Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dahulukan Komunikasi Dikala Membantu Penyandang Disabilitas

Jakarta – Pemandangan masyarakat yang membantu seorang tunanetra ketika sedang berjalan seorang diri di area publik sudah lumrah dilihat. Apalagi di bangsa komunal ibarat Indonesia, saling bantu-membantu telah jadi huruf rakyatnya. Akan tetapi, niat baik tersebut terkadang salah target atau tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh tunanetra. Kekeliruan ini biasanya disebabkan oleh kurang adanya komunikasi antara pihak yang ingin menolong dan yang ditolong mengenai bentuk dan cara pinjaman yang dibutuhkan.


Sering kali ketika masyarakat melihat seorang tunanetra yang berjalan sendiri, mereka pribadi menciptakan perkiraan mengenai bentuk pinjaman apa yang dibutuhkan oleh si tunanetra. Sebagai contoh, ketika ada seorang memakai tongkat putih bangkit di pinggir jalan dan menghadap ke jalan, masyarakat beranggapan bahwa ia ingin menyeberang jalan. Tanpa bertanya terlebih dahulu, lengan si tunanetra tersebut pribadi digandeng, dan diajak berjalan menyeberang. Padahal belum tentu si tunanetra ingin menyeberang jalan, sanggup jadi ia ingin mencegat angkot atau bus yang lewat.


Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk mengedepankan komunikasi sebelum akan membantu. Ketika ingin berbicara dengan tunanetra, dahulukan dengan menyentuh punggung tangannya, dan bertanya apa yang kira-kira sanggup dibantu. Menyentuh punggung tangan ini berfungsi semoga si tunanetra pribadi tanggap bahwa pertanyaan Anda ditujukan padanya. Mungkin si tunanetra memang memerlukan bantuan, atau sanggup jadi tidak. Inisiatif Anda untuk bertanya ini selain untuk tahu apa kebutuhannya, berkhasiat pula membantu tunanetra yang mungkin memerlukan pertolongan. Misal dikala ia ingin mencegat angkot, biasanya diharapkan seorang berpenglihatan untuk memberhentikan angkot yang lewat. Karena ia tak melihat atau ragu-ragu apakah di sekitarnya ada orang atau tidak, biasanya mereka hanya terdiam.


Selanjutnya, apabila ia memerlukan bantuan, tanyakan bentuk dan cara pinjaman ibarat apa yang diperlukan. Misal seorang tunanetra perlu pinjaman untuk menyeberang, jangan pribadi menarik tangannya dan diajak berjalan ke seberang jalan. Mungkin ia hanya membisu dengan bentuk pertolongan Anda, tapi itu tidak menutup kemungkinan bahwa ia kurang nyaman dengan cara Anda membantu. Ada baiknya, tanyakan dulu cara yang berdasarkan ia nyaman ketika dibantu. Misal bagaimana posisi tangan yang benar dan nyaman ketika menuntun tunanetra. Sering kali, lantaran didorong oleh niat baik untuk membantu, masyarakat pribadi saja menarik tangan si tunanetra. Padahal cara yang sempurna yakni dengan membiarkan tangan si tunanetra menggenggam lengan atas Anda. Itu merupakan standar yang kondusif dan nyaman lantaran si tunanetra sanggup berpegangan dengan mantap dan ia tinggal mengikuti arah langkah Anda.


Sekali lagi, dahulukan komunikasi ketika akan membantu seorang tunanetra atau penyandang disabilitas lainnya. Mereka juga insan yang perlu dihargai dengan diajak berkomunikasi meski Anda sebagai pihak yang memberi pertolongan. Sebetulnya, masih banyak pola kasus yang mengatakan cara menolong penyandang disabilitas yang kurang tepat. Aku akan share di goresan pena berikutnya. Sekian dulu, apabila ada pertanyaan atau tanggapan, silakan disampaikan di kolom komentar.(DPM)



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Dahulukan Komunikasi Dikala Membantu Penyandang Disabilitas"