Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perjuangan Disabilitas Melawan Diskriminasi Maskapai

Depok – Diskriminasi kembali dialami oleh penyandang disabilitas. Keharusan menandatangani surat keterangan sakit serta pernyataan bahwa pihak maskapai tidak akan bertanggung jawab kalau terjadi sesuatu pada penumpang disabilitas, masih saja diberlakukan oleh maskapai-maskapai domestik. Terakhir, Cucu Saidah-seorang pengguna bangku roda-mengalami tindakan serupa. Tak hanya menandatangani surat keterangan sakit, Cucu pun mengalami kerugian alasannya yaitu bangku rodanya mengalami kerusakan sehabis mengikuti penerbangan dengan Garuda Indonesia. Perlakuan terhadap Cucu Saidah ini, dinilai mencerminkan bahwa Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional, PT Gapura Angkasa sebagai penyedia layanan bandar udara, PT Angkasa Pura sebagai pengelola bandar udara dan Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebagai perumus dan pelaksana kebijakan tidak mempunyai mekanisme yang sesuai dengan standarisasi internasional bagi penyandang disabilitas.


Kejadian ini memancing Cucu melaksanakan tindakan tegas. Dengan didukung oleh YLBHI dan rekan rekan penyandang disabilitas, perempuan yang sekarang menjabat sebagai Disability Right Coordinator di Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ) itu membuat petisi di www.change.org supaya Garuda menghentikan peraturan diskriminatif tersebut. Petisi ini telah mendapat tak kurang dari 300 dukungan. Kemudian, YLBHI juga memfasilitasi untuk mengadakan konferensi pers dan melemparkan gugatan kepada Garuda Indonesia. Lantas, dengan cepat Garuda pun menunjukkan jawaban positif. Sejumlah media memaparkan bahwa Faik Fahmi selaku Direktur Pelayanan GIA meminta maaf dan berjanji akan melaksanakan perbaikan pada layanan mereka serta menambah kemudahan supaya lebih aksesibel bagi penyandang disabilitas.


Diskriminasi pada layanan penerbangan memang bukan hal gres bagi penyandang disabilitas. Pada lima tahun terakhir, tercatat ada tujuh masalah diskriminasi yang terangkat ke publik. Ini belum termasuk kasus-kasus lain yang tidak terpublikasi. Pendekatan personal telah sering kali dilakukan oleh aktivis-aktivis disabilitas demi mendorong terciptanya kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas, dalam hal ini berkaitan dengan layanan penerbangan. Namun sejauh ini upaya tersebut tak menunjukkan hasil yang diharapkan.


Kali ini Cucu Saidah melaksanakan tindakan yang terbilang berani. Agaknya ia mulai jengah dengan layanan maskapai domestik yang masih saja menganggap disabilitas sama dengan orang sakit. Jika biasanya tak pernah ada jawaban berarti, kali ini Cucu berhasil membuat pihak-pihak terkait layanan penerbangan “menoleh” pada disabilitas. Tak hanya itu, Kepala Biro Humas Kemensos, Benny Setia Nugraha pun turut angkat bicara. Ia memaparkan, bila ada insiden semacam ini berarti instansi tersebut telah mengabaikan hak-hak penyandang disabilitas yang telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 19 Tahun 2011 perihal Pengesahan Kovensi Hak-hak Penyandang Disabilitas.


Meski tengah mendapat derma dan jawaban positif , Cucu tak segera berpuas diri. Melalui jejaring sosial, ia tetap mengingatkan rekan-rekannya sesama penyandang disabilitas supaya tetap siaga mengawasi proses perbaikan yang dijanjikan oleh pihak Garuda. Tentu sebongkah impian telah tergenggam untuk terciptanya kesataraan hak penyandang disabilitas. Sosialisasi hak-hak penyandang disabilitas, khususnya perihal aksesibilitas bertransportasi harus lebih ditingkatkan supaya pengetahuan layanan inklusif tersebut tidak hanya diketahui oleh jajaran direksi, tapi sampai ke seluruh petugas lapangan. Dengan demikian, penyandang disabilitas sanggup bepergian dengan pesawat terbang secara sanggup bangkit diatas kaki sendiri dan merasa nyaman sepanjang perjalanan mereka.


Perjalanan masih panjang. Perjuangan membuat Indonesia yang inklusif memang tak sanggup hanya di lisan saja. Tindakan aktual dan berani menyerupai yang dilakukan oleh Cucu Saidah patut mendapat acungan jempol serta menjadi panutan. Semoga apa yang telah dilakukan Cucu kali ini sanggup membantu terhapusnya diskriminasi di tanah air, tak hanya dalam pelayanan penerbangan, tetapi juga dalam segala lini kehidupan bermasyarakat. (RR)


Editor: Muhammad Yesa Aravena



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Perjuangan Disabilitas Melawan Diskriminasi Maskapai"