Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Tunanetra Mengakses Komputer

Jakarta – Di kalangan masyarakat, masih kerap muncul pertanyaan yang ingin tahu bagaimana seorang tunanetra yang notabenya tak sanggup melihat, lantas sanggup mengoperasikan komputer. Bahkan lebih jauh lagi, sanggup berselancar di internet, chatting, atau menciptakan blog/website. Untuk menjawab kepenasaran tersebut, saya akan coba merangkum beberapa hal yang kadang masih jadi tanda tanya di orang awam.


“Apa perlu komputer khusus untuk seorang tunanetra?”


Pada umumnya, anggapan yang ada ketika mengetahui seorang tunanetra bisa memakai komputer yaitu komputer/laptop yang digunakan dilengkapi abjad braille pada keyboard. Langkah pertama yang saya lakukan yaitu mengatakan netbook yang biasa kupakai biar orang lihat bahwa netbook yang kugunakan tak ada bedanya dengan yang biasa orang lain pakai. Tak ada simbol atau abjad timbul braille di atas tombol pada keyboard. Satu hal yang membedakan yaitu software pembaca layar atau screen reader yang diinstall dalam hardisk.


“Lalu bagaimana bisa tahu posisi tombol pada keyboard?”


Bagi seorang tunanetra, sebelum memulai berguru komputer bicara (istilah bagi komputer yang dilengkapi dengan software pembaca layar), biasanya diharuskan menguasai teknik mengetik sepuluh jari. Di kurun ketika komputer masih dianggap benda mewah, berguru teknik mengetik 10 jari ini dilakukan dengan mesin tik manual. Tentu ketika dikatakan manual, tak sanggup diinstall software pembaca layar atau yang sejenisnya. Seorang tunanetra harus menghafal posisi tuts dan mengetik teks tanpa tahu niscaya huruf-huruf apa yang sedang diketik. Bahkan pada proses berguru mengetik ini, termasuk pelajaran mengetik banyak sekali format surat yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Maka, selepas berguru mengetik 10 jari, tunanetra sanggup menghafal posisi tuts pada keyboard, dan mengetik dengan lebih lancar lagi di komputer. Meski begitu, saya rasa menghafalkan letak tombol di keyboard ini hal biasa bagi orang pada umumnya yang ingin sanggup mengetik dengan kecepatan tinggi. Bukan hal istimewa yang hanya sanggup dilakukan oleh tunanetra.


“Bahasa yang digunakan software pembaca layar itu Bahasa Inggris, berarti ahli dong Bahasa Inggrisnya?”


Konsep dasar yang perlu dipahami bahwa software pembaca layar bertugas mengintepretasikan apa-apa yang muncul di layar, bukan menterjemahkan. Kaprikornus ketika teks yang diketik atau tertera dalam Bahasa Indonesia, bukan aktivitas tersebut membacakan makna bahasa Inggris dari teks, melainkan membacakan teks Bahasa Indonesia dengan aksen Inggris. Contoh ketika menekan tuts di keyboard, maka software akan menyebutkan nama tombol yang ditekan. Dapat berupa huruf, enter, kunci F, atau tombol-tombol lainnya. Sama halnya dikala membaca teks Berbahasa Indonesia atau bahasa lainnya di jendela kerja Microsoft Word. Software akan membacakan apa adanya dengan aksen Bahasa Inggris. Namun tak perlu khawatir, alasannya yaitu software memakai syntesizer atau pengucapan buatan (bukan bunyi orisinil manusia), jadi pembacaan cukup fleksibel. Meski dengan saluran Inggris, tapi saluran tersebut tidak kaku dan kental ibarat orang Inggris sungguhan, tapi tidak mengecewakan sanggup dipahami dengan baik ketika membacakan teks Bahasa Indonesia.


Sekian dulu klarifikasi mengenai bagaimana seorang tunanetra sanggup mengakses komputer. Apabila ada hal-hal lain yang masih menjadi tanda tanya? Silakan utarakan di kolom komentar. Dengan bahagia hati saya aan eksklusif menjawabnya, atau dalam bentuk goresan pena berikutnya.(DPM)



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Cara Tunanetra Mengakses Komputer"