Selektif Memilih Pasangan Bukan Soal Matre Loh! Demi Manajemen Keuangan Keluarga yang Lebih Baik
‘Dew, elo kok galau mulu sih akhir-akhir ini, tuh makan aja cuma abis dua piring.’ Rita menegur Dewi, sahabatnya yang lagi gundah gulana. ‘Gue bete nih, pacaran udah 5 tahun tapi gak ada kejelasan, cowok gue kerjaannya juga gak jelas tuh, berasa digantung nih.’
Jatuh cinta emang berjuta rasanya, semua terasa indah di mata aja. Tapi apa iya bakalan indah terus buat yang sudah bertahun-tahun pacaran tapi gak jelas arah dan tujuan?
Apalagi kalau rekening juga ikut-ikutan sengsara. Eits, jangan langsung nuduh ini soal cowok or cewek matre ya.
Buat kamu yang lagi menjalin hubungan atau mungkin sedang dalam proses ‘seleksi’ pasangan, ternyata ada loh hal-hal yang harus jadi perhatian ekstra. Gak ada salahnya kok selektif memilih pasangan hidup, ciyeee.
Realistis loh bukan matrealistis. Apalagi buat kamu yang sudah memikirkan jenjang hubungan serius atau pernikahan.
Memiliki pekerjaan yang jelas bahkan mapan adalah salah satu tolok ukur yang penting dalam menentukan dengan siapa kita menjalin hubungan. Jangan takut digosipin atau dituduh jadi cewek atau cowok matre.
Ada alasannya loh kenapa menjadikan faktor pekerjaan sebagai faktor penting mencari pasangan hidup, selain rasa sayang dan cinta tentu saja.
Kalau masih gak percaya dan punya pikiran negatif, yuk kita jabarkan satu demi satu. Biar jelas alasan kenapa sih lebih baik mencari pasangan hidup yang sudah bekerja dan punya penghasilan:
1. Biaya pernikahan
Budaya negara ini yang namanya menikah itu butuh biaya yang gak sedikit. Kalau gak percaya tanya aja sama teman-teman kamu yang sudah menikah. Ini karena budaya keharusan mengundang sebanyak-banyaknya orang ke pesta pernikahan.
Heboh ya pestanya, eits awas makan jangan nambah nanti yang lain gak kebagian hehehe
Padahal mah gak gitu juga kok. Pernikahan itu kan sekali seumur hidup ya (kalau bisa), jadi harus istimewa dan sakral sifatnya. Yang hadir ya harusnya orang-orang yang punya makna penting dalam kehidupan kita. Sesuaikan aja dengan kemampuan finansial.
Terlepas dari masalah mau mengundang berapa banyak orang, sewa gedung yang kayak apa dan segala macam printilannya. Biaya menikah itu emang cukup bikin elus dada. Itulah kenapa penting banget buat kamu punya pasangan yang juga bekerja.
Dengan begitu kalian berdua bisa bekerjasama menabung dan menyiapkan biaya pernikahan. Apa iya cuma mau mengandalkan orangtua? Malu dong bro!
Kompak menyiapkan biaya pernikahan bareng pasangan juga bisa jadi satu pertanda bahwa kalian siap mengarungi bahtera rumah tangga yang penuh lika-liku, asoy dah!
[Baca: Perlu Gak Sih Memiliki Target Penghasilan Kamu dan Pasangan]
2. Kehidupan setelah menikah
Apakah selesai dengan sudah menikah? Oh tentu tidak, justru baru mulai loh. Kehidupan setelah menikah nanti juga pastinya gak luput dari biaya-biaya yang bisa jadi 2x lipat. Semisal saja merencanakan untuk ngontrak atau dp rumah, membeli perabotan rumah, kebutuhan sehari-hari, biaya tambahan jika sudah memiliki anak dan masih banyak lagi. Pusing kan.
Bayangkan kalau pasangan kita gak bekerja, alangkah beratnya memikul beban sendiri memenuhi semua kebutuhan itu, apalagi tinggal di kota besar. Lain lagi halnya kalau ada pasangan yang kemudian meminta istri untuk gak bekerja dan mengurus rumah. Selama suami sanggup memenuhi semua kebutuhan sih oke-oke saja.
Hayati lelah bang, eh si babang lelah juga hahahaha
Jangan ada pemaksaan kehendak ya, semua keputusan baiknya diputuskan bersama, bukan berdasarkan keinginan salah satu pihak saja.
3. Rumah, mobil atau kredit lainnya
Memiliki kebutuhan seperti tempat tinggal dan kendaraan udah jadi bagian gak terpisahkan dari pasangan yang akan menikah. Harga properti dan kendaraan gak ada yang murah ya, apalagi zaman sekarang di mana semua serba melambung bak roket.
Membagi pengeluaran bareng pasangan akan meringankan beban dan membuat tujuan memiliki kebutuhan akan hal-hal tersebut bisa tercapai dengan waktu lebih cepat.
Punya calon pasangan hidup yang juga bekerja memungkinkan kamu menyiapkan dana untuk kebutuhan ini bahkan sebelum menikah. Pasti pengin dong punya kehidupan yang lebih baik bareng pasangan.
Pasangan juga akan jadi lebih saling menghargai satu sama lain dan punya rasa saling memiliki yang kuat. Emangnya mau nebeng orangtua terus-terusan?
4. Kebutuhan anak dan tetek bengek lainnya
Punya anak setelah menikah pasti merupakan impian semua manusia. Tapi, sudah bukan rahasia lagi kalau biaya memiliki anak itu juga gak sedikit. Dari mulai di kandungan hingga persalinan dan perawatan, anak membutuhkan biaya yang sangat besar. Setiap orang tua pasti hanya ingin yang terbaik untuk buah hati.
Dengan sama-sama bekerja, kamu dan pasangan bisa saling berdiskusi tentang biaya apa saja sih yang harus dipersiapkan untuk si calon buah hati dan bagaimana cara mengumpulkannya. Mungkin dengan investasi atau asuransi pendidikan.
Belajar yang bener ya nak, jangan kayak mama dulu, bandel! Hahahaha
Sayang boleh, cinta sah-sah saja, tapi gak ada salahnya memilih siapa yang akan menjadi pasangan hidup kamu kelak. Memilih yang terbaik juga bukan berarti kamu hanya fokus sama harta kekayaan seseorang. Dan bukan berarti kadar cintanya diukur dari seberapa banyak harta yang dimiliki calon pasangan hidup kamu ya.
[Baca: Manajemen Keuangan Suami Istri yang Sama-sama Kerja Tapi Tanpa Ngikutin Ego Yaaa]
Sebagai tambahan aja nih, gak sedikit loh rumah tangga yang akhirnya hancur karena faktor ekonomi.
Intinya sih sah-sah saja bersikap selektif ketika menjatuhkan pilihan dalam hal pasangan hidup. Selama masih wajar dan masuk akal.
Toh, kamu yang akan menjalani kehidupan di masa mendatang bersama pasangan, bukan orang lain. Urusan menentukan pasangan hidup memang serius dan gak bisa main-main kalau gak mau hidupmu nanti asal-asalan atau cuma modal nekat. Udah gak zaman tuh bro!
Image Credit:
- http://cdn-2.tstatic.net/banjarmasin/foto/bank/images/suasana-resepsi-pernikahan-putri-ketua-dpr-setya-novanto_20151205_084411.jpg
- https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXEzZjeF5GqQ06oJVfvY1OsIkMCIbJeh83CWPQn1fKoMgCWBt_b2Yy3uLJS3z3TaC-CD08ni2atzaXimqhZFK2ctukNCpJvuP9TvCmaY28nxbg8x52J2sViNSbEwMKJC6Wx6pzQEvX-uSs/s1600/rt01.jpg
- http://www.selagimuda.co.id/wp-content/uploads/2015/08/merencanakan-biaya-pendidikan.jpg
Posting Komentar untuk "Selektif Memilih Pasangan Bukan Soal Matre Loh! Demi Manajemen Keuangan Keluarga yang Lebih Baik"