Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dear Ibu Rumah Tangga, Mau Tahu Cara dan Syarat Bikin Kartu Kredit Milik Sendiri?

 

“Ibu rumah tangga juga bisa bikin kartu kredit lho…”

 

Wait a minute, ibu rumah tangga bisa punya kartu kredit? Enggak salah tuh? Syarat bikin kartu kredit apa?

 

SPG kartu kredit itu menggeleng. Dengan mantap dia bilang siapa pun bisa punya kartu kredit, termasuk ibu-ibu rumah tangga yang note bene enggak punya penghasilan.

 

Begini secuil obrolan seorang ibu rumah tangga (IBT) dengan SPG kartu kredit.

 

SPG : Ibu punya rekening tabungan di bank dan atas nama sendiri?

IBT  : Punya, dan iya atas nama saya sendiri

SPG : Rekening ibu selalu aktif? Maksudnya selalu ada setoran dan penarikan?

IBT : Yup. Tapi saldonya selalu saya sisakan.

SPG: Asalkan ada tabungan dengan saldo yang mengendap dalam jutaan rupiah, kans apply diterima bank besar.

IBT: Begitu ya

SPG: Saya bantu isikan form ya bu…

 

Dari obrolan itu menegaskan siapapun bisa punya kartu kredit sepanjang memenuhi syarat yang diminta bank. Dan yang tak kalah penting, tahu caranya!

 

Begitu pun dengan ibu rumah tangga. Bahkan tanpa harus aktif apply, seorang ibu rumah tangga bisa punya kartu kredit.

 

Seperti yang diungkap SPG sebelumnya, ibu rumah tangga yang punya saldo tabungan mengendap jutaan rupiah bakal dilirik bank. Mereka ini bakal jadi target market penawaran kartu kredit.

 

Di sisi lain, ada kelebihan ibu rumah tangga di mata bank. Bank menilai ibu rumah tangga termasuk golongan yang ‘piawai’ mengatur keuangan. Di pundak mereka lah tanggung jawab pengelolaan keuangan keluarga diletakkan.

 

Disenangi bank tak cukup, ada lagi kriteria tambahan

ibu-ibu lagi ditawarin kartu kredit ama spg 

 

First, bank sudah senang sama ibu rumah tangga. Seperti diungkap sebelumnya, bank demen sama status ibu rumah tangga karena dianggap lebih telaten dalam mengelola keuangan rumah tangga.

 

Tentu sikap bank berbeda sama mereka yang kurang bisa mengatur keuangan. Tipikal orang begini bakal sulit dapat kepercayaan dari bank.

 

Tapi itu tidak cukup. Syarat bikin kartu kredit itu bukan semata-mata disenangi bank melainkan ada kriteria tambahan lainnya yang mesti dicermati. Apa itu kriteria tambahannya?

 

1. Saldo mengendap

Bagi ibu rumah tangga yang punya saldo mengendap dengan nilai belasan sampai puluhan juta rupiah, pasti sudah biasa mendapat penawaran kartu kredit. Bank tuh gampang jatuh cinta sama yang model beginian.

 

Kenapa? Itu bukti nyata kalau mereka masuk golongan orang yang kelebihan duit. Agama bank adalah ‘kepastian’.

 

Nah, bank merasa nyaman berurusan sama orang berduit seperti ini. Lagi pula  kalau ada masalah dengan tagihan kartu kredit, saldo di rekening tabungan bisa sewaktu-waktu dipakai untuk melunasi.

 

2. Arus kas tabungan

Bank juga demen sama ibu rumah tangga yang arus keluar masuk duit di rekeningnya sering. Itu tanda ‘rekening tabungannya hidup’. Pasalnya, bank mengibaratkan transaksi keluar masuk duit itu seperti urat nadi.

 

Bank enggak begitu mau tahu dari mana sumber duit itu. Entah dari setoran bulanan suami atau sumber lainnya. Yang penting, arus kas tabungan yang bagus sudah cukup bagi bank.

 

3. Deposito

saldo belasan juta di print buku tabungan

 

 

Ibu rumah tangga yang punya deposito juga disukai bank. Deposito bisa menjadi senjata ampuh ‘menaklukkan’ bank. Sudah banyak tuh bank yang menjadikan deposito sebagai jaminan kartu kredit. Istilahnya secured credit card.

 

Bila pengajuan kartu kredit pada umumnya mesti lewati prosedur tahapan survei, sertakan slip gaji, dan dokumen pendukung lainnya, secured credit card tak perlu. Informasi status pekerjaan maupun jumlah penghasilan minimum tak diperhitungan dalam secured credit card.

 

Cukup butuh besaran uang yang ‘dijaminkan’ saja yang tak bisa diutak atik selama kartu kredit aktif. Jadi kalau gagal bayar, bank tinggal mengambil saja dari dana yang dijaminkan itu. Maka itu, biasanya limit kartu kredit yang diberikan besarannya maksimal 80% dari nilai deposito.

 

Ibu rumah tangga yang punya saldo tabungan yang mengendap, arus kas tabungan yang bagus, dan ada deposito sudah cukup meyakinkan bank untuk meluluskan apply kartu kredit. Bahkan tak jarang, ibu rumah tangga yang begini sering didekati bank agar bersedia menjadi nasabah kartu kredit.

 

Tapi kalau mau berinisiatif apply sendiri bagaimana? Pantengin terus yak penjelasannya di bawah ini.

 

Cara gampang apply kartu kredit

Sekarang zaman serbagampang, termasuk bikin kartu kredit. Banyak opsi kok. Misalnya datangi kantor cabang bank, lewat pihak ketiga, maupun gunakan jalur online dari situs bank atau situs terpercaya macam Duitpintar.com. [Baca: Info Penting Buat yang Mau Apply Kartu Kredit]

 

Asyiknya lagi, ibu rumah tangga tak perlu bukti penghasilan. Biasanya bank akan mengkonfirmasikan hal ini dengan menanyakan penghasilan yang diberikan suami tiap bulan. Biar aman, sebut saja minimal Rp 3 juta.

 

Siapkan juga dokumen yang dibutuhkan. Pastinya KTP, salinan buku tabungan, salinan kartu keluarga, salinan rekening listrik, salinan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atas nama sendiri atau suami.

 

screenshot apply kartu kredit di DuitPintar.com

 

 

Kalau mau lebih gampang, lebih baik menelepon bank langsung atau melalui situs seperti DuitPintar.com agar mengutus marketing datang ke rumah untuk mengambil dokumen dan menandatangani form aplikasi. Berikutnya tinggal tunggu apply diluluskan bank.

 

Satu lagi masukan, sebaiknya apply kartu kredit di bank tempat pembukaan rekening. Kans untuk diterima apply terbuka lebar karena bank tahu persis histori profil keuangan seseorang dari tabungannya.

 


Pada akhirnya, sudah yakin kan kalau ibu rumah tangga yang tak punya penghasilan bisa punya kartu kredit. Asalkan tahu cara dan paham syaratnya, maka kartu kredit niscaya ada di genggaman. [Baca: Prinsip Gunakan Kartu Kredit dengan Bijak]

 

Image credit:

  • http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140306_142618_kartu-kredit-bersama-bni-bank-bjb.jpg
  • http://i39.tinypic.com/50nthc.jpg

Posting Komentar untuk "Dear Ibu Rumah Tangga, Mau Tahu Cara dan Syarat Bikin Kartu Kredit Milik Sendiri?"