Menuangkan Ilham Dalam Tulisan

Kita semua punya ide. Ide ialah gagasan dasar untuk sesuatu, dalam hal ini tulisan. Lalu bagaimana pandangan gres sanggup dituangkan?

Untuk sebagian orang pandangan gres layaknya bintang jatuh, sesekali gemilang, sesekali kering. Tapi percayalah pandangan gres sanggup dicari dan tak harus ditunggu. Lalu darimana tiba ide?

Ide berasal dari sensasi sensoris yang terjadi pada panca indera kita yang lima itu, penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan rasa. Sintesa dari sensasi sensoris tersebutlah yang melahirkan ide.

Bagi orang yang menganggap pandangan gres selayaknya bintang jatuh, jadikanlah setiap datangnya pandangan gres ialah momen berharga, cata, atau bila sanggup eksklusif jadikan tulisan, jadi ketika pandangan gres kering masih ada stok. Lebih gampang bagi orang yang justru mengejar ide, tapi bagaimana mengejar ide? Kejar pada daerah dimana sanggup menemukannya tentu saja, dengan banyak membaca, banyak mendengar, pandangan gres hadir dimana saja, kapan saja, dan sanggup saja berasal dari siapa saja. Siagalah!

Cara menuangkanya dalam goresan pena sanggup dipelajari dari mana saja, biasanya seseorang cenderung mengikuti gaya penulisan yang menyerupai dengan buku-buku yang sering ia baca. Bagi pemula menuangkan pandangan gres sanggup dimulai dengan menulis buku harian, sekilas kita menyerupai membukukan hal remeh tapi coba lihat dunia banyak

buku harian yang justru sanggup merubah dunia, menyerupai buku harian anne frank.

Cara yang lain, ya itu tadi, selalu catat, jadikan momen berharga. Suatu dikala ide-ide acak tersebut sanggup saja bermanfaat, ide- pandangan gres yang menggabungkan diri dan melahirkan sintesa baru.

Kadang ketika pandangan gres tiba justru tidak sedang ingin menulis, paksakan saja! Seorang penyair pernah berkata pandangan gres itu justru tiba ketika kau mencoretkan penamu diatas kertas.

penulis : Putri Istiqomah

Sumber gamepelajar.xyz

Berbagi :