Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Garuda Perbaiki Layanan Disabilitas Di Yogyakarta

Jakarta, Kartunet.com – Komitmen PT Garuda Indonesia (Persero) untuk memperbaiki layanan untuk penyandang disabilitas nampaknya telah ada kemajuan. Pengalaman tersebut dirasakan oleh Sunarman, pengguna dingklik roda, dikala memakai pesawat GA254 dari bandara Adi Sucipto, Yogyakarta ke Ngurah Rai, Denpasar pukul 20:30 WIB (21-Maret-2013). Oleh petugas yang melayani Sunarman, ia tidak lagi diminta untuk menandatangani surat pernyataan sakit.


Ketika di Bandara Adi Sucipto, Sunarman meminta dingklik roda kepada petugas di bandara. Oleh petugas counter ia ditanya apakah sedang sakit. Sunarman tegas menjawab bahwa ia tidak sedang sakit akan tetapi memerlukan pertolongan dingklik roda. Latra, teman seperjalanan Sunarman, menambahkan isu bahwa kondisi kaki Sunarman disebabkan oleh polio.


“Petugas counter memandangi saya sejenak kemudian memanggil ajun untuk mengambil dingklik roda. Tak usang ajun (perempuan) itu tiba membawa dingklik roda dan surat pernyataan sakit,” tulis Sunarman dalam surat elektroniknya.


Ia melanjutkan bahwa sehabis duduk di atas dingklik rodanya, ajun petugas memintanya untuk menandatangani surat keterangan sakit.  Ketika ia gres hendak menjawab, petugas counter mencegah dan menyampaikan bahwa ia tak perlu tanda tangan lantaran bukan orang sakit. “Tidak perlu tanda tangan itu, bapak ini tidak sakit,” kata petugas counter menyerupai dikutip oleh Sunarman.


Setelah itu ia pun sukses memakai jasa maskapai Garuda indonesia sampai bandara Ngurah Rai tanpa harus menandatangani surat pernyataan sakit. Bahkan dikala naik dan turun dari pesawat, ia sanggup minta pertolongan kepada petugas yang dengan sigap mengangkat dingklik roda Sunarman.


Dari perbincangan dengan petugas tersebut, diketahui bahwa ia belum pernah menerima training cara yang benar untuk membantu pengguna dingklik roda. Apa yang ia lakukan berdasar pengalaman dari beberapa kali membantu pengguna dingklik roda yang memberinya saran perihal cara-cara yang nyaman.


“Kebijakan juga sebaiknya diikuti dengan capacity building bagi staff yang menjalankan kebijakan tersebut, dalam hal ini bagaimana perilaku dan keterampilan yang baik dan benar melayani penyandang disabilitas, sehingga Garuda mempunyai standar yang jelas,” seruan Sunarman dalam surat elektronik yang berbeda.


Perubahan positif pada layanan petugas Garuda di bandara Adi Sucipto ini perlu menerima apresiasi. Paling tidak, sudah ada satu petugas yang paham bahwa penyandang disabilitas berbeda dengan orang sakit. Semoga hal tersebut terjadi juga pada petugas-petugas Garuda Indonesia di daerah lain, dan juga maskapai-maskapai domestik lainnya.


Namun, upaya peniadaan diskriminasi pada penyandang disabilitas di maskapai domestik belum selesai. Tren positif ini barulah sebuah awal dan perlu dikawal sampai selesai. Masih dinanti adanya keputusan tertulis dan pernyataan ke media oleh pimpinan tertinggi Garuda Indonesia, Emirsyah Satar. Barulah akan ada perubahan mendasar yang memperkuat posisi penyandang disabilitas apabila keputusan resmi itu telah dibuat. (DPM)


Editor: Muhammad Yesa Aravena



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Garuda Perbaiki Layanan Disabilitas Di Yogyakarta"