Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Disabilitas Jangan Lengah

Jakarta, Kartunet.com – Perlakuan berlebihan yang diterima oleh Cucu Saidah saat bepergian kembali memakai Garuda Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta pada 14 Maret 2013 sebaiknya tidak menciptakan para penyandang disabilitas lengah. Himbauan tersebut disampaikan oleh Alvon Kurnia Palma dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) lewat surat elektronik, menanggapi pelayanan “lebay” Garuda Indonesia pada Cucu pasca perlakuan diskriminatif yang diterimanya.


“Saya mohon kawan2 semua tidak lengah meski sudah diberikan “pelayanan lebih” oleh Garuda dan melaksanakan tabulasi pendokumentasian pelayanan oleh maskapai penerbangan, tidak terkecuali Garuda,” terang Alvon.


Menurut laki-laki asal Sumatra Barat yang menjadi ketua tubuh pekerja YLBHI semenjak tahun kemudian ini, dokumentasi sanggup menjadi materi perbandingan layanan Garuda Indonesia ke depan dalam jangka waktu tertentu. Aksi ini dimaksudkan biar pelayanan baik tidak hanya berlaku untuk Cucu Saidah, akan tetapi diterapkan kepada seluruh penyandang disabilitas pengguna layanan maskapai.


Sebelumnya, Cucu Saidah (38), pengguna dingklik roda, mendapat perlakuan diskriminatif saat memakai layanan Garuda Indonesia dari Yogyakarta menuju Jakarta (9-Maret-2013). Bersama YLBHI, ia mengajukan gugatan kepada PT Garuda Indonesia, Gapura Angkasa, Angkasa Pura, dan Kementerian Perhubungan pada 13 Maret silam. Sehari berselang, pihak Garuda memberi balasan faktual dan bersedia mengadakan pertemuan dengan Cucu Saidah dan kelompok penyandang disabilitas lainnya di kantor YLBHI.


Alvon pun turut menanggapi mengenai masih adanya seorang penyandang disabilitas yang diminta tanda tangan surat keterangan sakit saat memakai Garuda dari Jakarta ke Solo. Hal itu menjadi ironis sebab perlakuan diskriminatif yang menimpa Sunarman terjadi pada hari yang sama saat Cucu Saidah diberi pelayanan berlebihan oleh pihak Garuda dan bandara. “Apabila benar apa yang terjadi dengan Mas Maman, artinya ini hanya sekedar pencitraan semata,” tukas Alvon.


Terakhir, Alvon kembali menegaskan janji YLBHI untuk mengadvokasi perlakuan diskriminatif pada disabilitas tersebut. Ia mengingatkan kepada para penyandang disabilitas yang mengalami perlakuan serupa untuk sanggup berkoordinasi dengan YLBHI biar sanggup ditindaklanjuti.


Perjuangan mengikis perlakuan diskriminatif pada penyandang disabilitas memang masih panjang. Diperlukan kerja keras dan kewaspadaan dari banyak sekali pihak. Pertemuan yang terjadi tanggal 14 Maret kemudian bukan sebuah akhir, melainkan momentum biar semuanya sigap mengawal sehingga tak terjadi lagi diskriminasi pada disabilitas. (DPM)


Editor: Muhammad Yesa Aravena



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Disabilitas Jangan Lengah"