan asuransi kesehatan dari gym atau sasana tempat mereka mengajar bukan?

5. Guru honorer

Nah, profesi terakhir yang emang butuh asuransi kesehatan tentu aja adalah guru. Terutama guru honorer yang ngajar dari sekolah ke sekolah.

Semua tentunya tahu bahwa gaji seorang guru honorer di beberapa SD negeri emang cukup memprihatinkan. Di Bogor, masih ada lho yang di bawah Rp 1 juta! Itulah yang bikin seorang guru honorer sering ngajar di lebih dari satu sekolah.

Minimal banget mereka emang harus ada BPJS deh. Dan kalau emang penghasilan perbulannya udah di atas UMR, gak salah kok buat memiliki sebuah asuransi kesehatan swasta tambahan yang premi bulanannya kecil.

Guru emang profesi yang mulia, bahkan seringkali disebut pahlawan tanpa tanda jasa. Tapi kalau rata-rata guru jaman now gak bisa jaga kesehatan, siapa yang nantinya bakal mencetak calon-calon presiden atau orang terkaya di Indonesia selanjutnya?

Apakah kamu butuh asuransi kesehatan?

Itulah lima orang dengan profesi yang dinilai membutuhkan sebuah asuransi kesehatan tambahan. Apakah kamu salah satu di antara mereka?

Jika jawabannya adalah “Ya,” maka tugas kamu selanjutnya adalah melakukan riset seputar asuransi kesehatan yang pas buatmu. Pas di sini bukan berarti preminya murah dan gak memberatkan penghasilan bulananmu ya. Tapi pas dalam artian sesuai dengan kebutuhan.

Dan jangan lupa juga buat mencari referensi soal produk-produk asuransi kesehatan yang prosedur klaimnya mudah. Jangan sampai malah klaimnya susah dan perlindungannya juga gak sesuai dengan yang kamu pengin.

Posting Komentar untuk "5 Tipe Profesi yang Bakal Miskin Jika Gak Punya Asuransi Kesehatan"