Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Locus Of Control Sikap Konsumerisme

Pada umumnya, perempuan yang hidup di kota besar sangat rentan terhadap sikap konsumtif. Hal ini dikarenakan mereka cenderung ingin bebas berekspresi yang sanggup dilakukannya dengan mengikuti gaya hidup modern dan tidak mau kalah saing dalam bergaya dari teman-temannya. Karena itu, perempuan ingin selalu tampil gaya dengan membeli produk dan barang yang sesungguhnya kurang penting.


Individu yang demikian hanya mengejar kesenangan yang berkaitan bersahabat dengan menentukan kebutuhan-kebutuhan dasar menyerupai gengsi dan ikut-ikutan. Keputusan dan sikap membeli yang dilakukan oleh individu biasanya di pengaruhi oleh faktor eksternal dan internal yang disebut dengan locus of control.


Locus of control yang dimiliki oleh individu tidak terbentuk dengan sendirinya, alasannya hal tersebut sangat terkait dengan perlakuan dari lingkungan dan pengalaman yang subyektif.


Menurut Nissa (2003), konsumtivisme didefenisikan sebagai pola hidup individu atau masyarakat yang memiliki cita-cita untuk membeli barang yang kurang atau diperlukan.


Sementara itu, berdasarkan Loudon dan Bitta (Simamora, 2002) lebih menekankan sikap konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan. Mereka menyampaikan bahwa sikap konsumen ialah proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan acara individu untuk mengevaluasi, memperoleh, memakai atau mengatur barang dan jasa.


Menurut Engel (2002), tindakan sikap konsumtif merupakan tindakan individu yang secara pribadi terlibat dalam perjuangan memperoleh, memakai dan menentukan barang dan jasa secara hemat termasuk proses keputusan memdahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.


Sedangkan berdasarkan Solomon (Adi, 2002), sikap konsumen ialah mencar ilmu perihal proses yang terlibat dikala individu atau kelompok menentukan untuk membeli, memakai atau menentukan produk, jasa, pandangan gres atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan.


Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (dalam Lina dan Rasyid, 1997) mendefinisikan batasan konsumtif sebagai kecenderungan insan untuk memakai dan konsumtif tanpa batas, dan insan lebih mementingkan faktor cita-cita dari pada faktor kebutuhan. Oleh alasannya itu, predikat konsumtif berdasarkan Lina & Rasyid (1997), biasanya menempel pada seseorang apabila seseorang tersebut membeli sesuatu di luar kebutuhan, tetapi sudah pada taraf yang berlebihan.


Berdasarkan teladan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji kekerabatan locus of control dan sikap konsumtif dalam membeli tas bermerk pada wanita.


Locus of control (LOC) dikemukakan oleh Rotter yang menggambarkan keyakinan seseorang mengenai sumber penentu perilakunya (Jung dalam Lina & Rosyid, 1997).


Locus of control didefenisikan sebagai derajat dimana individu memandang peristiwa-peristiwa dalam kehidupannya sebagai konsekuensi perbuatannya, dengan demikian sanggup dikontrol (kontrol internal), atau sebagai sesuatu yang tidak bekerjasama dengan perilakunya sehingga diluar kontrol pribadinya (kontrol eksternal) (Lefcourt dalam Smet, 1994). Selain itu, Sarason (dalam Lina & Rasyid, 1997), menyatakan bahwa locus of control ialah suatu konsep perihal bagaimana individu memandang dirinya dalam mengontrol kehidupannya.


Rosenbaum dan Handari (dalam Zaroh, 2000) menunjukan bahwa locus of control ialah cara-cara individu memandang situasi diluar dirinya antara lain ditentukan oleh sentra kendali yang ada pada diri individu. Adanya perbedaan orientasi yang ada pada setiap orang menjadikan perbedaan sikap dan alhasil membawa aplikasi dan efisiensi dan efektifitas tingkah laku.


Robbin (dalam Mulyaningsih, 2003), menyatakan bahwa locus of control merupakan daerah kedudukan kendali, yaitu sejauh mana individu meyakini bahwa mereka menguasai nasib mereka sendiri.


Secara singkat, locus of control menunjuk pada derajat keyakinan seseorang mengenai pengendalian terhadap kejadian-kejadian yang dialami dalam hidupnya (Morgan dkk., 1986).


Metode dalam penelitian ini dilakukan dengan kuantitatif dengan memakai dua alat pengumpulan data yaitu skala locus of control dan skala sikap konsumtif dalam bentuk skala likert dengan memakai metode kuantitatif.


Subjek penelitian ialah perempuan yang berusia 18 tahun hingga 40 tahun.


Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti dengan memakai teknik kekerabatan moment Pearson (1-tailed),maka diperoleh nilai koefisien kekerabatan (r) sebesar 0,060 dengan nilai signifikansi 0,340 (p>0,05).


Hal ini berarti tidak ada kekerabatan yang signifikan antara locus of control dan sikap konsumtif dalam membeli tas bermerk pada wanita.


Keterangan : Ini ialah salah satu skripsi yang saya bantu dan telah mendapat izin dari penulis untuk di bagikan. Ini penting, terutama untuk individu yang sering atau hobi belanja sampai-sampai tagihan kartu kredit membengkak alasannya asyik gesek.


Sumber : Siregar, Rizky Melawati. Hubungan Locus of Control dan sikap konsumtif Dalam membeli tas bermerk Pada wanita. Skripsi. (tidak diterbitkan). Depok : Universitas Gunadarma.



Sumber gamepelajar.xyz

Posting Komentar untuk "Locus Of Control Sikap Konsumerisme"