Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hindarkan Keluarga dari Kesulitan Finansial dengan Asuransi Jiwa, Ini Cara Memilihnya

Asuransi jiwa seringkali diabaikan. Walaupun udah ada BPJS, bukan berarti asuransi menjadi hal yang gak perlu dimiliki. Bagaimanapun juga, kamu masih butuh asuransi lho, terutama yang menyangkut dengan dirimu.

Kenapa asuransi jiwa itu penting dimiliki? Sebab bisa menolong keluarga kamu agar jangan sampai mengalami kesulitan keuangan begitu udah gak terima lagi nafkah dari kamu.

Intinya, kalau terjadi risiko-risiko yang gak diinginkan yang berujung pada kematian pada pencari nafkah, anggota keluarga yang ditinggalkan masih bisa memenuhi kebutuhan hidup dengan menggunakan uang yang didapat dari asuransi jiwa.

Sampai sini udah paham kan pentingnya memiliki asuransi tersebut? Supaya makin paham, kenal lebih jauh yuk asuransi ini dan jenis-jenisnya.

Baca juga: Bekerja di Kantor Baru? Jangan Sampai Terjebak Sifat Buruk Ini

Agar gak salah pilih, kenali dulu nih jenis-jenis asuransi jiwa

Asuransi jiwa (Shutterstock).

Berbeda dengan asuransi kesehatan, rupanya asuransi jiwa itu ada jenis-jenisnya lho. Jenis-jenis ini dibedakan berdasarkan jangka waktu . Apa aja? Yuk, dicek.

1. Asuransi jiwa term life

Kalau kamu ditawarkan dengan jangka waktu tertentu, bisa dipastikan asuransi yang ditawarkan adalah asuransi jiwa murni.

Dilihat dari masa pertanggungannya, asuransi jiwa term life adalah pemberi perlindungan selama jangka waktu tertentu. Itu berarti asuransi ini punya masa berlaku yang terbatas.

Umumnya asuransi jiwa term life punya masa berlaku mulai dari 5, 10,15, hingga 20 tahun. Selama masa berlaku itu uang pertanggungan bisa diklaim ahli waris. Perlu diingat, pengajuan klaim bisa ditolak kalau di luar masa pertanggungan.

Masa pertanggungan yang dipilih menentukan besaran premi asuransi jiwa yang kamu bayar tiap bulan atau tiap tahunnya. Makin lama masa pertanggungan, makin besar premi jiwa yang mesti kamu bayar.

Pastinya juga mahalnya premi yang dibayar sebanding dengan uang pertanggungan yang diklaim nanti. Jadi, dengan bayar uang premi yang besar, uang pertanggungan yang diklaim juga besar.

Terus tiap tahun premi yang kamu bayar gak sama. Gak menutup kemungkinan ada kenaikan di tahun berikutnya. Misalnya aja buat tahun pertama, kamu bayar Rp 1 juta. Di tahun kedua bisa jadi kamu bayar Rp 1,2 juta.

2. Asuransi jiwa whole life

Lain lagi dengan asuransi jiwa whole life. Masa berlaku jenis asuransi ini bisa mencapai 99 tahun. Karena lamanya perlindungan tersebut, banyak yang menyebut asuransi ini sebagai asuransi seumur hidup atau unit link.

Apa itu berarti kita mesti bayar premi hingga usia 99 tahun? Gak demikian. Katakanlah kamu ambil asuransi jiwa whole life, kamu nantinya cuma perlu membayar premi hingga di tahun tertentu, sebut aja 10 tahun.

Setelah lewat tahun ke-10, kamu gak perlu lagi membayar premi buat asuransi ini. Sementara masa pertanggungan tetap berlaku hingga 99 tahun walaupun kamu cuma bayar premi selama 10 tahun. Sepertinya menguntungkan, bukan?

Walau begitu, kamu nantinya tetap ditagih biaya asuransi sebagai ganti premi yang gak lagi dibayarkan. Perlu kamu tahu besaran biaya asuransi ini tiap tahunnya terus meningkat. Satu hal yang perlu kamu tahu, kalau biaya ini gak dibayarkan, perlindungan bisa diberhentikan.

Gak cuma itu, premi asuransi jiwa whole life lebih mahal daripada asuransi jiwa term life. Sebab ini premi yang kamu bayar gak sepenuhnya dialokasikan ke asuransi, tapi juga ke investasi.

Nah, di sinilah kamu perlu pahami kalau nilai investasi pada asuransi jiwa yang juga bakal mengganti premi yang udah setop kamu bayar di tahun ke-10. Itulah kenapa investasi yang didapat dari asuransi ini kurang maksimal.

Baca juga: Kerja di Kafe Datangkan Banyak Manfaat, Salah Satunya Hasilkan Ide Brilian

Begini tips-tips memilih asuransi jiwa

Asuransi jiwa (Shutterstock).

Buat yang pengin, ada tips-tips yang bisa kamu gunakan buat memilih asuransi jiwa yang sesuai dengan kebutuhan. Ini dia tips-tipsnya.

1. Pilih asuransi yang preminya masuk bujet pengeluaran

Idealnya, alokasi bujet buat bayar premi asuransi jiwa itu maksimal 10 persen dari penghasilan. Itu berarti kalau kamu punya gaji Rp 7 juta. Alokasi buat asuransi jiwa sebesar Rp 700 ribu.

Bakal lebih baik kalau kamu dapat premi kurang dari bujet tersebut. Misalnya aja cuma bayar Rp 500 ribu per tahun.

2. Pertimbangkan uang pertanggungan yang layak didapat

Pertimbangkan juga uang pertanggungan yang didapat dari asuransi jiwa nantinya. Perhitungkan berapa pengeluaran buat dirimu, pasangan, dan anak kamu tiap bulannya.

Proyeksikan pengeluaran itu hingga anak kamu mandiri nanti. Itulah besaran uang pertanggungan yang mestinya didapat ahli waris dari asuransi jiwa yang kamu bayar.

Katakanlah setelah dihitung-hitung uang pertanggungannya sebesar Rp 700 juta. Itu berarti kamu harus mengambil asuransi jiwa dengan uang pertanggungan Rp 700 juta. Rata-rata asuransi dengan uang pertanggungan tersebut punya premi lebih dari Rp 500 ribuan per tahun.

3. Baca dan pahami isi polis asuransi

Kamu berhak kok membaca polis asuransi lebih dulu dan gak jadi mengambil asuransi yang udah dipilih tersebut. Dengan membaca dan pahami isi polis, kamu jadi lebih matang dalam buat keputusan.

Emang sih isi polis asuransi itu banyak. Namun, ada beberapa poin yang seenggaknya perlu kamu pahami.

  • Data tertanggung dipastikan akurat dan gak ada kesalahan sedikit pun.
  • Manfaat yang didapat udah sesuai dengan kesepakatan.
  • Jumlah premi yang dibayarkan dan ketentuan kalau terlambat membayar premi.
  • Lamanya masa pertanggungan.
  • Ketentuan perkecualian.

Baca juga: Skor Kredit Bisa Ditingkatkan dengan 5 Cara Mudah Ini

Jadi, udah jelas kan sekarang jenis-jenis asuransi jiwa dan gimana tips-tips buat memilihnya? Kuncinya nih pilih asuransi yang benar-benar kasih kamu untung bukannya bikin kamu tekor. Semoga mendapatkan asuransi yang terbaik ya! (Editor: Winda Destiana Putri).

Posting Komentar untuk "Hindarkan Keluarga dari Kesulitan Finansial dengan Asuransi Jiwa, Ini Cara Memilihnya"