Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dorong IKM Berdaya Saing, 5 Startup Terbaik Dipilih di Semarak Festival IKM

Pelaku IKM atau industri kecil dan menengah perlu memanfaatkan teknologi dan peluang e-commerceKarena itu, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) gencar melahirkan wirausaha industri baru, termasuk sektor usaha rintisan (startup).

Meningkatkan wirausaha startup di sektor industri kreatif sejalan dengan kesiapan mengambil peluang momentum bonus demografi yang akan dinikmati Indonesia pada 2030 mendatang.

“Industri kreatif di dalam negeri mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian.  Karena itu, kami terus melakukan peningkatan daya saingnya agar semakin kompetitif di kancah domestik hingga global, bahkan siap memasuki era ekonomi digital,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto.

Sekadar diketahui, data tentang Industri kreatif di Indonesia yang mencatatkan kontribusi terus meningkat terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam tiga tahun terakhir.

Pada tahun 2015, sektor ini menyumbang sebesar Rp 852 triliun, sedangkan pada 2016 mencapai Rp 923 triliun, dan bertambah menjadi Rp 990 triliun di 2017. Tahun 2018 diproyeksi tembus hingga Rp 1.000 triliun.

Making Indonesia 4.0 Startup

Memperin Airlangga Hartarto
Memperin Airlangga Hartarto

Dalam rangka itu, Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih memaparkan, tahun ini Kemenperin membuka pendaftaran bagi para startup lokal yang ingin mengikuti kompetisi “Making Indonesia 4.0 Startup”.  

Dari kompetisi tersebut, diambil lima peserta terbaik yang akan mendapatkan hadiah sebesar masing-masing Rp 50 juta pada Acara Festival Startup 4.0 yang digelar 13 Desember 2018.

Acara Festival Startup 4.0 yang diselenggarakan di JS Luwansa Hotel ini dibuka Menperin Airlangga Hartarto. Dalam festival ini, digelar juga pameran, talkshow,  pemberian penghargaan, hingga MoU dengan sejumlah pihak.

Sebanyak 15 startup yang sudah dipilih selanjutnya akan dipilih lagi menuju 5 startup terbaik. Selain itu, akan diberikan penghargaan OVOP bintang 5 kepada 4 IKM.

Sasaran dari program kompetisi tersebut adalah startup binaan perguruan tinggi, incubator bisnis, pemerintah daerah, bahkan BUMN dan swasta.

Kemasan produk

Semarak Festival IKM
Semarak Festival IKM

Salah  satu kendala IKM berjualan online, penampilan kemasan produknya. Kemenperin melalui Ditjen Industri Kecil dan Menengah mendorong terus berinovasi meningkatkan kualitas dan keindahan kemasan lewat Semarak Festival IKM 2018. 

Dalam kesempatan itu, Menperin Airlangga memberikan apresiasi kepada para pelaku IKM nasional yang sudah bisa menembus pasar ekspor karena produk yang dihasilkannya beragam dan berkualitas.

Contohnya, Dayang Songket yang rajin mempromosikan kain songket khas Sambas ke berbagai pameran di luar negeri seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, dan Belgia.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sempat mengunjungi tenun Dayang Songket di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

“IKM ini sudah pernah dapat penghargaan Upakarti dari Kemenperin. Kualitasnya semakin bagus. Kami akan terus dorong IKM seperti ini ditingkatkan, yang bisa kompetitif di pasar internasional,” ungkap Menperin.

IKM kini berkembang pesat dan menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat. Data Sensus Ekonomi BPS tahun 2016 menyebutkan, jumlah unit usaha IKM mencapai 4,4 juta unit usaha dan menyerap tenaga kerja sebanyak 10,5 juta tenaga kerja.

Namun, saat ini belum semua kemasan produk yang menjual, berdesain menarik dan sesuai kebutuhan produk.

Banyaknya kemasan yang masih sederhana karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan pengusaha tentang kemasan, terbatasnya ketersediaan bahan kemasan serta berlakunya minimum order, dan lainnya. Kondisi ini menyebabkan produk jadi kurang menjual, padahal mutunya sudah cukup baik.

Kemenperin memberikan fasilitas berupa desain kemasan dan mockup kemasan kepada IKM. Sampai tahun 2017 telah dibantu sekitar 6.998 desain kemasan dan 7.396 desain merek kepada 2.832 IKM serta bantuan cetakan kemasan yang diberikan kepada 371 IKM.

“Pada tahun 2018, pengembangan IKM memang difokuskan pada pembinaan dan peningkatan kualitas kemasan,” kata Gati Wibawaningsih.

Klinik desain kemasan dan merek

Memperin Airlangga Hartarto
Memperin Airlangga Hartarto

Gati menambahkan, pihaknya telah memberi dukungan bagi pelaku industri memperbaiki kualitas kemasan produknya dengan membentuk Klinik Desain Kemasan dan Merek sejak tahun 2003.

Klinik Desain Kemasan dan Merek dapat melayani bimbingan dan konsultasi pengembangan desain kemasan dan merek di daerah, bantuan cetak kemasan serta bantuan desain kemasan dan merek.

“Klinik tersebut juga ikut berpartisipasi pada kegiatan bimbingan dan pendampingan teknis desain merek dan kemasan yang diselenggarakan oleh daerah,” jelas Gati.

Ada pula program workshop e-Smart yang tidak hanya membantu secara online, tetapi juga bantu memperbaiki tampilan kemasan produknya.

Selain itu, pemanfaatan teknologi terkini, sehingga dapat lebih mendongkrak pendapatannya. Misalnya, mengajak bergabung dalam program e-Smart yang bertujuan meningkatkan akses pasarnya melalui fasilitas internet marketing.

“Di era ekonomi digital, salah satu langkah strategis yang perlu didorong untuk IKM adalah kemudahan access to market. Hal ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0,” tegas Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Di era revolusi industri 4.0, IKM tidak harus punya toko atau berjualan di mal. Saat ini, mereka bisa masuk ke e-commerce platform dan produknya dijual lewat distribusi network.

“Ini untuk empowerment ke depannya, karena kunci industri 4.0 adalah peningkatan produktivitas,” imbuhnya.

Posting Komentar untuk "Dorong IKM Berdaya Saing, 5 Startup Terbaik Dipilih di Semarak Festival IKM"