Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terapi Untuk Anak Hiperaktif

Jakarta, Kartunet.com — Istilah hiperaktif intinya diambil dari istilah ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders). Definisi ADHD yaitu suatu peningkatan acara motorik sampai pada tingkatan tertentu, sehingga mengakibatkan gangguan perilaku. Beberapa ciri hiperaktif dari segi acara antara lain adalah:


a. Sering merasa gelisah, tampak pada gerakan menggeliat tangan dan kaki ketika sedang duduk.


b. Sering meninggalkan kawasan duduk dalam kelas atau situasi lain yang mengharuskan tetap duduk.


c. Sering berlari dari sesuatu atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak seharusnya  (pada  cendekia balig cukup akal atau remaja biasanya terbatas dalam keadaan perasaan tertentu). 


d. Sering kesulitan bermain atau sulit mengisi waktu luangnya dengan tenang.


e. Sering berperilaku menyerupai sedang mengendarai motor.


f. Sering berbicara berlebihan.


Berdasarkan beberapa ciri hiperaktif diatas, maka terdapat banyak terapi atau cara  penanganan yang antara lain adalah:



  1. Terapi medikasi atau farmakologi,  yaitu penanganan dengan memakai obat-obatan. Terapi ini hendaknya hanya sebagai penunjang untuk mengontrol kemungkinan timbulnya impuls-impuls hiperaktif yang tidak terkendali.

  2. Terapi nutrisi dan diet, di antaranya dengan menjaga keseimbangan diet karbohidrat, penanganan gangguan  pencernaan (Intestinal Permeability atau “Leaky Gut Syndrome“), penanganan  alergi makanan atau reaksi simpang makanan lainnya. Feingold Diet sanggup digunakan sebagai terapi alternatif yang dilaporkan cukup efektif.

  3. Terapi sensory integration. Sensory integration yaitu pengorganisasian info melalui beberapa jenis rangsangan sensorik, di antaranya sentuhan, gerakan, kesadaran badan dan  gravitasi, penglihatan, pendengaran, pengecapan, dan penciuman yang sangat mempunyai kegunaan untuk menghasilkan respon yang bermakna.

  4. Terapi bermain, yang sangat penting untuk membuatkan keterampilan, kemampuan gerak, minat dan terbiasa dalam suasana kompetitif dan kooperatif ketika melaksanakan kegiatan kelompok.


Perlu diingat bahwa untuk menangani anak hiperaktif di sekolah maupun di rumah tidak bisa disamakan dengan melaksanakan remedial terhadap kesulitan berguru secara umum menyerupai di sekolah. Sebelum menerapkan pembelajaran terhadap anak hiperaktif, perlu terlebih dahulu dilakukan terapi sesuai dengan permasalahan anak. Tentunya, harus ada tugas aktif orangtua dalam proses perkembangan anak. (Danu)



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Terapi Untuk Anak Hiperaktif"