Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesalahan-Kesalahan Ini Jangan Sampai Dilakukan Kalau Gak Pengin Keuangan Tekor

Mumpung masih suasana pergantian tahun, gak ada salahnya nih membahas pengaturan keuangan. Soalnya saat-saat seperti ini menjadi momentum yang bagus buat bikin gebrakan yang bikin kondisi keuangan kita lebih mantap dibanding tahun sebelumnya.

Kalau sebelumnya udah ada ulasan tentang resolusi keuangan yang kadang-kadang masih menjadi wacana, kini Moneysmart mau membahas kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam pengaturan keuangan.

Baca Juga: Jangan Cuma Wacana! Ini Cara Wujudkan Resolusi Tahun Baru Biar Mapan Finansial

Asal tahu aja nih, rencana-rencana keuangan mustahil terwujud kalau pengaturan keuangan aja masih salah. Sekalipun gaji yang diperoleh tiap bulannya 2 – 3 kali UMR, kecil kemungkinan bisa bikin aset kamu meningkat selama kesalahan-kesalahan tersebut masih dilakukan.

Emangnya apa aja sih kesahalahan-kesalahan dalam pengaturan keuangan? Cari tahu yuk jawabannya dalam ulasan berikut ini.

1. Gak menyesuaikan pengeluaran dengan pemasukan

Gak menyesuaikan pengeluaran dengan pemasukan termasuk kesalahan pengaturan keuangan. (Pixabay)
Gak menyesuaikan pengeluaran dengan pemasukan termasuk kesalahan pengaturan keuangan. (Pixabay)

Dalam pengaturan keuangan sebagian besar orang, kesalahan ini sering terjadi. Apalagi  di tengah-tengah generasi milenial, ada aja deh godaan yang bikin mereka mengeluarkan uang tanpa adanya batasan.

Hal ini bukan sekedar gak baik, melainkan kalau dibiarkan terus-terusan bisa bikin kondisi keuangan dalam situasi yang gawat. Orang-orang yang melakukan kesalahan ini biasanya bakal merasakan kekurangan uang di pertengahan bulan.

Kebayang dong gimana situasi pelik yang dihadapi orang-orang tersebut? Waktu gajian belum tiba, tahu-tahunya uang udah habis aja.

Di sinilah perlu adanya batasan agar uang gak melulu habis buat pengeluaran yang gak perlu. Begitu terima gaji, kamu harus bisa membagi-bagi alokasinya. Prioritaskan alokasi dana darurat atau investasi lebih dulu kemudian kebutuhan pokok. Baru setelahnya kebutuhan pribadi.

Simpelnya, alokasikan dengan rumus 50/30/20. Selalu menghabiskan uang dalam batasan yang udah ditetapkan bakal menjamin keuangan kamu selalu sehat tiap bulannya.

Baca Juga: 6 Tips Perencanaan Keuangan yang Sebenarnya Tidak Perlu Diikuti

2. Menyesuaikan pengeluaran dengan pengeluaran teman

Terpengaruh pengeluaran teman bikin pengaturan keuangan kacau. (Shutterstock)
Terpengaruh pengeluaran teman bikin pengaturan keuangan kacau. (Shutterstock)

Gak bisa dipungkiri, pergaulan menjadi pendorong munculnya gaya hidup konsumtif yang bikin rekening selalu kering. Udah tahu gaji yang didapat sedang-sedang aja, tapi dihabiskan buat pengeluaran yang menguras kantong.

Sebenarnya nih ada yang udah tahu kalau ia dan temannya itu berbeda dari segi pendapatan. Namun, gak sedikit yang menutup mata dan terus ikut-ikutan gaya hidup temannya deh. Ujung-ujungnya, begitu nominal di rekening tinggal dikit, utang yang dipilih menjadi solusi.

Bukan karangan belaka, hal tersebut emang nyata terjadi lho. Udah gaya hidupnya hedon, utangnya di mana-mana lagi. Syukur-syukur kalau utangnya dibayar. Sayangnya, yang sering terjadi adalah utangnya tertunggak hingga dua digit besarannya.

Tentunya gak mau kan kalau hal itu sampai terjadi pada dirimu? Agar hal ini jangan sampai terjadi, gampangnya adalah dari awal kamu harus menyadari sepenuhnya kalau pendapatanmu gak bakal kuat memenuhi gaya hidup temanmu yang gajinya di atas kamu.

Agar makin sadar akan hal ini, kamu lakukan aja hitung-hitungan simpel dengan rumus 50/30/20 yang udah disebutkan di atas tadi. Di situ kamu bisa lihat sampai di mana batas pengeluaranmu.

3. Menganggap sepele peran bujet dalam pengaturan keuangan

Menyepelekan bujet bikin pengaturan keuangan gak beres. (Shutterstock)
Menyepelekan bujet bikin pengaturan keuangan gak beres. (Shutterstock)

Orang-orang yang menganggap sepele peran bujet itu rata-rata adalah mereka yang cenderung berkeluh kesah gajinya udah habis. Padahal, mereka baru saja terima gaji. Bisa dimaklumi sih kalau orang-orang tersebut udah berkeluarga ataupun sudah ambil KPR. Tapi, gimana kalau masih single?

Itu berarti ada yang gak beres dalam pengelolaan keuangan mereka. Gak beresnya nih, mereka gak pernah bikin bujet atas pengeluaran yang dilakukannya.

Mereka merasa, tanpa perlu bikin bujet, mereka bakal bisa memenuhi kebutuhannya. Ini adalah bentuk kecongkakan orang yang hidupnya kere terus. Masih mending kalau kerenya ia sendiri yang merasakan. Lha ini kerenya sampai nyusahin orang.

Apalagi kalau ngomongnya, “Udah-udah jangan kayak orang susah!” Biasanya sih orang seperti itu gampang banget keluarkan uang. Habis itu utang deh ke temannya. Malu-maluin gak sih orang kayak gitu?

Buat kamu yang gak pengin jadi orang yang malu-maluin, mulai dari sekarang bikin bujet deh dalam pengaturan keuangan. Habiskan uang sesuai bujet dengan konsisten dan gak bakal pernah ada cerita kamu pinjam uang sama teman-temanmu.

4. Bersikap impulsif dalam belanja

Impulsif dalam belanja bikin pengaturan keuangan kacau. (Shutterstock)
Impulsif dalam belanja bikin pengaturan keuangan kacau. (Shutterstock)

Promo semacam diskon atau cashback emang menggoda banget. Gak jarang, gara-gara promo-promo yang beredar tersebut, banyak orang yang kebablasan belanjanya.

Meskipun adanya promo-promo bisa bikin hemat dalam belanja, bukan berarti barang-barang yang sedang promo dibeli semua. Gimana pun juga kalau kamu udah bikin bujet pengeluaran, ya habiskan aja uang sesuai bujet tersebut.

Dan ingat, prioritaskan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang penting lebih dahulu. Jangan sampai selama belanja nanti, kamu malah beli kebutuhan-kebutuhan yang gak penting-penting banget.

Itu tadi beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam pengaturan keuangan. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, dijamin deh kondisi keuangan kamu bakal lebih sehat dibanding sebelumnya. (Editor: Ruben Setiawan)

Posting Komentar untuk "Kesalahan-Kesalahan Ini Jangan Sampai Dilakukan Kalau Gak Pengin Keuangan Tekor"