Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jadi Mak Comblang Zaman Now, Ini 3 Entrepreneur Sukses di Dunia Perjodohan

Berhubung hari ini udah Valentine, so gimana kalau kita bahas biografi orang sukses aja? Tapi, orang suksesnya adalah orang yang berprofesi sebagai mak comblang.

Nah, lho kok mak comblang? Emangnya mak comblang bakal mendapatkan uang banyak? Jangan salah lho profesi ini di zaman now menghasilkan banyak cuan bagi yang melakukannya.

Mak comblang zaman now yang dimaksud itu orang yang turut andil mempertemukan para pencari cinta dengan menggunakan kecanggihan teknologi saat ini.

Beberapa dari kamu pasti udah pernah mendownload atau bahkan pengguna sejati dating apps yang tujuannya buat mencari jodoh di dunia maya, benar gak? Nah, kali ini kita bakal membahas biografi orang sukses yang berhasil mendirikan aplikasi-aplikasi tersebut. Penasaran dengan ceritanya? Yuk, kita simak ulasannya di bawah sini:

Baca juga: Radius 500 Meter, Aplikasi Buatan China Ini Bisa Ketahui Orang Punya Utang

1. Sean Rad

Sean Rad merupakan orang yang sukses dengan membangun aplikasi perjodohan Tinder, (Instagram/@globaldatinginsights).

Hayo ngaku siapa yang masih menggunakan Tinder? Selama digunakan buat mencari jodoh atau cari klien atau nasabah gak apa-apa deh.

Tinder didirikan oleh Sean Rad, Jonathan Badeen, Justin Mateen, Joe Munoz, Alexa Mateen, Dinesh Moorjani, dan Whitney Wolfe. Tapi nama Sean Rad merupakan orang yang paling terkenal di antara yang lain. So, kali ini dirinya bakal kita bahas ke cerita biografi orang sukses pada hari ini.

Keluarga Rad berimigrasi dari Iran ke Negeri Paman Sam di era 1970-an. Awalnya, keluarga Rad mendirikan usaha berupa toko elektronik dan dirinya sendiri bersekolah di L.A. sebelum akhirnya melanjutkan kuliah di University of Southern California tahun 2004 namun sayang ia gak sempat menuntaskannya nih alias gak lulus.

Sebelum mendirikan Tinder, dirinya udah mendirikan dua perusahaan lainnya yang akhirnya dijual ke sebuah perusahaan investasi. Dia pun bergabung dengan Hatch Lab sebuah program inkubator startup yang berbasis di New York. Lewat sebuah event Hackaton dari Hatch Lab itulah, Rad dan rekannya Mateen mendapatkan ilham buat menciptakan sebuah aplikasi perjodohan.

Pada awalnya, mereka menggunakan nama Matchbox dan konsep ini pun sukses dalam Hackaton. Tiga pekan kemudian, mereka diberikan suntikan dana sebesar US$ 50 ribu atau setara RP 702 jutaan. Singkat cerita, Matchbox pun berganti nama jadi Tinder.

Bisa dibilang, Mateen yang masih kuliah sangat berjasa buat mempromosikan Tinder melalui door to door ke kampus-kampus, maupun sekolah melalui influencer. Hanya dalam waktu dua bulan, ribuan orang menginstall aplikasi ini dan aplikasi ini pun udah berhasil mempertemukan ratusan pencari jodoh! Di tahun 2013, Tinder akhirnya udah mempunyai 400 ribu user!

Baca juga: 4 Aplikasi Edit Foto Gratis di Ponsel yang Bikin Jepretanmu Ciamik

2. Sam Yagan

Sam Yagan salah satu pencetus aplikasi OkCupid, (Instagram/@datemediaries).

Setelah Tinder ada juga OkCupid. Aplikasi yang satu ini emang gak sepraktis Tinder, tapi kabarnya, sekalinya bertemu dengan jodoh pilihan kamu di aplikasi ini pasti benar-benar pas.

Mengapa demikian? Karena aplikasi ini punya banyak filter yang bisa digunakan. Kita bisa mencari seseorang dengan selera film atau makanan yang sama dengan kita.

Salah satu sosok di balik OkCupid yang bakal kita bahas di biografi orang sukses kali ini adalah Sam Yagan. Di tahun 2013, Yagan masuk ke rubrik 100 “Orang Paling Berpengaruh” versi Majalah TIME.

Yagan adalah seorang putra imigran dari Suriah di Amerika Serikat. Pria yang lahir di Illinois ini emang udah menunjukkan bakat-bakat entrepreneurial sejak masih muda. Asal kamu tahu kalau Yagan merupakan jebolan dari Harvard lho!

Di tahun 1999, ketika dirinya masih duduk di bangku Harvard, ia mendirikan Spark Notes sebuah situs yang penyedia literatur buat belajar, puisi, artikel sejarah, hingga film. Penggunanya siapa lagi kalau bukan anak-anak sekolah. Yagan pun akhirnya menjual aplikasi ini ke Barnes & Noble di harga US$ 30 juta.

Di tahun 2003, setelah sukses mendirikan aplikasi peer to peer sharing eDonkey, ia pun mendirikan OkCupid bersama dua rekannya.

Bisa dibilang, perkembangan OkCupid dalam meraih user juga cukup masif. Hal ini disebabkan karena inovasi aplikasi OkCupid yang kerap memanfaatkan data-data sosial buat mencocokkan  satu user dengan yang lainnya. Itu sebabnya mengapa banyak yang bilang kalau udah ketemu jodoh di sini pasti pas! Seperti Pertamina aja “pasti pas.”

Alhasil, Yagan pun menjual OkCupid ke IAC/InterActiveCorp diharga US$ 90 juta atau setara Rp 1,2 triliun di tahun 2011. Ia pun ditunjuk menjadi CEO Match Inc, sebelum akhirnya diminta memimpin Match Group yang melantai di bursa saham tahun 2015.

Baca juga: Suka Melancong ke Luar Negeri?, DIVA Tawarkan Aplikasi Ini!

3. Razi Thalib

Razi Thalib salah satu orang yang sukses di balik aplikasi Setipe.com, (Instagram/@therazi).

Nah kalau yang ini adalah orang asli Indonesia dan ia adalah founder dari Setipe.com. Setipe merupakan situs perjodohan yang diklaim bisa memudahkanmu buat memahami diri sendiri, sebelum akhirnya membantu mencarikanmu pasangan yang tepat, wah keren juga ya!

Razi Thalib bisa dibilang orang yang pernah merantau ke Australia buat menuntut ilmu. Menurut artikel di Tech in Asia, saat kuliah adalah masa-masa galau bagi  Razi.

Kabarnya, ia sempat menolak tawaran-tawaran kerja di perusahaan besar karena tawarannya gak oke. Alhasil ia sempat mengalami kesulitan di bidang finansial karena sikapnya dan terpaksa kerja serabutan, sebelum akhirnya bekerja di salah satu perusahaan media di Australia.

Sepulangnya ke Tanah Air dari Negeri Kanguru, Razi pun sempat bergabung di Indonesia Mengajar, sebelum akhirnya mendirikan Setipe di tahun 2013 yang dulu bernama Klikjadian.com. Di tengah proyek itu berlangsung, ia dan Nadiem Makarim (GoJek) juga berkecimpung di proyek Zalora. Namun akhirnya Razi kembali ke situs perjodohan.

Sejatinya, Setipe merupakan gagasan dari Razi, Kevin Aluwi, Psikolog Pingkan Rumondor, dan aktor Christian Sugiono. Razi mengembangkan aplikasi ini dengan sangat detil dan menyesuaikan dengan kultur Indonesia.

Pada perjodohan Indonesia, faktor orangtua, umur, fisik, etnis, hingga kebiasaan merokok sekali pun pasti jadi perbincangan bukan? Setipe mengkonversikan proses tersebut, itu sebabnya mengapa ketika kita login di situs ini akan ada banyak pertanyaan yang mesti kita jawab.

Di tahun 2017, Lunch Actually Group yang berbasis di Singapura secara resmi mengakuisisi Setipe. Pada saat itu user dari situs ini sudah naik hingga 2 juta akun. Akuisisi itupun dinilai akan mempermudah proses monetisasi dari situs ini.

Itulah tiga biografi orang sukses di dunia teknologi yang berhasil menciptakan platform pencarian jodoh. (Editor: Mahardian Prawira Bhisma). 

Posting Komentar untuk "Jadi Mak Comblang Zaman Now, Ini 3 Entrepreneur Sukses di Dunia Perjodohan"