Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengubah Karier di Usia 30-an, 5 Hal Ini Wajib Diperhatikan

Apa yang ingin saya capai? Apakah pekerjaan saya saat ini mendekatkan saya pada keinginan saya tersebut?

Jika jawabannya “tidak”, tenang kamu gak sendirian. Di usia 30-an biasanya kita telah menginvestasikan banyak waktu dan tenaga untuk membangun karier dari fresh graduate hingga di jabatan yang kita miliki saat ini. Namun, gak sedikit yang justru mulai merasa ragu terhadap pekerjaan mereka.

Tapi, mengubah profesi di usia 30an tak semudah ketika masih muda. Apalagi, jika telah berkeluarga. Sekalipun penghasilan tak lagi jadi satu-satunya motivasi kerja, ada tanggung jawab yang harus diemban.

Lalu, apakah harus rela menghabiskan waktu seumur hidup untuk melakukan pekerjaan yang tidak kita impikan?

Mengubah karier di usia 30an memang bukan hal yang mudah, namun bukan juga sesuatu yang mustahil.

Daripada galau tak berkesudahaan, ini lima hal yang bisa kamu lakukan:

Riset dan observasi profesi yang kamu harapkan

Riset dan observasi (thisdaylive)
Riset dan observasi (thisdaylive)

Sebelum tergesa-gesa mengubah karier, identifikasi dulu jenis pekerjaan yang sesuai denganmu. Pahami juga faktor-faktor yang tidak kamu suka di profesimu saat ini.

Sebaliknya, pahami situasi, budaya, nilai, hingga karakteristik profesi yang ingin digeluti. Apakah profesi yang baru sesuai dengan passion-mu?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu bisa melakukan riset serta observasi langsung mengenai pekerjaan tersebut.

Manfaatkan keterampilan yang telah dimiliki

Manfaatkan keterampilan yang dimiliki
Manfaatkan keterampilan yang dimiliki

Perubahan karier bukan berarti kamu perlu memulai semuanya dari awal. Kamu bisa memanfaatkan keterampilan yang telah dimiliki untuk digunakan pada posisi yang baru.

Misalnya, sekalipun saat ini kamu bekerja di bagian keuangan tapi kamu memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik sehingga bisa menjadi nilai plus jika kamu berpindah haluan ke bagian marketing.

Bekali diri dengan ilmu yang diperlukan

Bekali diri dengan ilmu bermanfaat
Bekali diri dengan ilmu bermanfaat

Julia Child, koki terkenal asal Amerika sebelumnya adalah seorang mata-mata pemerintah. Kemudian saat ia memutuskan untuk terjun ke dunia masakan dia pun mendaftar ke sekolah memasak di usia 36 tahun.

Hal serupa dilakukan Dr Karen Phillip yang memutuskan berganti profesi dari executive management menjadi seorang psychotherapist. Untuk itu, ia melanjutkan pendidikan Diploma Counselling pada usia 38 tahun.

Dua contoh di atas cukup untuk menunjukkan kegigihan dan keseriusan seseorang saat ingin berganti profesi. Bukan asal mengganti pekerjaan tapi juga tekun membekali diri dengan ilmu yang diperlukan.

Manfaatkan networking

Memanfaatkan networking
Memanfaatkan networking

Membangun jaringan sangat penting dalam perkembangan karier.  Terutama jika kamu ingin terjun pada bidang yang benar-benar baru bagimu.

Gak perlu gengsi bertanya pada teman atau relasi dan utarakan niatmu untuk belajar atau mencoba hal baru.

Rencanakan keuangan dengan baik

Rencanakan keuangan dengan baik
Rencanakan keuangan dengan baik

Mengubah karier mungkin tak selalu berarti memulai segalanya dari nol. Tapi di usia 30-an hal tersebut bisa sangat berisiko. Karena itu, pastikan telah memiliki rencana keuangan yang matang. Sebaiknya kamu telah memiliki dana darurat untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

Gak ada hal yang gak mungkin termasuk mengubah karier di usia 30-an. Tapi, bukan berarti bisa dilakukan tanpa persiapan.

Jika sudah merasa mantap untuk ganti profesi, lakukanlah sepenuh hati dan upayakan telah memiliki anggaran keuangan yang memadai. Berani mencoba? (Editor: Chaerunnisa)

Posting Komentar untuk "Mengubah Karier di Usia 30-an, 5 Hal Ini Wajib Diperhatikan"