Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

800 Relawan Mengetikkan Buku Untuk Tunanetra

Suasana di pengetikan buku untuk tunanetra  800 Relawan Mengetikkan Buku untuk TunanetraDepok, Kartunet – Gerakan 1000 buku kembali mengumpulkan 800 relawan mengetikkan buku untuk tunanetra, yang selanjutnya diproses menjadi buku Braille. Pengetikan untuk Buku Tunanetra (PUBT) yang ketiga kalinya ini diselenggarakan di Gedung Balairung Universitas Indonesia (31-05). Acara diikuti oleh 800 relawan, dan mentargetkan mengetik kurang lebih 80 judul buku dalam satu hari. Kegiatan penghimpunan relawan ini diselenggarakan sebagai bab dari rangkaian aktivitas memperingati 23 tahun eksistensi Yayasan Mitra Netra di Indonesia.


Gerakan ini lahir dilatarbelakangi oleh keprihatinan Mitra Netra akan terbatasnya ketersediaan buku bagi tunanetra di Indonesia, dan belum ada langkah konstruktif pemerintah guna mengatasinya. Sebagai forum nir keuntungan yang memusatkan programnya pada peningkatan kualitas dan partisipasi tunanetra di bidang pendidikan dan pekerjaan, Mitra Netra sangat menyadari dan memahami betapa besarnya potensi relawan sebagai salah satu sumber daya yang sanggup digalang.


Dalam proses produksi buku Braille, tugas relawan ialah “mengetik ulang buku-buku terkenal ke dokumen MS Word”. Soft copy buku dalam format MS Word hasil ketikan para relawan ini selanjutnya oleh Mitra Netra diproses menjadi file berformat Braille dengan memakai software Mitra Netra Braille Converter (MBC); yaitu software ciptaan Mitra Netra yang dipakai untuk memproduksi buku Braille. Mitra Netra telah menyebarkan software tersebut semenjak tahun 1997, dan sampai sekarang terus diperbaharui – telah mencapai versi 5.0, menyesuaikan dengan perkembangan sistem operasi berbasis “windows”.


Semua file buku yang telah berformat abjad Braille tersebut selanjutnya dikompilasi dalam sebuah perpustakaan Braille on line di www.kebi.or.id; KEBI kependekan dari Komunitas E-Braille Indonesia. Saat ini KEBI telah mempunyai lebih dari 1500 judul buku. Bantuan relawan mengetik ulang buku terkenal ini telah memangkas kurang lebih 85 % dari seluruh pekerjaan produksi buku Braille.


Dalam mengimpun relawan, khususnya relawan pengetik buku untuk diproses menjadi buku Braille, Mitra Netra melakukannya dengan dua cara. Pertama, penghimpunan relawan dilakukan secara rutin setiap hari sepanjang tahun. Dengan cara ini, relawan cukup mendaftar via email, mengusulkan judul buku yang akan diketik ulang, sesudah mendapat persetujuan dari Mitra Netra, relawan sanggup eksklusif mengerjakannya. Skema ini sanggup dilakukan secara individu, maupun secara kelompok, contohnya karyawan perusahaan, maupun oleh kelompok relawan yang ada di masyarakat. Data Buku-buku yang sedang dikerjakan relawan dan yang sudah diproses menjadi buku Braille semuanya tersimpan di database di bab produksi buku Mitra Netra. Dengan demikian “double typing” oleh relawan sanggup dihindari.


Cara kedua ialah dengan mengadakan event khusus satu hari di satu tempat, menghimpun sejumlah relawan, dan para relawan tersebut gotong royong mengetik buku yang telah disiapkan. Dengan cara semacam ini, dalam satu hari sanggup menghasilkan jumlah buku yang cukup signifikan menambah koleksi perpustakaan Braille on line Yayasan Mitra Netra www.kebi.or.id.


Sejak Gerakan Seribu Buku Untuk Tunanetra diluncurkan tahun 2006, Mitra Netra telah menyelenggarakan empat event. Event Pertama diselenggarakan di tahun 2008, bekerja sama dengan Mall Citraland Semarang, berhasil mengumpulkan 300 relawan dan menghasilkan 100 buku. Sejak tahun 2012, kolaborasi penyelenggaraan event menghimpun relawan dalam satu hari ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Fency – Fellowship Of Netra Community, sebuah komunitas relawan yang mendedikasikan diri untuk membantu tunanetra melalui Yayasan Mitra Netra.


Bersama Fency, Mitra Netra telah mengadakan tiga event penghimpunan relawan dan menamai aktivitas tersebut PUBT – Pengetikan Ulang Buku Untuk Tunanetra. PUBT pertama diadakan pada Januari 2013, bekerja sama dengan Mall Citraland Jakarta, berhasil menghimpun 600 relawan dan menghasilkan kurang lebih 100 buku. PUBT kedua diadakan pada April 2014, bekerja sama dengan Bina Sarana Informatika (BSI), menghimpun 700 relawan; jumlah buku yang dihasilkan sedang dalam proses kompilasi. Sedang PUBT ketiga diadakan pada 31 Mei kali ini.


Antusiasme masyarakat mengikuti aktivitas PUBT ini sangat luar biasa. Sejak pertama kali diumumkan melalui sosial media pada bulan April lalu, tercatat ada 1600 orang mendaftarkan diri. Ini bukti betapa masyarakat Indonesia mempunyai semangat kerelawanan yang sangat tinggi, dan ini ialah energi yang luar biasa untuk membuat pelbagai perubahan di masyarakat. Relawan Seribu Buku Untuk Tunanetra berasal dari pelbagai kalangan. Ada siswa dan mahasiswa, karyawan perusahaan, dosen/guru, ibu rumah tangga, bahkan eksekutif perusahaan.(DPM)



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "800 Relawan Mengetikkan Buku Untuk Tunanetra"