Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Karyawan Korupsi Berjamaah, Perusahaan Drone DJI Rugi hingga Rp 2 Triliun

DJI Innovation kini menguasai pasar drone dunia. Produk keluaran drone DJI udah tersebar di seluruh belahan dunia dan kebanyakan masuk dalam daftar barang yang laris. 

Karena performa drone DJI sendiri telah diakui memiliki kualitas nomor wahid. Sekitar 70 persen lebih pasar drone di dunia dipegang oleh merek DJI.

Beberapa produk-produk andalan drone DJI telah dirilis oleh perusahaan asal Negeri Tirai Bambu ini. Mulai dari DJI Phantom 1 yang masih belum memiliki kamera, hingga kini drone tercanggihnya DJI Phantom 4 yang udah disematkan kamera berkualitas 4K dan laris di pasaran.

Ada juga drone DJI dengan tipe Mavic dengan dimensi ukuran yang bisa ditekuk dan lebih kecil dibandingkan Phantom. Buat drone DJI tipe Mavic ini emang sedikit lebih mahal terutama Mavic 2 karena fitur-fiturnya lebih canggih ketimbang Phantom.

Perusahaan ini telah berkembang sangat pesat sejak didirikan tahun 2006 di Shenzen, China. Bahkan nilai valuasi perusahaan ini udah mencapai lebih dari US$ 13,7 miliar atau Rp 194 triliunan.

Baca juga: Ini Dua Penghargaan yang Diterima OJK Terkait Anti Korupsi

Tapi kini perusahaan tersebut tengah dilanda masalah besar, yaitu aksi korup yang dilakukan beberapa karyawan hingga petingginya.

Korupsi berjamaah merugikan DJI hingga Rp 2 Triliun

Korupsi berjamaah merugikan DJI hingga Rp 2 Triliun, (Ilustrasi/Shutterstock).

Perusahaan drone DJI Innovation baru saja mengumumkan kerugian perusahaan di tahun anggaran 2018. Kerugiannya mencapai US$ 150 juta atau sekitar Rp 2 triliun. Penyebabnya adalah karena tindakan korupsi yang dilakukan oleh sebagian pegawai, yang diduga sebanyak 12 pegawai terlibat.

Dikutip dari Techcrunch, 40 orang pegawai tengah diinvestigasi, dan tak menutup kemungkinan jumlahnya mencapai 100 lebih.

Tindak korupsi ini dilakukan dengan modus mengembangkan biaya korupsi. Dengan menggelembungkan biaya suku cadang dan material pembuatan produk-produk termasuk drone DJI.

Pihak perusahaan langsung mengambil langkah cepat dengan memecat pegawai yang telah terbukti melakukan korupsi dan membawanya ke ranah hukum. Dengan kasus ini, DJI Innovation masih berpegang teguh untuk meningkatkan sumber daya manusianya.

Di tahun 2018, mereka memiliki lebih dari 12 ribu pegawai, dan di tahun 2019, jumlah tersebut akan ditingkatkan menjadi 14 ribu orang.

Baca juga: Dituduh Korupsi! Begini Gaya Hidup Mewah Mantan Ibu Negara Filipina Imelda Marcos

Kasus korupsi berjemaah ini gak hanya melanda DJI Innovation, beberapa perusahaan teknologi asal China juga mengalami hal serupa salah satunya Didi Chuxing. Didi Chuxing merupakan perusahaan raksasa taksi online di China. Di tahun 2018, sebanyak lebih dari 80 karyawannya dipecat karena kedapatan berbuat korupsi dengan berbagai cara.

Sejarah raksasa drone DJI Innovation

Pendiri perusahaan Drone DJI awalnya suka membaca buku soal pesawat dan helikopter dan akhirnya bikin perusahaan drone, (Ilustrasi/Shutterstock).

Dibalik skandal kasus korupsi yang tengah melanda, DJI Innovation memiliki perjalanan panjang hingga kini. Didirikan oleh Frank Wang pada tahun 2006 di sebuah kantor kecil di Shenzen, China.

Frank adalah seorang insyinyur yang juga terobsesi dengan dunia aeromodeling. Sejak kecil dirinya senang membaca buku bacaan tentang helikopter. Frank kemudian memimpikan pesawat kecil yang memiliki kamera dan akhirnya bikin bisnis ini.

Dari impiannya inilah tercipta perusahaan kecil DJI Innovation tahun 2006 di Shenzen, China. Frank pun kemudian terus bekerja keras mewujudkan impiannya itu hingga akhirnya tercipta drone DJI Phantom 1. Drone ini masih belum dilengkapi kamera tapi bisa menggunakan kamera tambahan seperti GoPro.

Baca juga: Miliki Harta Rp 47 Miliar, Segini Kekayaan Para Bupati Jawa Barat yang Tersandung Korupsi

Inovasinya terus berkembang hingga telah menciptakan berbagai macam produk, gak hanya drone, tapi juga ada gimbal (alat untuk menstabilkan) ponsel pintar buat keperluan videografi.

Berawal dari drone DJI kini telah mendunia, menguasai pasar drone dunia dan mengepakkan sayap perusahaan di beberapa negara. Drone saat ini emang salah satu alat yang begitu populer di dunia. Banyak perusahaan-perusahaan menggunakan drone ini sebagai alat pemetaan atau pengambilan gambar ya, hal ini terbukti banyak stasiun televisi swasta atau dunia broadcasting tengah marak menggunakan teknologi ini.

Dikutip dari lama resminya DJI, kantor DJI Innovation bisa dijumpai di Jerman, Amerika Serikat, Belanda, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong. Dengan produk paling laris drone DJI Phantom. (Editor: Mahardian Prawira Bhisma)

Posting Komentar untuk "Karyawan Korupsi Berjamaah, Perusahaan Drone DJI Rugi hingga Rp 2 Triliun"