Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dongeng Gemericik Bunyi Hati (Part 1)

Bagai air susu dibalas dengan air tuba, saya yaitu seorang putri yang berjulukan Tingit dengan ciri yakni seorang wanita yang rambutnya panjang, lurus, rapih mirip sapu ijuk dan berwarna hitam mirip tinta dengan bermahkotakan makanan ringan manis Omh yang berlapiskan permata dan mahkota dan di letakkan di kiri kepala yang beratnya ribuan ton dan berbentuk mirip telur burung Puyuh.


Mataku sipit, dan terkadang berkantung mirip kantungnya Kangguru, binatang yang suka meloncat masuk seenaknya ke Istana dan selalu bikin huru hara alasannya bunyinya “Gedebum, gedebum”, suara langkah kaki Kangguru ketika menyentuh tanah, suara yang ibarat benda berat mirip salah satunya yaitu perhiasan-perhiasan yang jatuh ke tanah yang sama ketika benda tersebut keluar dari kantung Kangguru. Dimanapun saya memijakkan kakinya, pastinya  meninggalkan cap lima jari.


Di bawah rambut, Tingit berkening bolong mirip rumah keong, hidung yang mancung mirip buah jambu, pipi yang tembem nan empuk mirip roti, kuping yang lancip dan berbentuk mirip daun cemara.


Aku eh Saya juga mempunyai bola mata yang bening mirip permata dan berwarna abu-abu, bibir  yang tipis nan seksi ini turut mewarnai wajah saya yang rupawan. Kecantikan saya pun di tambah lagi dengan adanya hidung yang mancung dan berlubang tiga yang disertai dengan kumis yang lebat di bawahnya. Dibawah kumis, Tingit mempunyai dagu yang terbelah di tengahnya dan berbentuk mirip cabe keriting dan berona jikalau terkena panas matahari atau api, namun yang membedakan yaitu warnanya yang putih.


Wajah saya bulet yang selalu di rias dengan pasir pantai, dicampur dengan serpihan kerikil bata yang di cairkan, dan tanah liat berwarna-warni, serta gincu yang di buat dari bunga yang dipetik di kebun sebanyak atau sewarna yang diambil sesuka hati, muka yang sengaja saya rias dengan pucat mirip orang mati dan asal-asalan.


Kalau saya berjalan itu badannya tegak dan sambil diseret-seret kakinya dengan tangan yang berhiaskan cincin giok berwarna biru maritim yang tengahnya ada bolongan untuk menyelipkan sapu tangan bergambar burung merak yang berwarna warni mirip pelangi.


Tingit tinggal di Istana yang beratapkan emas, dengan dibawahi lapisan perak. Istana itu, dihiasi oleh kayu Marmer untuk tiangnya yang kokoh dan kayu ini cuma tumbuh di kebun Istana, kayu yang populer di Kerajaan lain, lampunya terbuat dari Kristal Ruby yang berwarna coklat tahi, dengan tangga satu bijih yang menuju ke ruang-ruangan yang tersedia di situ serta dikelilingi tembok yang tinggi menjulang nan padat yang dibentuk dari kerikil kerikil dan di lem dengan nasi yang dilembekkan menjadi bubur.


edited by Dimas Prasetyo Muharam on February 10, 2014 at 12:58 pm



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Dongeng Gemericik Bunyi Hati (Part 1)"