Microsoft Beri Beasiswa Untuk Penyandang Disabilitas, Mau?

Jakarta – Perusahaan raksasa di bidang teknologi asal Amerika Serikat, Microsoft, mengadakan kegiatan beasiswa untuk penyandang disabilitas. Tujuan dari beasiswa ini adalah mendorong lebih banyak siswa sekolah menengah atas (SMA) memasuki perguruan tinggi tinggi, lebih bersahabat mencicipi pengaruh teknologi bagi kemajuan dunia, dan membantu mereka meniti karir di industri teknologi.

Program berjulukan The Microsoft Disability Scholarship ini merupakan upaya bersama dari hasil swadaya internal karyawan Microsoft dari lintas disabilitas. Tiap tahun, sebuah tim dari relawan Microsoft akan menyaring siswa-siswa Sekolah Menengan Atas tingkat tamat di Amerika Serikat dengan disabilitas penglihatan, pendengaran, kognitif, gerak, atau bicara untuk mendapat beasiswa masing-masing sebesar USD5000. Beasiswa tersebut dipakai untuk meneruskan kuliah S1, diploma, atau ke institut teknik dengan masa studi 2 atau 4 tahun.

Beasiswa ini ditujukan tidak hanya untuk meningkatkan kanal penyandang disabilitas ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, melainkan juga mengajak siswa berkebutuhan khusus biar tertarik mempelajari dan meniti karir di industri teknologi. Para akseptor beasiswa akan kuliah pada jurusan-jurusan menyerupai teknik, ilmu komputer, sistem informasi, hukum, atau bisnis.

Belum ada konfirmasi apakah beasiswa tersebut sanggup pula untuk penyandang disabilitas di luar Amerika Serikan. Untuk tahu lebih jauh silakan kontak ke alamat email Microsoft Disability Fund di disschol@microsoft.com

Inisiatif yang dilakukan perusahaan swasta menyerupai Microsoft ini sanggup ditiru oleh banyak perusahaan baik BUMD atau swasta di negara-negara lain. Bahwa tugas pihak swasta juga besar untuk mendorong terwujudnya masyarakat yang inklusif dengan para penyandang disabilitas yang berdaya. Apalagi ketika ini penggunaan komputer dan internet semakin meluas, dan membuka peluang-peluang bagu bagi penyandang disabilitas.

Akan lahir banyak profesional gres dari kalangan disabilitas, apabila para perusahaan mau memberi kesempatan lebih jauh bagi mereka. Tak hanya memperlihatkan sumbangan yang bersifat charity, tapi lebih ke arah mendukung kanal pendidikan dan membina mereka dalam sektor industri dari perusahaan tersebut.(DPM)

sumber: Global Accessibility

Sumber gamepelajar.xyz