Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wisata Kuliner di Lenggang Jakarta Monas Tak Perlu Modal Gede!

Lenggang Jakarta kini menghiasi kawasan Monas ini akhirnya diresmikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama pada 22 Mei lalu. Nuansa modern langsung terasa kala memasuki arena Lenggang Jakarta. Tata ruang dan warna oranye yang mendominasi membuat lokasi ini mudah mencuri perhatian.

 

Kehadiran Lenggang Jakarta Monas bakal menambah panjang daftar lokasi kuliner di Ibu Kota. Lokasi berlabel food and culture itu berisikan panganan yang dijajakan pedagang kaki lima. Tapi jangan pandang remeh dulu. Meski status kaki lima tapi soal rasa enggak kalah sama resto bintang lima.

 

Itu bukan soal klaim sepihak lho! Pasalnya, seluruh pedagang kaki lima yang menghuni Lenggang Jakarta sudah dapat training dulu oleh chef alias juru masak terkemuka. Sebut saja Chef Ragil, Chef Adzan dan teman-teman chef Indonesia lainnya yang turut membantu pedagang kaki lima.

 

Sekitar 350 pedagang kaki lima yang biasa mangkal di Monas dilatih para juru masak agar bisa menyajikan makanan yang lezat sekaligus sehat. Pelatihan juga meliputi cara pelayanan kepada konsumen, manajemen bisnis, plus promosi.

 

Logo Lenggang Jakarta yang besar menjadi lokasi favorit pengunjung ber-selfie ria. Tentu saja ini menguntungkan karena kawasan ini dapat ‘promosi’ gratis dari pengunjung. Bayangkan kalau foto selfie itu dibagikan lewat sosial media!

 

Kaya kuliner khas daerah

Saran saja nih, sebaiknya perut dalam keadaan kosong saat ke Lenggang Jakarta. Pasalnya, di situ banyak aneka sajian spesial. Lebih dari 100 lapak menawarkan menu yang menggugah selera. Bahkan banyak makanan khas daerah yang dijajakan di sana.

 

kuliner khas daerah (bogor, solo, dsb) di lenggang jakarta 

 

Sebut saja Soto Bogor. Sekarang buat apa jauh-jauh ke Kota Hujan demi semangkok Soto Bogor kalau di Lenggang Jakarta tersedia. Di sini, rasa Soto Bogor tak kalah rasanya dengan di daerah asal.

 

Potongan daging sapi empuk plus kentang yang disiram dengan kuah santan berbumbu bakal bikin lidah ketagihan. Rasa gurih Soto Bogor makin lengkap dengan taburan emping. Seporsi Soto Bogor bisa dinikmati cukup dengan merogoh Rp 28 ribu.

 

Berikutnya ada Selat Solo. Hidangan satu ini bisa jadi obat rindu kampung halaman. Makanan yang sering disebut bistik Jawa ini berisi bermacam sayuran seperti wortel, kentang, plus potongan daging sapi yang disiram kuah semur. Banderolnya hanya Rp 26 ribu per porsi.

 

Sedangkan yang ingin menu khas Jawa Timuran ada Rujak Cingur. Makanan tradisional ini tak ada bedanya dengan gado-gado tapi dengan tambahan irisan moncong sapi. Level kepedasannya bisa diatur sesuai selera. Yang penting saat ke kasir tak perlu keluar uang banyak, hanya Rp 30 ribu per porsi.

 

Di luar itu masih ada menu Bakso Malang, Mie Ayam Jakarta, Mie Kocok Bandung, Mie Cakalang Manado, Mie Godog Jawa, Mie Aceh, Kwetiaw Medan, dan masih banyak lagi.

 

Transaksi dengan e-money

Transaksi di Lenggang Jakarta tak lagi mengandalkan uang tunai, tapi dengan e-money atau uang elektronik. Sejatinya, tujuan dari penggunaan e-money di Lenggang Jakarta bukan sekadar mengkampanyekan transaksi nontunai tapi lebih dari itu.

 

transaksi e-money di lenggang jakarta

 

 

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok punya pendapat berbeda. Dia menilai penggunaan e-money akan menguntungkan pedagang karena bisa menekan praktik pungutan liar dari preman.

 

Dengan ketiadaan pungutan liar ini sebenarnya juga menguntungkan pengunjung. Kenapa? Ya karena pedagang kaki lima tak perlu memasang harga tinggi atas makanan yang dijajakan. Maklumlah, pungutan liar ini membuat pedagang akan menaikkan harga makanannya untuk menutupi ‘jatah preman’.

 

Ada WiFi sampai Nursery Room

Lenggang Jakarta menjadi proyek percontohan pusat kuliner di Jakarta. Predikat ini yang membuat lokasi tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memanjakan pengunjung. Sebut saja toilet yang bersih, arena bermain anak, dan ruang menyusui (nursery room).

 

fasilitas toilet, ruang menyusui dan sebagainya di lenggang jakarta

 

 

Satu lagi yang membuat Lenggang Jakarta jadi tempat tongkrongan lama-lama adalah adanya koneksi WiFi dan gratis. Jadi tak perlu lagi khawatir sulit update status di Facebook atau ketinggalan informasi gara-gara kuota internet di smartphone habis.

 

Atau keberadaan koneksi WiFi ini turut menguntungkan bagi mereka yang tetap ingin produktif tapi sambil menikmati wisata kuliner di pusat Jakarta. Bisa jadi modus baru ini buat tetap kerja di luar kantor tapi lidah terus bergoyang.


Dengan dibukanya Lenggang Jakarta maka acara menghabiskan waktu akhir pekan di Ibu Kota jadi tak membosankan lagi. Pergi ke mall bukan satu-satunya pilihan berekreasi bersama keluarga.


Enaknya lagi, tak perlu keluar kota! Yang penting lagi, tak perlu budget besar buat mengisi waktu di Lenggang Jakarta karena harganya terjangkau tapi rasa tetap resto hotel bintang lima.

 

 

 

Image credit: 

  • http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/854943/big/056052900_1429280965-Kios-Lenggang-Jakarta-4.jpg
  • http://www.ciputranews.com/media/images/akhlis/mei_2015/bu_atun.jpg
  • http://www.ciputranews.com/media/images/akhlis/april_2015/toilet_lenggang_jakarta.jpg
  • http://beritajakarta.com/multimedia/photo/potret_jakarta/d77976609bd859c4d149265fc987a0bb.jpg

Posting Komentar untuk "Wisata Kuliner di Lenggang Jakarta Monas Tak Perlu Modal Gede!"