Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dongeng Gemericik Bunyi Hati (Part 4)

Setiap hari, Tingit dihidangkan makanan terbaik yang disajikan oleh koki di bilik makanan yang digilir bergantian secara adil oleh Putri Piring. Makanannya enak-enak looh, ada ayam goreng, angsa bakar, nasi Liuh (nasi ketan dengan sambal serta daging yang manis), Teras (campuran ayam dan angsa yang dibumbui khusus), dan lain-lain.

Meskipun begitu, saya irian banget sama Putri Kubu khususnya. Ratu Garpu “Pelayan, tolong biarin Tingit memberesi dan membersihin dipannya sendiri, kalau berantakan, ya biarin aja, kecuali kalau udah berbau telur busuk, gres kalian wangikan”, “Baik yang mulia”, eh sedangkan Putri Kubu, berdiri tidur, melenggang bebas pergi kemana saja dan semua di tinggalinnya serta pelayannya melayaninya dengan bergegas dan apik dalam menyusun kamarnya kembali, padahal Putri Kubu niscaya akan selalu memberantakinya menyerupai kapal yang hancur lantaran terhempas badai, kalau dipikirin, kasihan para pelayan, namun, Tingit lebih butuh untuk dikasihani.

Di Kerajaan Bumi, setiap hari berganti musim, jadi bagi kalian yang ingin berkunjung, siap-siap sakit ya bro, perubahan tidak menentu, hari ini panas, besok bersalju, besoknya bersemi bunga, terus besoknya lagi bersalju, besoknya pohon dan bunga berguguran, yah…kita sih ngikutin dan nikmatin saja bro.

Tingit bahagia sekali menjadi penulis abnormal yang suka mendengarkan curahan hati para penjaga yang kadang gilanya kumat, keluarga yang sedang eror, dan penduduk yang gila, dengan mendegarkan, membalas perkataan, memeberikan wejangan, dan terkadang menulisnya bila di anggap seru untuk disimpan sendiri, ataupun dibagikan kepada orang lain.

Gilanya itu, yaa…..seperti menyeloteh sendiri, berteriak sembarangan, tertawa tiba-tiba bahkan tanpa sebab, mendelikkan mata ke kanan dan kiri, duduk sembarangan, kadang berjalan dengan melepas baju, dan jarang mandi yang baunya udah kayak makanan busuk di dapur Istana.

Tingit menjadi abnormal lantaran keluarga dan para leluhurnya mengutuk anak-anaknya sendiri dikarenakan telah ngomel kepada orang renta yang dibantah seenaknya oleh para leluhur “Semua keturunanmu akan ada yang gila, sampai turunan terakhir kamu! Serta kau anak yang durhaka akan masuk ke neraka, serta akan mendapat perlakuan yang sama menyerupai kau yang akan membuatmu emosi, sehingga mengutuknya menjadi banyak sekali macam benda yang ketika ini belum ada”.

Selain itu, banyak hukum kerajaan yang ribet dan bikin Tingit stres serta gila, menyerupai untuk selalu curiga sama orang lain, tidak boleh untuk keluar negeri dengan alasan Politik yang menjebak dengan banyak sekali macam cara menyerupai menyisipkan ramuan atau dokumen palsu, kemudian di bunuh, menjaga malu keluarga, tidak boleh memperlihatkan informasi, dan diminta membisu lantaran membisu itu emas tanpa memperhatikan sifat, ilmu yang pernah dipelajari, dampaknya, serta pelecehan dengan direndahkan oleh Raja Sendok, Ratu Garpu, dan guru yang mengajarinya untuk menyembah Halla yang berjulukan Pull.



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Dongeng Gemericik Bunyi Hati (Part 4)"