Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Gangguan Identitas Gender Semenjak Dini

Gangguan identitas gender ialah lebih sederhana dijabarkan dalam Diagnostic and statistical manual of mental disorders (DSM IV) dibandingkan edisi ketiga yang direvisi (DSM II-R) yang menuliskan empat diagnosis gangguan gender yaitu gangguan gender pada masa anak-anak, transeksual, gangguan identitas jenis kelamin pada masa remaja dan dewasa, dan gangguan yang tidak ditentukan (Kaplan, 2002).


Nevid (2002) mengemukakan bahwa gangguan identitas gender sanggup berawal dari masa kanak-kanak dengan disertai distress terus menerus dan intensif, bersikap menyerupai lawan jenis dan bergaul dengan lawan jenis, serta menolak sifat anatomi mereka dengan adanya anak perempuan yang memaksa buang air kecil sambil bangkit atau anak laki-laki yang menolak testis mereka.


b.Pengertian


Gangguan identitas gender ialah bagaimana seseorang merasa bahwa ia ialah seorang laki-laki atau wanita, dimana terjadi konflik antara anatomi gender seseorang dengan identitas gendernya (Nevid, 2002). Identitas jenis kelamin ialah keadaan psikologis yang mencerminkan perasaan dalam diri seseorang sebagai laki-laki atau perempuan (Kaplan, 2002). Fausiah (2003) berkata, identitas gender ialah keadaan psikologis yang merefleksikan perasaan daam diri seseorang yang berkaitan dengan keberadaan diri sebagai laki-laki dan perempuan.


c.Awal mula gangguan identitas gender


Gangguan identitas gender bermula dari stress berat dari orang bau tanah yang berlawan jenis, pergaulan individu, efek media massa. Kaplan (2002), gangguan identitas gender ditandai oleh perasaan kegelisahan yang dimiliki seseorang terhadap jenis kelamin dan tugas jenisnya. Gangguan ini biasanya muncul semenjak masa kanak-kana sat usia dua sampai empat tahun (Green dan Blanchard dalam Fausiah, 2003).


d.Ciri-ciri klinis dari gangguan identitas gender (Nevid, 2002) :


1.identifikasi yang berpengaruh dan persisten terhadap gender lainnya : adanya mulut yang berulang dari hasrat untuk menjadi anggota dari gender lain, preferensi untuk memakai pakaian gender lain, adanya fantasi yang terus menerus mengenai menjadi lawan jenis, bermain dengan lawan jenis,


2.perasaan tidak nyaman yang berpengaruh dan terus menerus, biasa muncul pada belum dewasa dimana anak laki-laki mengutarakan bahwa alat genitalnya menjijikkan, menolak permainan laki-laki, sedangkan pada perempuan adanya impian untuk tidak menumbuhkan buah dada, memaksa buang air kecil sambil berdiri.


e.Daftar Pustaka :


Fausiah, Fitri. (2003). Bahan latih mata kuliah psikologi aneh (klinis dewasa). Depok : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.


Kaplan, Harold I., Sadock, Benjamin J, Grebb, Jack A. (2002). Sinopsis psikiatri ilmu pengetahuan psiatri klinis. Jakarta : Binarupa Aksara.


Nevid, Jeffrey S., Rathus, Spencer A., Greene, Beverly. (2002). Psikologi aneh jilid dua edisi kelima. Jakarta : Erlangga.


f. Diedit dan diambil dari : http://tyaset4.blog.com/2010/02/gangguan-identitas-gender/



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Memahami Gangguan Identitas Gender Semenjak Dini"