Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dongeng Gemericik Bunyi Hati (8)

kenal dengan Nij jadinya terbuka kembali secara otomatis sehingga kami dapat saling berkomunikasi bahkan ada yang malah menjadi anak buah saya.

Mereka semuanya berwujud kepala berular dengan muka ibarat kuda, berbadan ibarat manusia, berkuku ibarat saya, seorang insan tentunya, bukan Nij loooh….hehe.

Namun, para Nij ini malah menciptakan saya pusing, alasannya ialah energi mereka yang dahsyat dan dikendalikan oleh para penyihir yang mengikat leher mereka dengan kain berwarna emas kecoklatan yang saya ketahui dari pikiran mereka “Yang mulia, lihatlah penyiksaan kami….kasihani kami….tolong kami…., maafin kami, namun sakit ini….harus kami lampiaskan”. Pikiranku menjawab “Lakukan sajalah, kasihan kalian dan juga diri ini, namun, apalah daya, niscaya perbuatan para dinasti”.

Mereka yang setia pada Tingit ternyata ada yang melapor dan yang ingin merebut kekuasannya, Pangeran itu berjulukan Uyek. Uyek ialah seorang laki-laki yang cantik, bahagia berdandan ibarat para wanita, tinggi ibarat tiang Istana.

Awalnya Uyek merasa takut alasannya ialah Tingit pernah berkata mengenai adanya ramalan dari para penyihir mengenai simpulan dari kerajaan Bumi. Uyek sekarang memimpin di Kerajaan Langit yang terbentuk alasannya ialah kegilaannya yang sembarangan menulis serta di tolong oleh para penyihir dari keluarganya sendiri. Namun, saya mengucapkan banyak terimakasih pada Uyek khususnya, dikarenakan telah membantu memperkenalkan perkamen yang berbentuk ibarat kulit kelinci yang lembut, ringan ibarat kapas ke dalam Kerajaan kami, Kerajaan Bumi.

Sebenernya, Uyek sudah menyayanginya semenjak dulu, ibarat perasaannya Tingit kepadanya ketika pertama kali bertemu. Uyek pernah membantu Tingit melalui sahabatnya untuk menyingkap secuil remah diam-diam yakni surat hantu yang bertulis Uyek to Tingit. Taukah bro? Uyek rela melanggar hukum dengan menerobos ke dalam Istananya dengan penjagaan yang begitu ketatnya terpencil dan memanggil “Seok” dari salah satu kamar diantara 1000 kamar di sebelah kanan dan kiri.

Uyek juga menguntil kemana-mana, loh bro, Tingit dapat mencicipi kehadirannya, pertama ketika berjalan menuju rental kuda untuk menempuh perjalanan ke desa terpencil untuk main ke penduduk yang gila.

Kehadiran kedua, ketika Tingit mencoba mencari sekeping emas di bilik senjata dan ikit masuk ketika sempat menginap di rumah salah satu pekerjanya yang baik memperlihatkan Tingit masakan dan minuman gratis, serta dipinjami pakaiannya. Kehadiran ketiga, ketika mendengar dari drama pantomim di Kerajaan Iuch. Kehadiran yang keempat ketika datang di Kerajaan Pulau Tidung suaranya yang begitu menghibur dengan berteriak “Tingit, jalan-jalan yuk” yang saya cuekin sambil melenggang ke kanan alasannya ialah sedang bersama Raja Sendok, Ratu Garpu, Piring dan. Kubu. Seneng gimana gitu….ngeri dag dug dug serr…..Sumpah bro, Uyek udah kaya ekor naga ya bro?



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Dongeng Gemericik Bunyi Hati (8)"