Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ini 4 Program Rumah SMF Bagi Masyarakat

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF memperkuat perannya dengan berbagai inisiatif produk maupun program peningkatan kinerja.

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan, melalui kegiatan sekuritisasi dan pembiayaan, SMF telah mengalirkan dana ke Penyalur KPR Rp 45,34 triliun. Angka itu didapat dari sejak berdiri hingga 31 Oktober 2018.

Jumlah tersebut terdiri dari sekuritisasi sebesar Rp 10,16 triliun dan penyaluran pinjaman sebesar Rp 35,18 triliun. Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 753 ribu debitur dari Aceh hingga Papua.

“Untuk transaksi sekuritisasi, Sejak tahun 2009, sampai dengan 2018 SMF telah memfasilitasi 12 kali transaksi sekuritisasi. Sedangkan, untuk kerjasama pembiayaan, SMF telah bekerjasama dengan Bank Umum, Bank Syariah, Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan Perusahaan Pembiayaan,” kata Ananta.

Terkait penerbitan surat utang, sejak tahun 2009 sampai dengan saat ini, SMF telah melakukan 33 kali penerbitan surat utang dengan total nilai Rp 24,77 triliun.

Sementara itu, SMF juga aktif melakukan inisiasi beberapa produk atau program, diantaranya yaitu pembiayaan perumahan di daerah yang terdampak bencana. Program penurunan beban fiskal, program pembiayaan homestay di 4 destinasi wisata. Ditambah lagi program pembangunan rumah di daerah kumuh di 32 kota.

Program Inisiasi

Pada inisiasi pertama yaitu Program Penurunan Beban Fiskal direalisasikan melalui pemberian dukungan kepada Pemerintah dalam program KPR FLPP.

“SMF berperan dalam mengurangi beban fiskal Pemerintah dengan membiayai porsi 25 persen pendanaan KPR FLPP. Sehingga Pemerintah hanya menyediakan 75 persen dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90 persen,” jelas Ananta.

Dengan adanya dukungan ini, jumlah rumah yang akan dibiayai meningkat dari semula 60.000 unit menjadi 72.000. Hal tersebut memberikan dampak positif yaitu semakin banyak Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang memperoleh fasilitas KPR FLPP.

Program kedua yaitu Program Pembiayan Homestay di destinasi wisata. Program ini merupakan program yang ditujukan untuk mendukung program Kementerian Pariwisata. SMF bekerjasama dengan BUMDes sebagai lembaga penyalur dan Pokdarwis (kelompok sadar wisata).

Program Pembiayaan Homestay diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk membangun atau memperbaiki kamar rumah yang akan disewakan. Tujuannya untuk menarik wisatawan sehingga dapat mendatangkan penghasilan bagi pemilik dan menciptakan lapangan kerja.

Pada tahun 2018, mereka telah menjalankan proyek percontohan di beberapa desa wisata. Sementara pada tahun 2019, skema pembiayaan homestay akan dievaluasi dan diduplikasikan pada 4 destinasi wisata prioritas. Diantaranya Borobudur di Jawa Tengah, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), Danau Toba di Sumatera Utara, dan Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Dengan perkiraan jumlah kebutuhan homestay mencapai adalah 305 unit,” kata Ananta.

Program ketiga, Program Pembangunan Rumah di Daerah Kumuh. Dimana perseroan akan bersinergi dengan Dirjen Cipta Karya, Kementerian (PUPR). Melalui program kota tanpa kumuh. SMF turut serta mengatasi daerah kumuh melalui renovasi pembangunan rumah.

Program keempat yaitu, Program KPR SMF Paska Bencana. Dalam program ini perusahaan akan membantu meringankan beban Pemerintah dalam merevitalisasi pemukiman masyarakat pasca bencana alam di Indonesia.

Pihaknya akan berkerjasama dengan Perbankan untuk menyalurkan pembiayaan renovasi rumah-rumah masyarakat yang terdampak bencana.

Untuk tahap pertama, SMF merencanakan kerjasama dengan Bank NTB Syariah sebagai lembaga penyalur pembiayaan KPR paska bencana kepada ASN korban gempa bumi di lombok.  

Editor: Ayyi Achmad Hidayah

Posting Komentar untuk "Ini 4 Program Rumah SMF Bagi Masyarakat"