Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hasil Riset Mengejutkan Perusahaan Asuransi Soal Gaya Hidup Sehat Orang Indonesia

Riset AIA bertajuk AIA Healthy Living Index 2018 menyatakan bahwa tingkat kepuasan masyarakat di Asia Pasifik pada kesehatan mereka menurun dari 80 persen di tahun 2016 jadi 81 persen di tahun 2018 ini. Tapi yang menarik adalah tingkat kepuasan masyarakat Indonesia malah meningkat.

Riset tersebut mendapatkan informasi bahwa 96 persen masyarakat Indonesia puas dengan kesehatannya. Angka tersebut meningkat 3 persen dibandingkan dengan tahun 2016 silam.

“Tahun ini tingkat kepuasan masyarakat Indonesia terhadap kesehatan mereka menduduki peringkat ke-11 dari 16 negara di Asia Pasifik, dari sebelumnya di peringkat ke-14 tahun 2016 dan peringkat 15 tahun 2013,” papar riset AIA.

Sayangnya, tingkat kepuasan tersebut ternyata kurang tercermin sesuai dengan gaya hidup yang dijalankan. Yuk, lihat gimana orang Indonesia menjalankan gaya hidup sehat.

Riset AIA Soal Gaya Hidup Sehat Masyarakat Indonesia

AIA Healthy Living Index 2018 yang digelar di Elite Club Jakarta (6/12). (MoneySmart/Helda Sihombing)
AIA Healthy Living Index 2018 yang digelar di Elite Club Jakarta (6/12). (MoneySmart/Helda Sihombing)

Tingkat kepuasan orang Indonesia pada kesehatan mereka boleh jadi meningkat. Namun sayangnya, gaya hidup yang tercermin kurang sesuai. Pasalnya, aktivitas hidup sehat yang dilakukan orang Indonesia menurun dari angka 4,0 di tahun 2016 jadi 3,6 di tahun 2018 ini. Angka tersebut merupakan angka terendah di Asia Pasifik.

Salah satunya olahraga. Ternyata cuma 52 persen masyarakat Indonesia yang berolaharga secara rutin. Plus, cuma 5 persennya yang alokasikan biaya buat olahraga. Meski demikian, waktu yang dihabiskan orang Indonesia buat berolahraga ternyata meningkat dari 2 jam saja di tahun 2016 jadi 2,2 jam di tahun 2018.

Masyarakat Indonesia juga mulai membeli makanan sehat. Bahkan, orang Indonesia lebih memilih buat keluarin biaya buat makanan sehat dibandingkan olahraga. Sekitar 50 persen memilih buat keluarin dana buat makanan sehat. Kemudian, 33 persen buat medical check-up, dan 5 persen buat biaya olahraga.

Wah, ternyata gak sampai 50 persen masyarakat Indonesia rutin buat medical check-up ya!

Melihat gaya hidup masyarakat Indonesia ini, ada beberapa hal yang akhirnya diabaikan secara gak langsung. Yap! Penyakit gak menular yang sering kali gak terdeteksi sejak awal. Contoh, penyakit kritis seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.

Meskipun gak medical check-up dan cukup kurang berolahraga, ternyata orang Indonesia banyak yang khawatir terhadap penyakit kritis tersebut. Bukan buat terkena penyakit tersebut tetapi khawatir soal biayanya dan implikasi keuangan serius yang bakal terjadi.

Masyarakat Indonesia khawatir banget sama biaya medis, tertinggi kedua di Asia Pasifik

AIA Healthy Living Index 2018 yang digelar di Elite Club Jakarta (6/12). (MoneySmart/Helda Sihombing)
AIA Healthy Living Index 2018 yang digelar di Elite Club Jakarta (6/12). (MoneySmart/Helda Sihombing)

Yang cukup mengejutkan adalah sebanyak 87 persen masyarakat Indonesia khawatir pada biaya medis buat pengobatan penyakit kritis. Angka tersebut merupakan tertinggi kedua di Asia Pasifik.

Implikasi keuangan yang sangat serius terjadi pada penyakit kritis, seperti: kanker sebanyak 53 persen; penyakit jantung 47 persen; dan penyakit diabetes sebanyak 31 persen.

Sayangnya, buat mengantisipasi dampak keuangan yang serius tersebut, sedikit masyarakat Indonesia gunakan asuransi.

Buat pengobatan penyakit serius tersebut, sebanyak 76 persen masyarakat memilih buat mengharapkan bantuan dari pemerintah. Kemudian, 31 persen masyarakat Indonesia gunakan tabungan sendiri. Lalu, cuma 28 persen masyarakat yang menggunakan perencanaan asuransi.

Tips sehat dari ahlinya agar orang Indonesia lebih sehat

AIA Healthy Living Index 2018 yang digelar di Elite Club Jakarta (6/12). (MoneySmart/Helda Sihombing)
AIA Healthy Living Index 2018 yang digelar di Elite Club Jakarta (6/12). (MoneySmart/Helda Sihombing)

Mengingat biaya kesehatan emang bikin cukup khawatir, ada baiknya buat kita semua jaga kesehatan sejak dini.

Raissa E. Djuanda M. Gizi, Sp.GK, berujar, “Sebagai langkah awal, perbanyak konsumsi sayur dan buah serta membatasi konsumsi makanan kemasan. Asupan total lemak sebaiknya gak melebihi 30 persen dari total asupan energi serta konsumsi sayur dan buah setidaknya 400 gram per hari. Selain itu, masyarakat Indonesia disarankan buat menjaga porsi saat mengonsumsi makanan berkalori tinggi. Dengan diet yang seimbang dan rutin berolahraga dapat membantu mengurangi risiko obesitas, kanker, jantung, diabetes, dan penyakit tidak menular lain.”

Di acara AIA Healthy Living Index 2018 yang digelar di Elite Club Jakarta (6/10), Laila Munaf, instruktur zumba dan owner Sana Studio memberikan saran. Laila Munaf mengatakan, “Olahraga saat ini begitu mudah untuk dilakukan. Berbagai sarana olahraga bermunculan tidak hanya di kota besar. Akses informasi yang luas juga memudahkan masyarakat untuk mencari berbagai informasi seputar olahraga sehingga olahraga di rumah pun dapat jadi efektif.”

Asuransi AIA sendiri berinisiatif buat mendorong masyarkat Indonesia lakukan perubahan positif di bidang kesehatan. Salah satunya adalah program “AIA Sepak Bola untuk Negeri” yang mengajak masyarakat Indonesia buat partisipasi aktif buat berolahraga. Kemudian, ada pula Kompetisi Nasional AIA Championship for Women buat dukung perberdayaan perempuan di bidang olahraga.

Riset AIA Healthy Living Index 2018 sendiri dilakukan dengan cara survei terhadap 11 ribu responden usia 18 tahun ke atas dari 16 negara Asia Pasifik. Termasuk di dalamnya 750 responden asal Indonesia.

Jadi, melihat angka-angka yang udah diberikan di atas, gimana menurut kamu soal gaya hidup sehat dan biaya yang harus kamu keluarkan buat kesehatan? (Editor: Ruben Setiawan)

Posting Komentar untuk "Hasil Riset Mengejutkan Perusahaan Asuransi Soal Gaya Hidup Sehat Orang Indonesia"