Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Hal yang Bisa Ditutup-tutupi Penjual Rumah Bekas ke Calon Pembeli

Rumah bekas bukan berarti jelek, terkadang ada untungnya juga lho. Selain ada potensi dapat harga lebih murah, rumah ini adalah bangunan yang emang “udah jadi” alias gak seperti beli rumah inden yang baru mau dibangun.

Tapi, membeli barang bekas tentu ada risikonya. Dan kurang lebih sama kok kayak risiko beli mobil bekas dan barang lain.

Terkadang, si penjual juga gak bakal jujur-jujur amat soal barang yang dia jual. Bisa jadi, ada beberapa kekurangan yang memang sengaja ditutupi, biar pembeli gak illfeel atau ilang feeling saat membeli rumah tersebut.

Baca juga: Kaya Banget! Ini Penampakan Rumah Mertua Nia Ramadhani di Beverly Hills

So, mau tahu apa saja hal-hal yang bisa ditutup-tutupi si penjual rumah bekas padamu? Yuk simak ulasannya di bawah ini yang udah dirangkum oleh MoneySmart.id berikut ini:

1.  Hama

Jauhi kata hama saat membeli rumah bekas yang kamu sukai, (Ilustrasi/Pixabay).

Rayap, tikus, semut, nyamuk, dan kecoa, adalah hama umum yang sering muncul di rumah. Nah, dari mana kamu tahu kalau rumah bekas yang udah kamu incar memang bebas dari hama?

Penjual atau pemilik rumah ini bisa saja bilang rumah yang dia jual bersih dalam artian bebas hama. Bisa jadi ada sudut-sudut tertentu di rumah yang sudah jadi tempat bersarangnya hama.

Baca juga: 4 Alasan Kenapa Generasi Millennial Indonesia Sulit Punya Rumah

Dan karena kamu gak detail dalam mengecek rumah ini, alhasil kamu gak mengetahuinya. Kamu tahunya cuma rumah ini memang bagus, bersih, dan layak seperti yang apa kata penjualnya.

2. Tetangga yang nyebelin

Perhatikan juga saat mau membeli rumah bekas termasuk lingkungan sekitar, (Ilustrasi/Pixabay).

Tinggal di rumah tapak tentu beda dengan tinggal di apartemen. Kamu tentu bakal memiliki tetangga yang hidup bersebelahan atau berdekatan denganmu.

Nah, apa jadinya kalau tetangga sebelah rumahmu ternyata punya kebiasaan buruk, sebut saja punya alat set drum tapi rumahnya gak dilengkapi peredam suara. Dan parahnya lagi, dia sering main drum di malam hari. Apa gak keganggu tuh tetangganya?

Atau bisa saja, tetanggamu ternyata adalah seorang bandar narkoba yang sedang jadi target operasi Polisi. Serem dong kalau kenyataannya seperti itu.

Baca juga: Ada Lukisan Mahal dan Hiasan Hewan Buas, Begini Penampakan Rumah Baim Wong

Para penjual tentu punya alasan tersendiri mengapa mereka akhirnya memutuskan buat jual rumah. Dan bila mereka jujur mengatakan lingkungan rumahnya gak baik, si calon pembeli bisa batal beli dong.

3. Kerusakan yang berhubungan dengan “air”

ketahui juga apa yang ada di lingkungan rumah termasuk masalah air, (Ilustrasi/Pixabay).

Apa saja sih yang harus diperhatikan soal kerusakan ini? Apalagi kalau bukan kebocoran, saluran air mampet, atau mungkin rumah bekas yang kamu beli ini dulu pernah kebanjiran. Tapi berhubung penjualnya pengin cepat laku, mereka biasanya bilang ke kamu bahwa rumahnya bebas banjir.

Segala bentuk kerusakan itu sejatinya bisa ditutup-tutupi. Biar aman, ajak saja deh tukang andalanmu yang jago reparasi.

Setidaknya dia bisa tahu mana saja bagian rumah yang pernah direnovasi kecil oleh pemilik sebelumnya. Jika kamu sendiri yang ngecek dan kamu bukan tergolong orang yang “handy,” bekas-bekas reparasi itu tentu gak bakal kasat mata.

4. Tragedi di rumah

Sebagai pembeli kamu juga mesti perhatikan tragedi di dalam rumah yang bakal dibeli, (Ilustrasi/Pixabay).

Waduh tragedi apa nih maksudnya? Kok jadi serem ya dengernya. Gini maksudnya.

Secara kultur, peristiwa mengenaskan yang pernah terjadi di sebuah rumah akan berdampak terhadap nilai penjualan rumah yang bersangkutan.

Sebut saja, rumah ini dulunya adalah bekas pembunuhan. Hayo, kira-kira kamu mau beli gak tuh? Atau rumah ini adalah rumah bekas koruptor yang dibeli dari uang negara atau mungkin rumahnya dibangun di atas kuburan.

Gak sedikit masyarakat yang tentunya berpikir bahwa hal-hal di atas bisa membawa malapetaka di kemudian hari. Dan pertanyaannya adalah, apakah si penjual mau blak-blakan mengatakan hal ini ke pembeli?

5. Berhantu

Sebagai pembeli kamu juga mesti tahu rumah yang bakal dihuni gak berhantu, (Ilustrasi/Shutterstock).

Aduh makin serem aja nih pembahasannya. Tapi, gak dipungkiri bahwa hal-hal mistis memang dipercayai banyak orang Indonesia.

Gak sedikit juga kan yang sering nanya ke penjual rumah, “di rumahnya ada penampakan atau enggak,” dan sebagainya. Dan balik lagi, apakah si penjual bersedia mengatakan hal ini ke pembeli?

Apa jadinya kalau tiba-tiba rumah yang kamu beli ternyata adalah mirip rumah Raditya Dika? Mewah sih mewah, tapi horrornya gak ketulungan.

Bukan lantas kamu harus bawa paranormal atau pengusir hantu ketika mendatangi rumah ini ya. Cukup tanyakan saja alasan kenapa si penjual mau jual rumah. Berani gak tuh dia bilang kalau dia terpaksa pindah karena rumahnya anker?

Itulah lima hal yang mungkin ditutupi oleh penjual rumah bekas pada pembeli. So, hati-hati ya seandainya mau beli rumah.Intinya tanyakan saja secara kritis soal rumah yang kamu ingin beli. Dan jangan mudah terbuai atau percaya gitu saja dengan penjual. (Editor: Mahardian Prawira).

Posting Komentar untuk "5 Hal yang Bisa Ditutup-tutupi Penjual Rumah Bekas ke Calon Pembeli"