Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Skenario Gres Tamat Zaman Terungkap

Ilmuwan telah punya konsensus perihal awal dari alam semesta, yaitu lewat Big Bang pada 13,8 miliar tahun lalu. Namun, perihal final zaman, hingga ketika ini, ilmuwan masih meraba-raba.

Pemodelan teoretis terbaru yang dilakukan oleh Marcelo D Disconzi dari Departemen Matematika, Vanderbilt University, Nashville, Amerika Serikat, mengungkap, alam semesta kemungkinan akan berakhir lewat skenario Big Rip.

"Gagasan perihal Big Rip intinya ialah bahwa pada akhirnya, penyusun bahan pun akan terpisahkan. Anda akan melihat atom terkoyak. Ini bisa dikatakan skenario yang dramatis," kata Disconzi.

Ada "kekuatan-kekuatan tersembunyi" di alam semesta, di antaranya ialah gravitasi dan bahan gelap. Keberadaan bahan gelap, demikian disebut lantaran bahkan hingga ketika ini belum ditemukan keberadaannya, menciptakan alam semesta mengembang.

Bukti dari pengembangan alam semesta ialah hasil observasi pada supernova yang jaraknya jauh dari Bumi. Semakin jauh supernova, warnanya semakin merah lantaran cahaya telah dibiaskan seiring perjalanannya mengarungi ruang dan waktu menuju manusia.

"Anda punya kompetisi antara bahan gelap yang mencoba untuk membuatkan alam semesta dan gravitasi yang cenderung memampatkannya. Pertanyaannya, siapa yang menang?" ungkap Disconzi menyerupai dikutip The Guardian , Kamis (2/7/2015).

Bila gravitasi yang menang, yang terjadi ialah Big Crunch. Awalnya, alam semesta akan mengembang. Namun, lantaran efek gravitasi, alam semesta akan memampat hingga pada satu titik sangat mampat, memungkinkan terjadinya Big Bang kembali.

Bila bahan gelap menang telak, yang terjadi ialah Big Freeze. Dalam skenario itu, semesta akan terus-menerus mengembang hingga pada satu titik sangat renggang dan gas terlalu tipis untuk bisa menghasilkan bintang. Pada akhirnya, tak ada apa pun yang terjadi.

Dalam riset yang dipublikasikan di jurnal Physical Review D , Disconzi melaksanakan pemodelan dengan memasukkan faktor viskositas fluida dan kemampuannya mengembang dan memampat. Dalam kasus ini, fluida ialah alam semesta itu sendiri.

Viskositas fluida sebetulnya telah disertakan dalam perhitungan untuk mengungkap skenario final zaman. Namun, dalam perhitungan ketika itu, dinyatakan ada fluida yang bisa bergerak melebihi kecepatan cahaya.

"Ini kesalahan fatal lantaran telah terbukti terperinci bahwa tidak ada apa pun yang sanggup bergerak melebihi kecepatan cahaya," kata Disconzi. Dengan revisi itu, bahan gelap mungkin menjadi pemenang, tetapi takkan menciptakan alam semesta mengalami Big Freeze.

Sumber: Kompas.com

Posting Komentar untuk "Skenario Gres Tamat Zaman Terungkap"