Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Salah Sangka

Kendaraan umum memang menyusahkan. Disamping panas, sumpek, banyak peraturan “yang tidak tertulis” yang harus dipatuhi. Seperti dongeng teman tunanetra kita berikut ini:


Sebut saja namanya Pasto. Pria yang bekerja di sebuah perusahaan terkemuka ini selalu memakai kendaraan umum untuk pulang-pergi. Karena jarak yang ditempuh cukup jauh, ia sering memakai gadget accessible-nya baik itu untuk Facebooking, sms, atau sekedar brousing.


Pada suatu hari, kendaraan umum yang ditumpanginya sangat berisik. Karena ia sudah mempunyai kebiasaan main gadget di jalan, ia pun sekarang melakukannya, walaupun harus dengan volume yang agak keras. Mungkin merasa terganggu dengan acara Pasto, seorang ibu menghampirinya dan berkata judes, “Mas, main radionya pelanin, donk! ganggu tahu!”

Mendengar itu, Pasto pun menghentikan aktivitasnya sejenak dan berkata spontan, “Maaf, bu, saya ga kedengaran soalnya, jadi volume-nya agak keras. Lagi pula ini handphone, bukan radio.” Mungkin dalam hatinya Pasto bergumam, “Yang tunet gue apa dia, sih? kok handphone di bilang radio?” entahlah.

Untuk lebih meyakinkan, Pasto pun mengeluarkan tongkat putihnya yang sedari tadi di simpan, biar ibu itu mengetahui bahwa ia seorang tunanetra.


Pasto pun menunggu reaksi dari si ibu, tetapi tak ada feedback yang ia terima. Dalam hati mungkin ia merasa lega dapat meng-advokasi seorang yang masih minim pengetahuan wacana dunia disabilitas. Padahal mungkin saja berdasarkan saya, ibu itu tak bereaksi dan ngeloyor pergi sebab takut dipukul oleh tongkat yang dikeluarkan oleh orang abnormal tersebut 😀 Yeah, mungkin saja.



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Salah Sangka"