Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Renovasi yang Gak Berpengaruh Banget Dalam Meningkatkan Harga Rumah

Ketika akan menjual rumah, pastinya berusaha sekuat tenaga agar harga rumah itu terkerek naik. Sederet cara pun ditempuh dengan harapan rumah dinilai lebih.

 

Salah satunya adalah renovasi rumah. Iya, betul, renovasi secara umum akan membuat rumah lebih bernilai.

 

Tapi gak jarang usaha yang satu ini akhirnya malah berbuah pare alias pahit. Soalnya, renovasi gak lantas bisa langsung meningkatkan harga rumah.

 

Ada yang mesti diperhatikan dalam renovasi untuk meningkatkan harga rumah. Berikut ini beberapa renovasi atau modifikasi rumah yang sebenarnya gak terlalu berpengaruh terhadap harga jual hunian tersebut:

 

1. Nambah kolam renang

Kolam renang identik dengan rumah mahal. Betul sekali. Tapi, gak semua orang butuh kolam renang.

 

Kebutuhan dan keinginan beda, lho. Bisa saja orang ingin punya kolam renang pribadi, tapi dia gak butuh-butuh amat.

 

Jadi, duit untuk bangun kolam bisa dialihkan ke pos pengeluaran lainnya. Inilah salah satu kunci pengelolaan keuangan yang direkomendasikan.

 

[Baca: Jangan Cuma Bisa Ngeluh, Simak Nih Cara Mengelola Keuangan dengan Benar]

 

Makanya, renovasi rumah dengan bangun kolam renang bisa berujung sia-sia. Lagi pula kolam renang membutuhkan perawatan, yang artinya kita harus keluar duit lagi selama rumah belum laku dijual.

 

meningkatkan harga rumah

Rumah dengan kolam renang memang wow! Tapi ingat juga, gak semua orang pengin punya 

 

Ini yang lebih menyedihkan. Saat rumah laku terjual, ternyata duit yang kita keluarkan untuk bangun dan perawatan kolam sama dengan komponen harga jual rumah. Atau malah lebih tinggi.

 

Malah gak jadi untung, kan? Yang ada justru tekor.

 

2. Mempercantik dapur

Siapa sih yang gak  mau dapurnya cantik? Kan jadi betah lama-lama masak. Pengeluaran untuk beli makan di luar pun jadi bisa diirit.

 

[Baca: Masak Sendiri atau Beli? Yang Mana Yang Bisa Ngamanin Keuangan Keluarga?]

 

Tapi, penataan dapur adalah selera pribadi. Bisa saja kita menata perabot dapur yang menurut kita sudah pas dan cantik.

 

Namun ternyata di mata orang lain penataan itu kurang bagus. Jadi, alih-alih bikin calon pembeli rumah tertarik, mereka malah mikir, “Duh, harus renovasi dapur, nambah duit lagi. Gak jadi beli, deh.”

 

Sebaiknya, dapur gak usah terlalu dimodifikasi. Yang penting adalah dapur terlihat bersih dan rapi. Itu saja cukup untuk membuat mommies betah di dapur, selain kelengkapan perabot tentunya.

 

3. Mendesain khusus kamar tidur

Setiap orang tentunya punya kesenangan khusus. Kesenangan ini mungkin akan ditunjukkan lewat desain ruangan di rumah, salah satunya kamar tidur.

 

meningkatkan harga rumah

Kamar tidur itu personal banget, jadi mending desainnya netral saja

 

 

Misalnya si Budi hobi mendengarkan musik metal. Jadilah kamarnya dipenuhi dengan wallpaper hitam dan tema metal lainnya.

 

Tapi, modifikasi kamar ini bisa mendatangkan kerugian saat hendak menjual rumah. Kita bakal keluar ongkos lagi untuk membuat kondisi kamar kembali “normal” dengan cat dan perabot standar.

 

Kecuali di iklan kita nulis “Jual Rumah Buat Penyuka Musik Metal”. Kalau itu, mungkin rumah kita bisa dihargai mahal kalau di dalamnya banyak pernak-pernik metal.

 

4. Terlalu semangat meluaskan rumah

Harga rumah di suatu kompleks biasanya hampir seragam. Di kompleks kelas menengah, harga rumah rata-rata Rp 400-600 juta.

 

Di kompleks elite, harga rumah bisa tembus Rp 1 miliar. Nah, kalau kita punya rumah di kalangan menengah tapi dibikin senilai rumah elite, ada kemungkinan susah lakunya.

 

Sebab, biasanya orang mencari rumah berdasarkan wilayahnya untuk menentukan bujet. Orang Jakarta yang punya duit satu truk lebih mungkin mencari rumah di daerah Pondok Indah ketimbang perbatasan Bekasi, dong.

 

Inilah kenapa ada NJOP alias Nilai Jual Objek Pajak sebagai salah satu faktor penentu nilai rumah. NJOP hunian di tempat elite lebih gede ketimbang di daerah biasa.

 

[Baca: Mau Jual Beli Rumah, Wajib Kenalan dengan PBB, NJOP dan BPHTB Kalau Ga Mau Beli Kucing dalam Karung]

 

Jadi, kurang bijak kalau getol bikin rumah jadi lebih mewah di tengah kompleks yang sederhana. Bisa-bisa calon pembeli mundur karena segan lantaran terlihat menonjol jika menghuni rumah itu.

 

meningkatkan harga rumah

Rumah dengan halaman luas memang oke, tapi cek juga lingkungan sekitar agar gak terjadi kesenjangan

 

 

Atau malah mereka kurang bujetnya. Soalnya mereka sengaja cari rumah di daerah tersebut lantaran merasa harga rata-rata rumah di sana pas dengan kantong, bukan lebih mahal daripada yang lain.

 

Setiap orang pastinya pengin jual rumah mereka dengan harga lebih tinggi daripada harga beli. Tapi strategi yang diterapkan mesti tepat.

 

Renovasi seperlunya saja, misalnya memperbaiki genteng bocor atau mengecat ulang tembok. Ketimbang keluar duit untuk renovasi tapi percuma, mending dana dipakai buat hal lain yang lebih berguna, misalnya investasi. Sepakat?

 

[Baca: Sebelum Mulai Investasi Simak Tips Investasi Pemula Ala Ryan Filbert Ini]

 

 

 

Image credit:

  • http://www.mosaikkolamrenang.com/wp-content/uploads/2013/12/kontraktor-kolam-renang-semarang.jpg
  • http://blog.carijasa.co.id/wp-content/uploads/2016/03/kamar-tidur-1.jpg
  • http://rumahkpr.net/wp-content/uploads/2015/06/rumah-mewah.jpg

Posting Komentar untuk "4 Renovasi yang Gak Berpengaruh Banget Dalam Meningkatkan Harga Rumah"