Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Harry Potter, Ilham Menulisku

Siapa yang tak kenal dengan karya JK. Rowling yang satu ini. Ya! Harry Potter. Novel bestseller yang buming dikalangan anak-anak maupun remaja selama beberapa Tahun belakangan. Patut diacungi jempol memang, karya fiksi yang meskipun tak masuk logika namun bisa memikat semua kalangan. Konon Jk. Rowling menerima pandangan gres menulis Harry Potter dari kisah perjalanannya naik kereta dan melihat sekumpulan sapi gembala, ketika kereta mogok.


Kali ini saya ingin mendiskusikan salahsatu buku Harry Potter dengan kisah inspiratif di dalamnya yang meskipun dibawakan dengan gaya fiksi fantasi. Well, sebelum menentukan bab mana yang menginspirasi kartuneters dari buku Harry potter yang berjudul:

“Harry Potter dan watu bertuah.”

Mari kita simak dulu synopsis berikut ini!


Voldemort penyihir paling jahat, membunuh orang bau tanah Harry tetapi secara misterius menghilang sesudah mencoba membunuh Harry. Saat dunia sihir merayakan kejatuhan Voldemort, Albus Dumbledore Minerva mcgonagall dan Rubeus Hagrid menempatkan anak yatim piatu berumur satu tahun ini dalam perawatan bibi dan paman Muggle (bukan penyihir) Vernon dan Petunia Dursley.


Selama sepuluh tahun mereka dan anak pria mereka Dudley memperlakukan Harry dengan keras. Sederhananya sebelum ulang tahun kesebelas Harry, sebuah surat tiba. Dialamatkan kepada Harry tetapi dihancurkan oleh pamannya sebelum Harry bisa membacanya. Akibatnya, setumpukan surat menghujan kedalam rumah pada celah yang terbuka. Meskipun kecil, dan untuk melarikan diri, Vernon Dursley membawa keluarganya ke pulau terpencil. Saat mereka sedang tenang, Hagrid menghancurkan pintu untuk menceritakan kepada Harry apa yang telah disembunyikan keluarga Dursley darinya:

Harry yaitu seorang penyihir dan telah diterima di Sekolah Hogwarts untuk tahun mendatang.


Hagrid mengantar Harry ke Diagon Alley, daerah berbelanja yang tersembunyi secara magis di London, dimana Harry resah untuk mengetahui bagaimana ia populer di antara para penyihir sebagai “anak pria yang hidup”. Dia juga menemukan bahwa di dunia sihir ia cukup kaya, alasannya yaitu warisan dari orang tuanya yang ditinggalkan di Gringotts Bank. Dipandu Hagrid, ia membeli buku-buku dan peralatan yang dibutuhkannya untuk Hogwarts dan menemukan bahwa tongkatnya kembar dengan milik Voldemort.


Sebulan kemudian, Harry meninggalkan rumah Dursley untuk mengejar Hogwarts Express dari Stasiun Kereta Api King Cross. Disana ia ditemani oleh keluarga Weasley, yang memperlihatkan padanya bagaimana caranya untuk melewati tembok mistik ke peron 9 ¾, dimana kereta api menunggu. Saat di kereta api Harry berteman dengan, Ron Weasley yang menceritakan padanya bahwa seseorang mencoba untuk merampok lemari besi di Gringotts. Murid gres lain, Draco Malfoy, didampingi oleh asistennya yang gemuk Crabbe dan Goyle, memperlihatkan diri untuk menasihati Harry, tetapi Harry tidak suka dengan keangkuhan dan prasangka Draco.


Sebelum waktu makan malam pertama di aula besar sekolah, siswa gres dibagikan ke asrama-asrama oleh Topi Seleksi ajaib. Topi menempatkan kebanyakan murid dengan segera – terutama ketika mengirim Draco, Crabbe dan Goyle ke Slytherin – tetapi berdiskusi telepati dengan Harry perihal ambisinya akan menciptakan Slytherin sebagai pilihan terbaik baginya. Ketika Harry membisu tetapi sangat keberatan, Topi mengirimkannya untuk bergabung dengan para Weasley di Gryffindor. Saat Harry sedang bersantai sesudah makan malam, Severus Snape membelalak padanya dan ia mencicipi tikaman rasa sakit bekas luka yang Voldemort tinggalkan di dahinya.


Setelah pelajaran ramuan pertamanya yang menyedihkan dengan Snape, Harry dan Ron mengunjungi Hagrid, yang tinggal di gubuk di tepi Hutan Terlarang. Disana mereka mendengar kalau perampokan yang dicoba di Gringotts terjadi pada dikala Harry mengambil sejumlah uang, dan Harry mengingatkan Hagrid yang meninggalkan bank dengan sebuah bungkus kecil.

Selama pelajaran terbang pertama murid baru, Neville Longbottom mematahkan pergelangan tangannya dan Draco mengambil kesempatan untuk melemparkan Remembrall ke udara yang tinggi. Harry mengejar di atas sapunya, menangkap Remembrall diatas tanah. Professor McGonagall berlari keluar dan mengangkatnya sebagai Seeker gres Griffyndor.


Draco memperdaya Ron dan Harry ke kunjungan tengah malam, Neville dan Hermione Grenjer yang suka menyuruh-nyuruh, keduanya juga di Gryffindor, menemani pasangan itu untuk menjauhkan mereka dari masalah. Celakanya mereka semua masuk ke koridor terlarang dan menemukan ruangan berisi anjing kepala tiga yang sangat besar. Kelompok itu kabur dengan cepat, dan hanya Hermione yang memperhatikan bahwa anjing itu berdiri di atas pintu perangkap. Harry menyimpulkan bahwa monster itu menjaga bungkusan yang diselamatkan Hagrid dari Gringotts.


Setelah Ron mengkritik Hermione yang suka pamer dalam pelajaran mantera, ia bersembunyi menangis di toilet perempuan. Professor Quirrell melaporkan bahwa ada troll telah masuk ke sel bawah tanah. Saat semua orang pergi ke kamar tidur mereka, Harry dan Ron berdesakan untuk memperingatkan Hermione. Troll menyudutkan Hermione di toilet, tetapi dikala Harry menikamnya dengan tongkatnya, Ron memukul troll dengan pentungannya sendiri, memakai mantera melayang yang ditunjukkan Hermione dalam pelajaran mantera. Ketika sekelompok professor tiba, Hermione mengambil kesalahan untuk bertempur dan menjadi sahabat bersahabat Harry dan Ron.


Malam sebelum pertandingan Quidditch pertama Harry, ia melihat Snape mendapatkan perhatian medis dari Filch alasannya yaitu gigitan anjing berkepala tiga. Pada waktu main, sapu Harry lepas kontrol, membahayakan hidupnya, dan Hermione memperingatkan bahwa Snape menatap Harry dan berkomat-kamit. Dia berlari ke daerah Professor, menyenggol Professor Quirrell dalam ketergopohannya, dan aben jubah Snape. Harry menerima kembali kontrol sapunya dan menangkap Golden Snitch, memenangkan permainan untuk Gryffindor. Hagrid menolak untuk percaya bahwa Snape bertanggung jawab atas ancaman Harry, tetapi keceplosan bahwa ia membeli anjing berkepala tiga, dan bahwa monster itu menjaga belakang layar kepunyaan Professor Dumbledore dan seseorang berjulukan Nicolas Flamel.


Harry dan para Weasley tinggal di Hogwarts untuk natal, dan salah satu hadiah Harry, dari pemberi tanpa nama, yaitu jubah gaib. Harry memakai jubah itu untuk mencari di perpustakaan seksi terlarang untuk informasi perihal Flamel yang misterius, telah menghindar dari Snape dan Filch sesudah sebuah buku yang mempesona menjerit ibarat alarm, dan menyelip masuk ke ruangan berisi Cermin Tarsah, yang memperlihatkan orang tuanya dan beberapa leluhur mereka. Harry menjadi kecanduan penglihatan Cermin dan ditolong oleh Professor Dumbledore, yang menjelaskan bahwa Cermin itu memperlihatkan keputus-asaan orang yang melihat untuk waktu yang lama.


Ketika murid-murid kembali dari istirahatnya, Draco mengolok-olok Neville, dan Harry menghibur Neville dengan manis. Dan menemukan identitas Flamel dari kartu coklat kodok sebagai jago kimia. Hermione segera menemukan bahwa ia pria berumur 665 tahun yang hanya mempunyai Batu Bertuah, yang bisa mengatakan kehidupan. Beberapa hari lalu Harry memperhatikan Snape mengendap-endap kea rah pinggiran Hutan Terlarang. Dia setengah mendengar percakapan perihal Batu Bertuah, Snape Tanya kepada Professor Quirrell bila ia menemukan cara melewati anjing berkepala tiga dan mengancam Quirrell untuk menentukkan dipihak mana ia berada. Harry menyimpulkan bahwa Snape mencoba untuk mencuri Batu dan Quirrell telah menyiapkan aneka macam pertahanan untuk itu.


Harry, Ron dan Hermione mengetahui bahwa Hagrid memelihara seekor bayi naga, yang melawan aturan sihir, dan berencana menyelundupkannya keluar negara sekitar tengah malam. Draco datang, berharap menciptakan mereka gelisah lalu menerima masalah, dan Neville tiba untuk memperingatkan mereka dari kejahatan Draco. Meskipun Ron digigit naga dan dikirim ke UKS, Harry dan Hermione bersemangat menyelamatkan naga kabur. Bagaimanapun, mereka tertangkap, dan Harry kehilangan jubah gaib. Sebagian dari eksekusi mereka, Harry, Hermione, Draco dan Neville dipaksa untuk menolong Hagrid untuk menyelamatkan seekor unicorn yang terluka parah di Hutan Terlarang. Mereka terbagi menjadi dua pihak, Harry dan Draco menemukan unicorn yang telah mati, dikelilingi oleh darahnya. Sesosok berkerudung merayap ke bangkai dan meminum darahnya, sementara itu Draco menjerit dan melarikan diri. Sosok berkerudung itu bergerak kearah Harry, yang menciptakan bekas lukanya terasa terbakar. Ketika Harry sadar kembali, sosok berkerudung itu telah hilang dan seekor centaurus, Firenze, memperlihatkan diri untuk memberinya tunggangan untuk kembali ke sekolah. Centaurus itu menceritakan kepada Harry bahwa yang meminum darah seekor unicorn akan menyelamatkan hidup orang yang sekarat, tetapi meninggalkan mereka hanya tinggal sejengkal hidup. Firenze mengira Voldemort meminum darah unicorn untuk memperoleh kekuatan yang cukup untuk menciptakan hidup abadi dari Batu Bertuah, dan memperoleh kesehatan penuh dengan meminumnya. Sekembalinya dia, Harry mengetahui bahwa seseorang telah menyelipkan Jubah Gaib di bawah kain seprainya.


Beberapa ahad kemudian, dikala bersantai sesudah ujian berakhir, harry tiba-tiba menyadari bagaimana sesuatu yang illegal ibarat sebuah telur naga menjadi milik Hagrid. Pengawas hewan liar itu bilang bahwa ia mendapatkan telur dari seseorang berkerudung yang tak dikenal yang membelikannya beberapa minuman dan menanyakannya bagaimana untuk melewati anjing berkepala tiga, yang diterima Hagrid dengan gampang – musik membuatnya tertidur. Menyadari bahwa salah satu pengamanan Batu Bertuah tidak terjamin, Harry pergi untuk memberitahu Professor Dumbledore, ternyata kepala sekolah telah pergi menghadiri sebuah pertemuan penting. Harry menyimpulkan bahwa Snape menggandakan pesan yang memanggil Dumbledore untuk pergi dan Snape akan mencoba untuk mencuri Batu Bertuah.


Malam itu.

Ditutupi Jubah Gaib, Harry dan kedua temannya pergi ke ruangan anjing kepala tiga, dimana Harry mengirim monster itu untuk tidur dengan memainkan seruling. Setelah mengangkat pintu perangkap, mereka menghadapi aneka macam rintangan, tiap-tiap rintangan memerlukan kemampuan khusus yang dimiliki oleh masing-masing dari mereka, dan salah satunya mengharuskan Ron untuk mengorbankan dirinya. Di ruangan terakhir, kini sendirian, yang ditemukannya bukan Snape, tetapi Quirrell. Quirrell mengakui bahwa ia membiarkan troll mencoba untuk membunuh Hermione di toilet, dan bahwa ia mencoba untuk membunuh Harry pada dikala pertandingan Quidditch pertama tetapi disenggol oleh Hermione. Snape mencoba untuk melindungi Harry dan meragukan Quirrell. Quirrell melayani Voldemort, dan sesudah gagal untuk mencuri Batu Bertuah dari Gringotts, mengijinkan tuannya untuk merasukinya dan memerintahkan untuk memperbaiki kesempatan yang memuaskan. Bagaimanapun ada objek lain dalam ruangan tersebut yaitu Cermin Tarsah, dan Quirrell sanggup melihat ketidakadaan gejala dari Batu Bertuah. Pada anjuran Voldemort, Quirrell memaksa Harry untuk berdiri di depan Cermin. Harry merasa Batu itu jatuh kedalam kantongnya dan mencoba untuk berdalih. Quirrell melepas surbannya, menampakkan wajah Voldemort dibelakang kepalanya. Voldemort/Quirrell mencoba untuk merebut Batu itu dari Harry, tetapi begitu menyentuh Harry menjadikan kulit Quirrell terbakar. Akhirnya usaha Harry berakhir.


Dia terbangun di rumah sakit sekolah, dimana Profesor Dumbledore menceritakan padanya bahwa ia bisa selamat alasannya yaitu pengorbanan ibunya untuk melindunginya, dan Voldemort tidak sanggup mengerti kekuatan ibarat cinta. Voldemort meninggalkan Quirrell yang mati, dan kemungkinan besar untuk kembali dengan segala cara. Dumbledore telah meramalkan bahwa Cermin Tarsah tidak memperlihatkan pada Voldemort/Quirrell ingin menggunakannya, mereka ingin memakai watu bertuah untuk menyelamatkan hidup Voldemort, Harry sanggup melihat Batu Bertuah alasannya yaitu ia ingin menemukannya bukan menggunakannya. Batu itu kini telah dimusnahkan.


Harry kembali ke keluarga Dursley pada liburan isu terkini panas, tetapi tidak bercerita pada mereka kalau penyihir di anak-anak dihentikan memakai sihir diluar Hogwarts.


Nah, dari synopsis dan mungkin kartuneters pernah membaca buku Harry Potter seri pertama. Bagian manakah yang menarik dan menginspirasi hidup kartuneters?

Yuk sharing disini!

penulis: Senna Rusli



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Harry Potter, Ilham Menulisku"